Food Business and Entrepreneurship: Program Unggulan UPH untuk Cetak Wirausahawan Kuliner.

Pembicaraan mengenai bisnis kuliner merupakan topik yang menarik untuk dibahas. Hal ini dikarenakan dunia kuliner sangat erat dengan kebutuhan manusia, menjadikan bisnis makanan dan minuman sebagai peluang yang tak pernah mati. 

Namun, di tengah persaingan pasar yang ketat dan perkembangan tren makanan yang terus berubah, terutama dengan banyaknya inovasi dalam makanan, penting untuk memperhatikan aspek-aspek berikut dalam membangun bisnis kuliner. Keberhasilan membangun bisnis kuliner memerlukan keterampilan dan pengetahuan bisnis yang kuat untuk merencanakan serta mencapai target yang terukur. 

Berdasarkan pemahaman ini, Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (TP UPH) melakukan ekspansi dengan memperkenalkan peminatan Food Business & Entrepreurship untuk mendampingi peminatan Food Processing & Innovation. Peminatan ini berfokus untuk mempersiapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan di sektor pangan, sehingga mereka lebih siap untuk membangun bisnis yang sukses. 

 

Inovasi Prodi Teknologi Pangan: Food Business and Entrepreneurship 

Peminatan Food Business and Entrepreneurship ini lahir sebagai inisiatif dari UPH dalam menjawab kebutuhan industri dan tren yang ada, di mana usaha kuliner dianggap sebagai peluang bisnis yang selalu ada. Namun ,di tengah persaingan ketat, bisnis pangan dan dunia kuliner harus memiliki inovasi yang relevan, bermanfaat, dan daya tarik yang sesuai dengan target pasar. 

Ratna Handayani, S.TP., M.P., selaku Ketua Prodi TP UPH menjelaskan bahwa peminatan Food Business and Entrepreneurship ini berfokus pada kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi dan mengelola bisnis di sektor pangan yang sesuai dengan selera masyarakat. Kurikulum dalam peminatan ini dirancang khusus sehingga mahasiswa dapat memiliki pemahaman yang komprehensif di bidang pangan sambil mengasah keterampilan bisnis yang kuat.  

“Kami melihat adanya kebutuhan untuk memberikan bekal pendidikan yang lebih komprehensif kepada mahasiswa tentang langkah-langkah yang harus diambil apabila ingin berkecimpung di bisnis kuliner. Ini juga merupakan salah satu profil lulusan TP UPH, di mana mereka tidak hanya diharapkan untuk menciptakan inovasi produk, tetapi juga memahami bagaimana produk yang mereka hasilkan dapat dijual dengan efektif. Inilah hal yang ingin kami capai,” jelas Ratna. 

Dalam upaya memberikan pendidikan bisnis yang komprehensif kepada mahasiswa, Prodi TP didukung oleh tenaga pengajar profesional dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH serta praktisi di industri pangan. Menurut Ratna, dengan adanya dukungan dari FEB tersebut, kurikulum Teknologi Pangan UPH semakin diperkaya untuk membekali para mahasiswa yang ingin membangun bisnis.  

Food business sangat besar potensinya di Indonesia. Dengan revitalisasi kurikulum ini, kami dapat mengaitkan kebutuhan antar fakultas. Melalui langkah awal ini, mahasiswa Teknologi Pangan UPH tidak hanya akan memahami bagaimana menciptakan inovasi makanan atau minuman, tetapi juga memikirkan bagaimana produk tersebut bisa dijual. Mereka akan lebih memperhatikan aspek-aspek seperti bentuk, tekstur, rasa, dan merancang strategi agar produk mereka dapat diterima oleh masyarakat. Ini adalah hal yang akan dipelajari dalam peminatan Food Business,” jelas Dra. Gracia Shinta S. Ugut, MBA. Ph.D., selaku Dekan FEB UPH. 

Gracia Ugut juga menekankan bahwa kolaborasi antar fakultas ini merupakan strategi yang bermanfaat dan saling menguntungkan bagi mahasiswa dari kedua fakultas. Mahasiswa Teknologi Pangan akan mendapatkan pemahaman tentang strategi komersialisasi produk, sedangkan mahasiswa FEB bisa mendapatkan akses kepada produk inovatif yang dapat menjadi dasar bisnis.  

Menanggapi pembukaan peminatan baru, Eric Jobiliong, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH mengatakan, “Teknologi Pangan memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan produk baru dan proses produksi yang lebih inovatif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil action sehingga mahasiswa dapat berkontribusi dalam industri pangan Indonesia. Kurikulum pendidikan di Teknologi Pangan UPH akan selalu mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Tentunya, kita berharap dapat berkolaborasi dan berpartisipasi aktif untuk menjadikan Teknologi Pangan UPH lebih unggul dan mampu berdampak bagi sekitar,” jelasnya. 

Kuatkan Sinergi dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) 

Dalam upaya mempersiapkan mahasiswa menjadi profesional yang berorientasi pada kewirausahaan, sinergi bersama DUDI merupakan salah satu strategi utama yang terus diterapkan oleh Prodi Teknologi Pangan UPH. Kerja sama ini mencakup aspek Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).  

“Beberapa langkah konkret yang telah diambil oleh program studi untuk tetap terhubung dengan DUDI adalah dengan mengundang praktisi industri sebagai pengajar, melakukan pembaruan dan pengembangan modul pembelajaran, melakukan penelitian bersama dengan beberapa perusahaan, serta mengirimkan mahasiswa untuk magang di dunia industri. Selain itu, secara berkala program studi juga melibatkan DUDI dalam proses peninjauan kurikulum, dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan DUDI,” jelas Ratna. 

Saat ini, Prodi TP UPH telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan, termasuk Orang Tua Grup, PT Agung Mulia Chemindo, PT ESCO Chemicals Mitrautama, PT TOV Rajasemesta, dan PT Collabit Sukses Bersama. 

“Selain memberi kesempatan magang bagi mahasiswa, Prodi Teknologi Pangan juga dapat mendatangkan tenaga ahli dan praktisi yang datang dari mitra DUDI UPH untuk membagikan wawasan, ilmu, dan juga pengalaman kepada para mahasiswa,” jelas Eric. 

Prodi Teknologi Pangan UPH berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang relevan dengan perkembangan terkini, sehingga mahasiswa siap menjadi pemimpin masa depan yang membawa transformasi, dan berdampak positif bagi bangsa dan negara. 

Pastikan Tenaga Pengajar Paham Target Profil Lulusan 

Untuk memberikan pendidikan yang komprehensif dan relevan dengan perkembangan industri terkini, TP UPH selalu memastikan bahwa semua tenaga pengajar memahami profil lulusan yang ingin dicapai, yaitu yang unggul dan berorientasi pada kewirausahaan dan industri. 

  

Salah satu langkah yang diambil adalah melalui penyelenggaraan lokakarya pemantapan dan finalisasi rancangan kurikulum tahun 2024 dengan tema “Mewujudkan Kurikulum 2024 Program Studi Teknologi Pangan yang Unggul, Berorientasi Industri, Kewirausahaan, dan Bisnis,” yang diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2023. 

  

Lokakarya ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk DUDI serta akademisi internal di bidang Ekonomi dan Bisnis. Melalui lokakarya ini, Teknologi Pangan UPH berupaya untuk mengembangkan kurikulum yang terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain itu, lokakarya ini juga akan membantu dalam mengevaluasi dan menyesuaikan kurikulum agar lebih berfokus pada aspek bisnis dan kewirausahaan di sektor pangan, serta meningkatkan kerja sama dengan mitra DUDI sebagai bentuk implementasi program MBKM. 

 

Tentang Prodi Teknologi Pangan UPH 

Prodi Teknologi Pangan UPH menghadirkan pendidikan dengan fondasi yang kuat dalam sains dasar dan sains pangan bagi mahasiswa. Dengan berorientasi kepada industri, UPH terus mendorong mahasiswa untuk menerapkan teori ke dalam berbagai situasi kehidupan yang nyata, sehingga saat lulus mereka sepenuhnya siap untuk memulai bisnis sendiri atau bekerja di perusahaan-perusahaan pangan terkemuka di dunia, dan mampu menjadi pemimpin yang membawa transformasi. Segera bergabung ke UPH! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901 atau dapat langsung mendaftar di sini.