NEWS & PUBLICATION

Perkenalan School of Design

10/06/2013 Uncategorized

Perkenalan School of Design

Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan (FDTP) sebentar lagi akan kehilangan empat jurusan yang selama ini banyak menyumbangkan prestasi bagi UPH, yaitu jurusan Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Arsitektur, dan Desain Produk.

Mr. Elia while explaining the background of School of Design establishment 
 
Parents attended the socialization of School of Design UPH
 
 

Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan (FDTP) sebentar lagi akan kehilangan empat jurusan yang selama ini banyak menyumbangkan prestasi bagi UPH, yaitu jurusan Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Arsitektur, dan Desain Produk. Namun para calon mahasiswa baru tidak perlu khawatir, karena keempat jurusan tersebut akan berdiri sendiri menjadi School of Design.

 

Pada Sabtu, 16 Maret 2013 lalu, bertempat di Restoran UPH, School of Design UPH mengadakan sosialisasi yang dihadiri oleh sekitar 30 orang tua dari calon mahasiswa baru. Dalam acara ini hadir Dekan dari Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan, Bapak Prof. Dr. Ir. Manlian A. Ronald, MT, IAI, beserta para Ketua Jurusan dari keempat jurusan. Sosialisasi dibawakan oleh Bapak Elia selaku Ketua Tim Formatur School of Design UPH.

 

Bapak Elia mengemukakan latar belakang dari berdirinya School of Design, di mana salah satunya adalah perubahan yang terjadi pada jaringan masyarakat atau network society. ?Bahasa berubah, makna berubah, ketika saya mengajar begini, bisa jadi sekian tahun ke depan juga berubah. Zaman berubah, generasi juga berubah,? kata beliau. Terkait dengan desain, bidang desain sangat berurusan dengan ruang. Metode yang dulu ampuh, ke depannya mungkin tidak.

 

Melalui pembelajaran di School of Desain, UPH memberikan para mahasiswa bekal untuk survive dan menjadi excellent. Fokus dari pembelajaran tersebut adalah pre-understanding, tidak hanya memberikan informasi, tapi juga memberikan suatu ketajaman. ?Dalam desain dibutuhkan kepekaan, mahasiswa harus tahu mengapa suatu hal dikatakan benar,? Bapak Elia menjelaskan.

 

Dalam kurikulum baru, setiap pelajaran nantinya akan disampaikan dengan keterkaitan. ?Mahasiswa nantinya punya pengetahuan tentang bukan hanya apa, tetapi alasan dan ketajaman di balik apa itu sendiri. Sehingga kalau apanya itu berubah, mahasiswa tetap tahu mengapa apanya itu berubah,? lanjut beliau.

 

Dalam kurikulum baru, UPH mencoba mengembangkan keunikan para mahasiswa, di mana mereka dapat memadukan mata kuliah dari bidang desain yang lain, misalnya mahasiswa desain interior boleh mengambil mata kuliah fotografi dari desain komunikasi visual jika berminat. Selain materi tentang desain, mahasiswa juga akan dibekali dengan liberal arts.

 

Dalam kesempatan ini, para orang tua dari calon mahasiswa baru juga menunjukkan antusiasmenya dengan memberikan beberapa pertanyaan. Salah satunya adalah pertanyaan dari seorang bapak mengenai teknologi yang digunakan di UPH, yang menurutnya cukup canggih. Bapak tersebut menanyakan apakah dengan teknologi yang canggih tersebut akan membuat mahasiswa meninggalkan pekerjaan tangan. Menanggapi pertanyaan tersebut, David Hutama selaku Ketua Jurusan Arsitektur mengemukakan bahwa meskipun teknologi sudah canggih, tetapi tangan tetap lebih luar biasa. ?Di tahun pertama, mahasiswa diwajibkan menggambar dengan tangan. Teknologi hanya menjadi alat yang memudahkan saja,? jelas beliau. Bapak Elia juga menambahkan bahwa di School of Design ini, para staf pengajar berusaha memberikan core-nya yang everlasting, sehingga tidak hanya mengandalkan software komputer.

 

Sukses selalu untuk School of Design!

 
UPH Media Relations