NEWS & PUBLICATION

The Mission Conference Bahas Tema ?How Then Should We Work?

26/09/2017 Uncategorized

The Mission Conference Bahas Tema ?How Then Should We Work?

Universitas Pelita Harapan (UPH), Lippo Village, Tangerang, Banten, menggelar “The Mission Conference”, yang dihadiri seluruh staf dan dosen UPH, serta anggota The Mission dari 7 kota diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Palembang, dan Ma

Suasana ‘The Mission Conference’ bersama Hugh Whelchel
 

Universitas Pelita Harapan (UPH), Lippo Village, Tangerang, Banten, menggelar “The Mission Conference”, yang dihadiri seluruh staf dan dosen UPH,  serta anggota The Mission dari 7 kota diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Palembang, dan Manado, serta peserta publik dari berbagai institusi. Sebanyak 2000 peserta mengikuti conference yang mengangkat tema “How Then Should We Work” pada Sabtu, 9 September 2017.

 

Menurut Ketua Penyelenggara “The Mission Conference”, Raymond Liu, setiap tahun UPH mengadakan konferensi seperti ini untuk membantu para pengusaha, profesional, dosen di bidang pendidikan, serta para staf untuk mendapatkan wawasan luas tentang keluarga dan cara menumbuhkan iman dengan baik.

 

Kali ini tema yang dipilih sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, yaitu bagaimana kita bisa melayani dengan bekerja sebaik mungkin. Sebagai orang Kristen dan orang beriman, seharusnya kita mengetahui bagaimana seseorang bekerja berdasarkan hal-hal yang tertuang dalam Alkitab. Orang beriman harus memiliki sikap yang berbeda dengan orang yang tidak memiliki sikap dan iman.

 

?Iman yang kita punya itu harus memiliki dampak di tempat kerja, dalam cara kita berbisnis, dan sebagainya. Hal tersebut akan berdampak dalam pekerjaan, terutama dalam melakukan bisnis. Kami berharap melalui konferensi ini dapat membaharui komitmen dalam bekerja maupun melakukan segala aktivitas kita? katanya.

 
(ki-ka) Hugh Whelchel dan Connie Rasilim, S.S, B.Ed, M.Pd sebagai translator di Konferens 
 

 

 

 

Konferensi ini menghadirkan Hugh Whelchel dari The Institute for Faith Work and Economics, USA. Dalam pesan utamanya ia menjelaskan konsep bekerja dari perpektif iman Kristen. Ia  mengatakan bekerja bukan untuk sekedar mencari harta kekayaan semata. Namun lebih dari itu bekerja adalah sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan.

 

?Kita hidup sebagai umat Allah di tengah-tengah pekerjaan kita. Karenanya kita harus berfikir secara teologis bagaimana caranya mehidupi iman di tengah pekerjaan kita. Kita harus belajar bagaimana bekerja untuk  tidak  sekedar bertahan hidup tetapi hidup untuk bekerja bagi kemuliaan Allah,? jelas Hugh.

 

 
Pandangan senada juga disampaikan James T. Riady, Founder UPH, dalam kesempatan akhir sesi konferensi. Ia menyerukan agar setiap umat beragama khususnya orang  Kristen apapun profesinya harus melihat pekerjaan sebagai suatu panggilan dan tanggung jawab kepada Tuhan.

 

Acara The Mission Conference ini merupakan upaya utntuk membangun keseimbangan antara bekerja degan iman. Konferensi kali ini diharapkan dapat memberi pandangan tentang tujuan bekerja bagi setiap peserta di tempat pekerjaan masing-masing.

 

?The Mission Conference? yang sudah kelima kalinya diadakan ini mendapat respon positif dari seluruh peserta. Dari konferensi yang digelar tahun-tahun sebelumnya, para peserta menyatakan mendapat banyak hal positif dari para pembicara. Mereka mendapatkan wawasan baru serta arahan untuk bisa menjadi seseorang yang lebih baik.

 

Diantaranya disampaikan Fita, peserta dari Pekanbaru, mengatakan dirinya terinspirasi dengan materi yang disampaikan dalam konferensi tersebut. Ia tergugah untuk melakukan pekerjaan semaksimal mungkin dan berjalan berdasarkan firman Tuhan.

 

“Pekerjaan itu untuk memuliakan Tuhan. Tidak hanya pendeta, tetapi guru ataupun businessman juga. Dengan pekerjaan apa saja, saya bisa melayani Tuhan,” katanya. (rh)

 
(kanan) James T. Riady Founder UPH, Tampak Menghadiri the Mission Conference
 
 
 
 
 
UPH Media Relations