NEWS & PUBLICATION

UPH & Korem 052/Wijayakrama: Bangun Ketahanan Nasional lewat Komunikasi Sosial dan Keamanan Siber 

18/07/2025 Other, Student Life

UPH & Korem 052/Wijayakrama: Bangun Ketahanan Nasional lewat Komunikasi Sosial dan Keamanan Siber 

Aura kebangsaan begitu terasa menggelora di Auditorium Gedung HOPE, Lantai 4 Universitas Pelita Harapan (UPH), pada 15 Juli 2025. Video pembuka yang menampilkan aksi nyata Tentara Nasional Indonesia (TNI)—dari pengabdian di pelosok negeri hingga menjaga garis depan kedaulatan negara—berhasil membangkitkan semangat nasionalisme para peserta. 

Tayangan tersebut menjadi pembuka diskusi bertajuk “Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat”, hasil kolaborasi strategis antara Korem 052/Wijayakrama dan UPH. 

Mengangkat tema besar “Pentingnya Komunikasi Sosial Segenap Komponen Masyarakat yang Adaptif dan Terintegrasi dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional yang Kuat Guna Mendukung Program Pemerintah RI di Daerah Secara Nyata dan Berkelanjutan”, kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara militer dan masyarakat sipil sebagai pilar utama dalam memperkokoh ketahanan nasional. 

Ketahanan Nasional: Tanggung Jawab Kita Semua 

“Ketahanan nasional bukan hanya urusan militer. Ini tanggung jawab bersama,” tegas Komandan Korem (Danrem) 052/Wijayakrama, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Zulhadrie S. Mara, M.Han. 

Lebih dari sekadar menjaga kedaulatan, TNI juga menjadi mitra strategis dalam pembangunan bangsa. Melalui program seperti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), TNI hadir di tengah masyarakat—membangun daerah tertinggal, memperkuat ketahanan pangan, menyediakan air bersih, hingga melakukan penghijauan. 

“Banyak kegiatan nyata yang kita laksanakan yang semuanya ini tidak ada anggarannya—ini murni kepedulian TNI terhadap kebutuhan masyarakat,” jelasnya. 

Brigjen Zulhadrie menekankan, ketahanan nasional hanya bisa terwujud bila seluruh elemen bangsa ikut terlibat. 

“Peran serta aktif dari setiap individu dan kelompok masyarakat menjadi pilar utama dalam membangun ketahanan nasional yang tangguh,” tambah Brigjen Zulhadrie. 

Komunikasi Sosial: Kunci Bangsa yang Tangguh 

Acara ini turut menghadirkan dua narasumber utama: Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D., Guru Besar Hubungan Internasional UPH dan Brigjen TNI Berty B.W. Sumakud, S.H., M.H., Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). 

Lewat materinya yang berjudul ‘Komunikasi Sosial, Pembangunan, dan Ketahanan Nasional’, Prof. Aleksius mengangkat filosofi klasik mengenai hidup bernegara. Mengutip pemikiran Plato dan Aristoteles, ia menegaskan bahwa komunikasi sosial bukan sekadar alat pertukaran informasi, melainkan fondasi peradaban dan ketahanan bangsa. 

Lebih lanjut, Prof. Aleksius mengapresiasi pendekatan humanis yang dilakukan Korem 052/Wijayakrama di tengah masyarakat. 

“Ketika masyarakat melihat anggota TNI memberi contoh, mereka belajar menghargai orang lain sebagai individu. Itu bentuk komunikasi sosial yang sangat efektif,” ujarnya. 

Menutup paparannya, ia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen bangsa–terutama tokoh agama, adat, dan masyarakat–dalam menjaga harmoni dan membangun perdamaian berkelanjutan. 

Keamanan Siber: Wujud Bela Negara di Era Digital 

Brigjen TNI Berty B.W. Sumakud menyampaikan pentingnya keamanan siber sebagai bagian dari ketahanan nasional. Dalam paparannya yang berjudul ‘Keamanan Siber sebagai Pilar Ketahanan Nasional Indonesia’, ia menyoroti kasus serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya pada Juni 2024, yang menyebabkan 282 instansi pemerintah lumpuh akses datanya. 

“Di dunia digital, meskipun kita sudah menjaga dengan ketat, celah bisa datang dari mana saja,” ucapnya. 

Ancaman siber bukan sekadar gangguan teknis. Pada 12 Juli 2024 saja, BSSN mencatat adanya 17 juta upaya serangan siber dalam satu hari. Brigjen Berty mengungkapkan bahwa upaya pencegahan kerap tidak mendapatkan perhatian serius dan notifikasi peringatan dari BSSN seringkali diabaikan. 

Menjawab urgensi tersebut, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di seluruh instansi pemerintah dan daerah. Sebagai langkah jangka panjang, BSSN juga tengah menyusun Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber sebagai payung hukum yang kokoh dalam menghadapi ancaman digital. 

Brigjen Berty menutup dengan kutipan tajam dari Bapak Persandian Negara, Mayjen TNI (Purn.) dr. Roebiono Kertopati, yang masih sangat relevan hingga kini: “Ingatlah bahwa kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara.”   

Sinergi Strategis: TNI dan Akademisi Bersama Membangun Bangsa 

Program diskusi ini dihadiri 85 peserta lintas sektor, termasuk pimpinan UPH, Bappeda Kota dan Kabupaten Tangerang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), perwakilan mahasiswa, serta mitra strategis Korem 052/Wijayakrama dari dunia usaha seperti PT Gajah Tunggal Tbk dan Djarum Group. 

Sebagai satuan teritorial TNI AD di bawah naungan Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya), Korem 052/Wijayakrama telah menjalin kemitraan erat dengan UPH sejak 2018. Kolaborasi ini tercermin dalam berbagai program seperti Inspirational Sharing (15 November 2024) dan Student Leaders Appreciation & Inauguration (14 September 2023). Melalui kolaborasi ini, TNI dan akademisi bersatu dalam membentuk karakter generasi muda. Di era yang penuh tantangan, sinergi antara militer dan akademisi menjadi benteng strategis dalam mencetak agen perubahan—mereka yang takut akan Tuhan, unggul, dan berdampak nyata bagi bangsa.