UPH Festival 21: Rektor Ajak Orang Tua Terlibat Dalam Proses Pendidikan

Sudah tradisi di UPH Festival ada program yang dikhususkan untuk orang tua mahasiswa baru. Program ini selalu mendapat respon positif dari orang tua. Namun tahun ini orang tua yang hadir jauh lebih banyak. Hampir 2500 orang tua mahasiswa baru hadir di acara Prents Gathering, di Grand Chapel UPH, pada Sabtu 23 Agustus 2014, pukul 15.30-17.00. Mereka datang dari berbagai daerah, Maluku, Papua, Sumatera, Sulawesi dan daerah lainnya.

Jonathan L Parapak, UPH Rektor UPH,menyambut para orang tua murid

Rektor menyapa mereka dengan hangat dan sangat mengapresiasi kehadiran para orang tua. ?Ini pertanda bapak/ibu memperhatikan pendidikan anaknya. Ini yang diperlukan untuk kelancaran pendidikan. Partner utama dalam pendidikan adalah orang tua kemudian sekolah atau dosen. Di UPH kami memberikan pendidikan holistik. Sukses tidaknya pendidikan holistik sangat tergantung pada orang tua. Karena itu saya berharap terjalin hubungan yang baik antara orang tua dan dosen. Selanjutnya peran institusi agama juga harus dilibatkan,? kata Rektor.

Pada kesempatan tersebut hadir Founder Lippo Gorup, Dr. (Hon.) Mochtar Riady, menyampaikan pesannya kepada orang tua mahasiswa baru. Di awal ia menyampaikan penghargaan atas kehadiran para orang tua. Dilanjutkan dengan sharing kisah hidupnya untuk menginspirasi para orang tua.

Dr. (Hon) Mochtar Riady, Founder UPH, menyampaikan pesan-pesannya kepada orang tua murid

?Saya ditinggal ibu di usia 9 tahun. Sejak itu ayah saya single parent. Sampai saya usia 30 tahun, ayah saya selalu memperhatikan dan mengurus anak-anaknya. Dari pengalaman itu sampai saat ini saya berprinsip manusia harus tahu diri dan tahu kewajiban dan tanggungjawabnya. Waktu saya sebagai anak saya harus memikirkan bagaimana menjunjung tinggi nama orang tua. Sekarang tanggung jawab saya semakin berat. Tidak hanya kepada keluarga. Saya juga punya kewajiban dan tanggung jawab sebagai bangsa dan warga Indonesia. Bahkan saya juga harus memikirkan apakah tingkahlaku saya memulyakan Tuhan. Maka itu UPH yang didirikan ini juga harus memulyakan Tuhan. Begitu juga grup Lippo saya usahakan agar dapat membuka banyak lapangan kerja untuk bangsa Indonesia,? kata Mochtar. Sharing dari Founder Lippo Group ini disambut simpati para orang tua dengan tepuk tangan.

Dalam sesi ini, para orang tua berkesempatan berdialog dengan rektor. Beberapa hal yang disampaikan Rektor diantaranya hal kedisiplinan. UPH tidak mengijinkan merokok di dalam kampus. Baik mahasiswa maupun dosen dan tamu. Begitu juga penggunaan narkoba, dan tindakan asusila. Peraturan lainnya juga dijalankan dengan tegas bahkan setiap mahasiswa harus membuat pernyataan bersedia dikeluarkan apabila melanggar aturan yang sudah ditetapkan dan diketahui mahasiswa. begitu juga peraturan kehadiran harus 85%.?Kami tidak membeda-bedakan. Peraturan ini berlaku untuk semua,? tegas rektor.

Hal lainnya yang juga dijelaskan Rektor, perihal program percepatan atau akselerasi yang memungkinkan mahasiswa selesai dalam 3 tahun. ?Studi bukan soal lamanya. Yang penting kontennya. Di UPH kami tetap memberikan jumlah kredit sesuai ketetapan untuk S1. Kami memaksimalkan dan mengefektifkan waktu libur mahasiswa. Matakuliah yang diambil memang lebih padat. Sementara untuk syarat kelulusan, UPH memberikan tiga pilihan, skripsi, magang dengan laporan, dan term of paper. Model ini juga diterapkan di beberapa negara seperti Australia, Amerika dan negara lainnya. Semua lulusan diakui pemerintah, ? jelas Rektor.

Diakhir sesi para orang tua diajak untuk ikut menyaksikan pertunjukkan human configuration yang diperagakan oleh seluruh mahasiswa baru. (rh)

UPH Media Relations