Lulus Sensor LSF, UPH Film Festival 2022 Putar 14 Film Pendek Karya Mahasiswa.

Sebanyak 14 film karya mahasiswa peminatan Sinematografi yang berada di dalam naungan Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan (UPH) ditayangkan di Cinepolis-Maxxbox Lippo Village, Tangerang pada acara tahunan UPH Film Festival (UFF) 2022. Seluruh karya film pendek mahasiswa UPH dibuat sebagai tugas akhir dengan kualitas mengacu pada standar industri perfilman yang ada. Terbukti ke-14 film tersebut telah berhasil lolos seleksi dan berhasil mengantongi syarat ‘lulus sensor’ Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia. UFF 2022 yang digelar pada 11-12 Oktober 2022 ini mengambil tema ‘LEGACY’ dengan tujuan untuk mendorong semangat mahasiswa dalam menggali nilai luhur yang ada pada budaya Indonesia untuk dituangkan ke dalam film pendek. 

Melalui ajang UFF, UPH berharap mahasiswa mendapatkan ruang berkreasi dalam mengekspresikan ide dan konsep yang mereka miliki ke dalam sebuah film. Ajang ini juga menjadi momentum apresiasi kerja keras mereka berkarya untuk dinikmati lebih dari 300 audiens yang terdiri dari para orangtua, mahasiswa junior, alumni UPH, dan juga publik sekitar.  

Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Desain UPH mengatakan, nilai kebudayaan yang ingin ditonjolkan pada setiap film yang ditayangkan harus memberikan nilai dan pesan untuk penontonnya. Selain pesan, mahasiswa juga ditantang untuk dapat mengemas filmnya yang bertemakan warisan budaya dengan gaya yang modern, agar lebih menarik.  

“Kami sangat mengapresiasi teman-teman mahasiswa yang sudah sangat bekerja keras dalam memproduksi film yang sangat bagus. Ajang UFF ini menjadi media pembelajaran mahasiswa untuk bisa menghasilkan karya yang berkualitas dan memberi dampak bagi masyarakat. Kami ingin setiap orang yang pulang dari menonton karya mereka, mendapatkan pesan bermanfaat dan juga semakin memaknai budaya Indonesia di sekitar kita,” jelas Dr. Martin 

Ia juga berharap karya-karya tersebut tidak sekadar ditonton, tetapi juga perlu dikritisi dan diambil nilai-nilai positifnya. Lewat festival, mahasiswa disiapkan untuk menghadapi dunia kerja dan membentuk koneksi antara dunia pendidikan tinggi dan dunia industri. 

Hal serupa juga disampaikan oleh Baptista Anton, S.Sn., M.Ikom – Dosen Sinematografi UPH dan Wakil Ketua Panitia UFF 2022. Ia percaya film sekarang berperan penting dalam menyebarkan hal-hal unik yang hanya bisa kita temukan di Indonesia lewat ceritanya.  

“Target kita adalah menciptakan karya ‘local to global’; mengangkat budaya lokal dengan kualitas global. Budaya lokal dapat direpresentasikan mahasiswa melalui penggunaan bahasa daerah, musik daerah, pakaian daerah, dan lainnya pada film mereka. Dengan karya mereka, kami ingin menunjukan bahwa Indonesia memiliki warisan bangsa yang sangat kaya dan sangat menarik,” ungkap Anton. 

Selain screening film karya mahasiswa, UFF tahun ini juga mengundang Helen Wangsa, Produser di Niamo Studio dan alumni DKV peminatan Sinematografi UPH angkatan 2014. Dalam perjalanan kariernya, Helen telah menghasilkan banyak karya produksi video musik dari musisi ternama Indonesia, antara lain’m Ugly-Ramengvrl yang memenangkan Super Selection di Berlin Music Awards 2022; Rayi Putra ft. Laze-Lagi?; Via Vallen; Kita Bisa; Afgan & Raisa-Tunjukkan, dan masih banyak lagi. 

Lebih lanjut Helen juga menyatakan bahwa latar belakang pendidikan yang dimilikinya memiliki peran besar dalam karier yang dijalaninya saat ini. “Sebagai produser, peran kita sangat besar dalam memvisualisasikan pesan dari lagu mereka. Kita menjadi bagian dalam membantu mereka untuk bertahan di industri musik melalui kemampuan kita menggarap video musik mereka. Hal ini pastinya tidak terlepas dari peran pendidikan yang pernah saya jalani di UPH yang sangat membantu saya beradaptasi di industri ini. Kuliah di UPH juga membantu saya dalam membangun networking yang luas,” ungkapnya. 

UPH sebagai institusi pendidikan senantiasa mendukung dan memfasilitasi mahasiswa untuk dapat memaksimalkan potensi dan meraih pencapaian terbaik. Bersama UPH, mahasiswa siap menjadi ‘The Great Achiever’ dan berdampak melalui bidang keahlian yang dimiliki.  

Program Studi Desain Komunikasi Visual UPH 

DKV UPH membekali mahasiswa dengan pemahaman bahasa visual sebagai sarana komunikasi dan solusi terhadap permasalahan desain. Proses belajar dan pengembangan keahlian dilakukan sedemikian rupa sehingga mahasiswa mendapatkan pendidikan terpadu yang menyentuh berbagai aspek seperti seni rupa, desain, ilmu sosial, teknologi, etika, dan budaya. DKV UPH tersedia dalam empat bidang peminatan yaitu Desain Grafis, Sinematografi, Desain Animasi, dan Ilustrasi. Wujudkan karier impian bersama UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0811-1709-901 atau daftar di sini.


baca juga:

Desain Komunikasi Visual: Keunggulan Jurusan & Prospek Karier