Fakultas Kedokteran UPH mengadakan talkshow interaktif berjudul ?The 21st Century Doctor? pada hari Rabu, 25 April 2011 di Auditorium Fakultas Kedokteran UPH Karawaci
![]() |
|
Tiga pembicara, Prof. Dr. Dr. dr. Eka J Wahjoepramono SpB, dr. Anila Paul MBBS, PGCertHSc, PGDip Rehab, dan dr. Melissa Luwia, MHA. |
Menjadi dokter merupakan impian bagi banyak orang. Profesi ini dikenal sebagai profesi yang mulia karena membantu orang yang mengalami masalah kesehatan. Figur luar biasa seorang dokter yang mengenakan jubah putih masih menarik orangtua serta anak muda sebagai pilihan karir masa depan. Karena hal ini, menyambut tahun akademik baru, Fakultas Kedokteran UPH menyelenggarakan talk show interaktif yang berjudul ?The 21st Century Doctor? (Doktor Abad 21) pada hari Rabu, 25 April 2011 di Auditorium Fakultas Kedokteran, UPH, Karawaci. Talk show dua jam ini menampilkan tiga pembicara, Prof. Dr. Dr. dr. Eka J Wahjoepramono SpBS sebagai dekan Fakultas Kedokteran UPH, dr. Anila Paul MBBS, PGCertHSc, PGDip Rehab sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Operasi, dan dr. Melissa Luwia, MHA sebagai DirekturJaringan, Jangkauandan Pembangunan Siloam Hospitals Group. |
![]() |
Eka membuka acara talk show. Ia mengatakan menjadi dokter tidaklah mudah. Selain biaya yang tinggi, murid juga haru mengalami pertambahan durasi waktu pendidikan. ?Kunci utama untuk menjadi dokter yang baik adalah mempunyai hati untuk melayani,? katanya dengan tegas. Tambahnya, ?seorang dokter tidak hanya pintar, namun juga trampil, sabar, berpengetahuan, ramah, berpikiran terbuka, serta rendah hati,? katanya lagi.
Eka juga mengatakan memiliki uang yang banyak bukanlah tujuan yang benar untuk mengambil jurusan ini. ?Jangan jadikan uang menjadi faktor penentu keputusanmu, hal itu tidak akan menyokongmu. Ada banyak pilihan karir lain di mana kamu bisa memiliki banyak uang tanpa adanya tanggung jawab dan usaha yang sangat diperlukan agar menjadi dokter,? katanya. ?Bila kau menempatkan pasien terlebih dahulu, uang akan datang dengan sendirinya. Tapi, bila kamu menempatkan uang terlebih dahulu, kamu akan kehilangan kedua-duanya,? tambahnya.
|
Selain itu, Anila mengatakan?kita di sini untuk melayani, bukan untuk dilayani.? Anila juga menjelaskan lebih tentang program Fakultas Kedokteran. Kurikulum dirancang untuk menghasilkan dokter dengan sudut pandang yang luas di dunia kedokteran. Untuk mendukung pengembangan secara profesional, Fakultas Kedokteran UPH bekerjasama dengan Siloam Hospital Group (SHG), Puskesmas, Rumah Sakit Afiliasi, serta Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Research Centre (MRIN). | ![]() |
![]() |
Melissa sebagai wakil dari Siloam Hospitals mengatakan, ?Bila kamu lulus dari Fakultas Kedokteran UPH, kesempatan kerja akan terbuka lebar untukmu,? katanya. Hal ini dikarenakan Siloam Hospitals group sekarang telah memiliki tujuh rumah sakit, Siloam Hospitals Lippo Village, Kebon Jeruk, Surabaya, Jambi, Balikpapan, Cikarang, and Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Semanggi. Dalam waktu lima tahun ke depan, mereka berencana untuk membangun sekitar 20-25 lagi Siloam Hospitals di seluruh Indonesia. Melissa juga mengatakan Rumah Sakit Umum Siloam sedang dikonstruksi. ?Rumah sakit ini akan berfokus untuk menyediakan layanan kesehatan untuk golongan ekonomi yang tidak berkemampuan tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dan layanan kesehatan yang berkualitas juga harus didukung dengan penelitian dan pendidikan berkelanjutan,? katanya. ?Rumah sakit ini akan didedikasikan untuk praktek klinik mahasiswa kedokteran UPH,? kata Melissa. |
Sekitar 80 peserta (orangtua, mahasiswa kedokteran baru UPH, dan murid UPH) bergabung di talkshow ini. (pty)
UPH Media Relations |
|
|
Semua peserta di “The 21-first Century Doctor”. | Sesi tanya jawab di talkshow. |