17/05/2018 Uncategorized
Sebagai pembuka acara tahunan terbesar dari Faculty of Nursing Universitas Pelita Harapan (FoN UPH) 2018, diselenggarakan seminar nasional pada 14 Mei 2018 di Auditorium lantai 9, Gedung Fakultas Kedokteran (FK) UPH.
![]() (ki-ka) Renata Komalasari Moderator dalam Seminar Nasional bersama Akemat Pawiro, S. Kp., M. Kep., Narasumber Pertama dalam Seminar
|
||
Sebagai pembuka acara tahunan terbesar dari Faculty of Nursing Universitas Pelita Harapan (FoN UPH) 2018, diselenggarakan seminar nasional pada 14 Mei 2018 di Auditorium lantai 9, Gedung Fakultas Kedokteran (FK) UPH. Seminar ini dihadiri kurang lebih 1.000 peserta baik dosen dan mahasiswa FoN UPH, maupun mahasiwa di luar FoN UPH, serta perawat-perawat dari RS Siloam.
Menjadi pemapar pertama yaitu Akemat Pawiro, S. Kp., M. Kep., Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Di tahun 2017 Akemat juga dipromosikan menjadi Kepala Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI. Ia juga saat ini tengah menempuh studi di jenjang S3 Ilmu Keperawatan di Universitas Indonesia.
Dalam paparannya ia menjelaskan 3 topik utama, antara lain gambaran situasi dan tantangan pelayanan kesehatan di Indonesia, kebijakan dan strategi program Kementrian Kesehatan, dan peran perawat. |
||
Terkait ini, Akemat juga menjelaskan bahwa dalam menghadapi tantangan tersebut Kementrian Kesehatan Indonesia memiliki strategi melalui 3 pilar. Pertama paradigma sehat, artinya tidak hanya melayani orang yang tidak sehat, tapi tetap menjaga yang sehat tetap sehat artinya ada tindakan promotive ? preventif ? kuratif ? rehabilitatif. Kedua, Pilar penguatan Yankes (Pelayanan Kesehatan) yang merata, dan ketiga menguatkan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), yaitu melalui program peningkatan akses dan mutu pelayanan. Untuk itu, diakhir paparannya Akemat menekankan untuk menuju pelayanan yang berkualitasn, maka semua perawat harus memahami perannya, yaitu sebagai klinisi, manajer, peneliti, dan pendidik.
?Selain itu, menjawab kebutuhan yang ada maka perawat juga harus memiliki 3 kompetensi. Kompetensi pertama yaitu kompetensi profesional yaitu memiliki integrasi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam berprofesi. Kompetensi 4.0 yang berkaitan dengan literasi data, teknologi, dan manusia, dan ketiga kompetensi interprofessional, artinya berkolaborasi secara interdisiplin dan interprofessional,? jelas Akemat.
Selain Akemat, narasumber kedua yaitu Prof. Dr. Ratna Sitorus S.Kp. M. App.Sc sebagai Ketua Kolegium Keperawatan Medikal Bedah dan Anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia, menegaskan bahwa sebuah sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas, harus dimulai dengan sistem keperawatan profesional. |
||
Dari keseluruhan paparan yang diberikan oleh narasumber yang terpercaya ini, diharapkan baik mahasiswa sebagai calon perawat, profesional perawat, atau pun akademisi semakin memahami situasi yang ada di Indonesia. Dengan demikian profesional perawat dapat semakin memahami peran dan prinsip yang harus dimiliki untuk memajukan akses kesehatan di Indonesia. (mt) |
||
|
||
UPH Media Relations
|