NEWS & PUBLICATION

Dosen Arsitektur UPH Raih Penghargaan IAI Banten 2025 untuk Karya Monumen Relawan COVID-19

19/11/2025 Achievements, Art, Culture, Music & Design

Dosen Arsitektur UPH Raih Penghargaan IAI Banten 2025 untuk Karya Monumen Relawan COVID-19

Dosen Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH), Ar. Emanuel Agung Wicaksono, S.T., M.T., meraih Penghargaan Arsitektur Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Banten 2025 untuk kategori Ruang Umum Publik melalui karya Monumen Memorial Relawan COVID-19 Palang Merah Indonesia (PMI). Monumen yang berlokasi di PMI Volunteer Park, Solear, Kabupaten Tangerang ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada para relawan yang berjuang selama pandemi COVID-19.

Penghargaan Arsitektur IAI Banten setiap tahunnya diberikan kepada karya yang dinilai memiliki keunggulan dari aspek konsep, konteks, dan kontribusinya bagi masyarakat. Tahun ini, penghargaan mengusung tema “Menapak Waktu”—sebuah refleksi tentang bagaimana gagasan, konteks, dan perjalanan waktu berpadu membentuk wajah arsitektur masa kini. Tema tersebut menegaskan bahwa arsitektur tidak sekadar menghasilkan bangunan, tetapi juga menyimpan narasi tentang kehidupan, kebudayaan, dan perubahan sosial.

“Proyek ini sejak awal tidak pernah saya bayangkan akan menerima penghargaan, tetapi sebagai bentuk penghormatan untuk para relawan yang sudah berjuang secara total selama pandemi COVID-19 waktu itu. Jadi ketika akhirnya mendapat pengakuan dari IAI Banten, rasanya seperti penghargaan itu juga diberikan kepada para relawan yang kita kenang,” ungkapnya.

Penghargaan untuk Karya yang Menghidupkan Ruang Publik

Emanuel menilai, penghargaan ini diberikan karena monumen yang dirancangnya tidak hanya berfungsi sebagai objek fisik, tetapi juga menghadirkan pengalaman ruang yang hidup dan bermakna bagi masyarakat.

“Monumen ini mengundang orang untuk berhenti, merenung, dan merasa terhubung dengan ingatan kolektif perjuangan menghadapi COVID-19. Karya ini memadukan nilai memorial, edukasi, dan ruang publik yang inklusif,” jelasnya.

Lebih dari sekadar tempat penghormatan, monumen ini dirancang dengan prinsip arsitektur berkelanjutan yang memperhatikan relasi manusia dengan alam serta konteks sosial masyarakat setempat.

Bagian dari Pengabdian Masyarakat UPH

Monumen Memorial Relawan COVID-19 merupakan hasil kolaborasi lintas Prodi dan Himpunan Mahasiswa Fakultas Desain UPH bersama PMI Kabupaten Tangerang dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang telah diresmikan pada 19 September 2023 oleh Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, selaku Ketua Umum PMI dan DR. H. Ahmed Zaki Iskandar, B.Bus., S.E., M.Si. selaku Bupati Tangerang periode 2018-2023. Proyek ini menggabungkan nilai edukatif dan reflektif, serta memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) agar pengunjung dapat mengakses kisah dan profil para relawan secara interaktif.

Melalui karya ini, Emanuel mengajak masyarakat untuk mengenang perjuangan para relawan sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya solidaritas sosial dan hubungan harmonis antara manusia dan alam

“Saya melihat proyek ini sebagai bagian dari proses penyembuhan dan rekonsiliasi. Pandemi menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan antara manusia dan alam. Jika relasi ini tidak dijaga, pandemi serupa bisa saja terulang dengan dampak yang lebih parah,” tuturnya.

Arsitektur sebagai Media Kepedulian

Bagi Emanuel, penghargaan ini menjadi momentum untuk menegaskan bahwa arsitektur adalah wujud kepedulian terhadap manusia dan lingkungan. Ia meyakini bahwa karya arsitektur tidak hanya membangun ruang, tetapi juga membangun kesadaran, menghadirkan refleksi, dan menumbuhkan kembali semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

“Arsitektur punya kemampuan untuk menyimpan cerita. Ia bukan sekadar wadah, tetapi juga medium refleksi kolektif yang membantu kita mengenang dan membangun kembali rasa kebersamaan,” katanya.

Di lingkungan akademik, penghargaan ini turut memperkuat komitmen UPH dalam menjalankan Tridarma perguruan tinggi melalui kolaborasi nyata antara mahasiswa, dosen, dan komunitas. Emanuel berharap capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi civitas academica UPH untuk terus menghadirkan karya yang berdampak bagi masyarakat.

Melalui Monumen Memorial Relawan COVID-19, nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kepedulian diwujudkan dalam ruang yang hidup—ruang yang mengingatkan masyarakat untuk tidak melupakan kebaikan yang pernah menyatukan bangsa di masa-masa sulit.

Pencapaian ini menegaskan bahwa bagi Program Studi Arsitektur UPH, karya arsitektur sejati tidak hanya berbicara lewat bentuk visual, tetapi juga melalui nilai dan dampaknya bagi manusia serta lingkungan. Setiap rancangan menjadi wujud nyata dari budaya berkarya yang berakar pada makna, kepedulian, dan tanggung jawab sosial.

Lebih dari sekadar penghargaan, karya ini mencerminkan semangat pendidikan di UPH—menumbuhkan generasi yang takut akan Tuhan, unggul dalam profesinya, dan menghadirkan dampak yang nyata serta berkelanjutan bagi dunia.