Konservatori Musik Universitas Pelita Harapan berhasil memenangkan tiga kejuaraan di University Jazz Competition.
Gabriella Putri Miranda (keempat dari kiri), William Sugianto (keenam dari kiri), Bayu Adli (ketujuh dari kiri), Dimas Aditya (kelima dari kanan), Abram Lembodo (keempat dari kanan).
Konservatori Musik Universitas Pelita Harapan berhasil memenangkan tiga kejuaraan di University Jazz Competition, Minggu (22/11) di EX Plaza, Jakarta. Dua perwakilan dari UPH, 414 Band meraih juara 1 dan 416 Band meraih juara 3 di Jazz Goes to Campus (JGTC) Competition 2009 di Universitas Indonesia, Depok. Four Fourteen (414) Band terdiri dari Gabriella Puteri Miranda, Bayu Adli Isman, dan William Sugianto. Sedangkan untuk 416 Band anggotanya terdiri dari Arbianto Lembodo, Reynold Banea, Kevin Yosua, dan Dimas Aditya.
Persiapan untuk kompetisi ini hanya seminggu. Namun, para tim sering melakukan penampilan di panggung cukup kompak dan mereka rutin berlatih di kampus, meskipun bukan untuk kompetisi. Tidak heran mereka sepakat untuk menamakan band mereka 414 dan 416, diambil dari nomor ruang kelas yang biasa mereka gunakan untuk berlatih.
 |
 |
| Berlatih di UPH Gedung B Ruang 416. | Four Sixteen Band dari UPH di final JGTC, EX Plaza. |
Meskipun dengan persiapan yang relatif pendek, beberapa penghargaan lainnya berhasil diraih oleh kru UPH. Mereka adalah Gabriella Putri Miranda (keyboardist terbaik), Andrie Wibowo (gitaris terbaik), Bayu Adli Isman (Saxophonist terbaik), Jupiter Galileo (Basist terbaik) dan Dimas Aditya Pradipta (Drummer terbaik). ?Kami tidak pernah menargetkan untuk menang, tapi kami juga tidak ingin musik kami dianggap lalu. Kami menginginkan pengalaman, tidak hanya sekedar bermain asal-asalan saja. Jadi kami ingin musik kami dinikmati juga,? kata William Sugianto, mahasiswa yang mengambil jurusan Performing Arts & Production Management (PAPM), personil Band 414.
Dalam kompetisi ini, dua lagu, Backup dan Bluessete dimainkan oleh 414 Band dengan aransemen balada dan tempo lambat. Resep aransemen ini didapatkan dengan memainkan chordsnya berulang-ulang kali. ?Ia (juri) mengatakan ia tidak terpikirkan untuk melakukan aransemen seperti itu. Kami juga dibantu profesor di jurusan, kami diberikan banyak rumusan untuk mencari celah chordsnya, lalu digabungkan sehingga kami mendapatkan banyak pengganti chords,? kata Putri.
Menurut Revie Pogoh, Kepala PAPM, mahasiswa UPH memiliki posisi bagus di ajang kompetisi musik di Indonesia. Sebelumnya, UPH juga memenangkan penghargaan di tahun 2001, 2006 dan 2009 di kompetisi JGTC. ?Selama 10 tahun ini, mahasiswa UPH selalu unggul dan menciptakan kontribusi di dunia musik. Baik itu melalui orkestra, klinik, workshop, resital, dan penampilan lainnya,? tambah Revie.
UPH Media Relations
