NEWS & PUBLICATION

Daniel Mananta Berbagi Kisah Sukses di Kampus UPH

19/02/2014 Uncategorized

Daniel Mananta Berbagi Kisah Sukses di Kampus UPH

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HMJ Ilkom) menggelar Talk Show Entrepreneurship dengan narasumber Daniel Mananta,

 
Daniel Mananta membagikan tips sukses kepada mahasiswa di UPH.
 

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HMJ Ilkom) menggelar Talk Show Entrepreneurship dengan narasumber Daniel Mananta, mantan VJ MTV dan host Indonesian Idol 2014 yang kini masuk dalam jajaran entrepreneur muda sukses. Keberhasilannya mengangkat brand ?DAMN! I Love Indonesia? membawanya ke jajaran fashion entrepreneur Indonesia. Kisah sukses inilah yang ingin dibagikan kepada mahasiswa UPH.

 

Sebelum menikmati kesuksesan dalam karier, Daniel mengaku sudah mengalami banyak kegagalan. Diantaranya waktu baru lulus kuliah di Australia ia pernah ditolak hampir 100 perusahaan. Pernah bekerja sebagai pelayan restoran, kerja membersihkan toilet dan ikut Multi Level Marketing. Sampai akhirnya ia kembali ke Indonesia dan menemukan passion-nya ?bicara di depan orang? alias presenter.

 

Dari pengalaman itu ia belajar untuk menjadi diri sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada. ?Pengalaman itu membuat saya lebih memiliki karakter. Kedua, saya bisa seperti ini juga karena orang tua saya. Bersyukur saya memiliki akar yang kuat dari orang tua, seperti nilai-nilai hidup dan kerohanian, sehingga tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh negatif lingkuan,? katanya.

 

Daniel menjelaskan konsep brand ‘DAMN I Love Indonesia’.
Strategi promosi dengan memanfaatkan para selebritis.

 

Asal mula brand yang membawanya sukses ke dunia fashion entrepreneur berawal dari salah seorang temannya yang mencetuskan nama ?DAMN? sebagai Daniel Mananta dan cukup menjual untuk sebuah brand. Sejak itu ia mulai memikirkan apa yang paling tepat untuk di sandingkan dengan kata DAMN. Semangat untuk mengangkat sisi positif dari Indonesia diputuskan menjadi tema yang tepat, hingga lahir brand ?DAMN I Love Indonesia?.

 
?Konsepnya saya ingin mengkombinasikan kekayaan budaya indonesia dengan kultur pop anak muda jaman sekarang. Intinya, ?I love Indonesia? ingin supaya orang Indonesia lebih mengerti budayanya dan orang bule bisa mencintai budaya Indonesia,? katanya.
 
 
Faktor-faktor yang membuat ?DAMN I Love Indonesia? seperti sekarang ini, menurut Daniel diantaranya: kualitas, desain yang mengkobinasikan budaya Indonesia dengan kultur pop anak muda jaman sekarang, edukasi melalui histori dari desain yang dipakai, strategi pricing, lokasi store, dan strategi promosi dengan menggunakan selebriti, memanfaatkan momen seperti 17 Agustusan, dan sebagainya.

 

Kepada para peserta seminar, Daniel membagikan beberapa tips untuk memulai bisnis. Pertama harus tahu tujuan bisnis. Apakah untuk keuntungan semata atau untuk membuat perubahan, ingin memberikan efek positif atau hanya ikut-ikutan. ?Kalau saya bukan menjual sekedar baju tetapi pride, life style, kebanggaan pada budaya Indonesia,? katanya. Kedua, unique selling point. Cari bagaimana respon publik terhadap produk kita. Dan ketiga, kenali tantangannya.

 

Ketika ditanyakan apa definisi sukses. Daniel mengatakan, sukses adalah ketika saya merasa aman dan bahagia dari hobi yang mendatangkan uang atau dapat memberikan sesuatu buat saya. ?Contohnya ketika saya mengemsi saya merasa senang. Tapi bukan berarti cukup sampe di situ. waktu saya gali lagi ternyata saya bisa menjadi produser. Dan masih ada lagi potensi-potensi yang masih bisa saya kembangkan. Jadi saya merasa belum sukses sepenuhnya,? jelasnya.

 

Popularitas diakui Daniel sebagai salah satu faktor pendukung kesuksesannya. ?Tetapi bukan berarti temen-temen mahasiswa tidak bisa menjadi sukses. Kalau kamu berbisnis, kamu juga bisa memanfaatkan popularitas teman anda, atau menjadikan diri anda populer di sosial media. banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung kesuksesan Anda,? katanya kepada mahasiswa yang baru memulai bisnisnya.

Peserta seminar.
Koleksi produk ‘DAMN I Love Indonesia’.
 
Di akhir sesi, Daniel mengingatkan pentingnya rekan yang bisa melengkapi kekurangan kita dalam menjalankan usaha. Selanjutnya  unique selling juga penting untuk memenangkan pasar. ?Untungnya produk saya sangat self descriptive, sehingga tidak sulit mengkomunikasikannya. Tetapi tantanganya adalah ketika mengedukasi market supaya sesuai dengan konsep yang kita buat. Karena intinya ?DAMN I Love Indonesia? merupakan suatu movement, life style, atitude, dan sesuatu yang out of the box,? jelas Daniel mengakhiri sesi tanya jawab. (rh)

 
UPH Media Relations