28/05/2015 Uncategorized
Universitas Pelita Harapan (UPH) terus mengupayakan integrasi setiap bidang pendidikan di UPH dengan iman Kristen. Pada hari ini School of Design (SOD) UPH, khususnya Jurusan Desain Komunikasi Visual SOD UPH
Universitas Pelita Harapan (UPH) terus mengupayakan integrasi setiap bidang pendidikan di UPH dengan iman Kristen. Pada hari ini School of Design (SOD) UPH, khususnya Jurusan Desain Komunikasi Visual SOD UPH, membuka acara pameran ?Jalan Salib Jalan Pembebasan? karya Seniman Grafis Ferry Agustian S. M.Sn., yang akan berlangsung tanggal 26 Mei – 6 Juni 2015 di Galeri Pelita, Lobby Gedung B UPH. Program ini merupakan program rutin SOD UPH untuk menampilkan karya-karya yang bertujuan menginspirasi mahasiswa UPH sekaligus merupakan komitmen Jurusan DKV UPH untuk mengintegrasikan iman Kristen dengan beberapa mata kuliah yang diperlajari. Bekerja sama dengan komunitas Seni Rupa Kristiani (SERUNI) yang memiliki misi untuk memperkenalkan Tuhan melalui karya seni, DKV UPH menampilkan karya Ferry Agustian yang tergabung dalam komunitas SERUNI ini juga.
Pameran ini dibuka dengan kata sambutan oleh Dekan SOD, Elya Kurniawan Wibowo, S.Sn., M.A., ?Saya sungguh berharap bahwa melalui event/pameran ini mahasiswa belajar untuk memahami bahwa sesungguhnya tidak ada dikotomi atau dualistik antara apa yang mereka yakini dan karya apa yang mereka buat.? Tegas Elya.
Karya ini merupakan proyek tugas akhir S-2 Ferry Agustian. Latar belakang pembuatan seni cetak grafis ini adalah dimulai pada masa perkuliahan S-1 Ferry, dimana ia membuat skripsi tentang salah satu seniman besar Indonesia, Semsar Siahaan, seorang seniman yang semasa hidupnya selalu membuat karya yang mengangkat tema realitas sosial. ?Kemudian seiring berjalannya waktu, ketika saya telah berada di masa-masa S-2, saya mulai berpikir, mengapa banyak seniman yang mengangkat tema realitas sosial dan kurang mengangkat tema religius, begitu juga sebaliknya. Saya berpikir antar ketiga hal tersebut, seni, realitas sosial dan religius, seharusnya berintegrasi. Akhirnya saya membuat karya-karya ini? Jelas Ferry.
Ferry menjelaskan bahwa dari masing-masing karya yang ia buat merupakan hasil perenungan dirinya tentang perjalanan salib yang kemudian dihubungkan dengan keadaan sosial masa ini. Ferry menggunakan teknik woodcut atau cukil kayu dalam pembuatan karyanya. Sehingga pada karya tersebut memberikan garis-garis yang lebih kaku dan tegas. ?Selain itu, pembuatan karya ini juga dengan mencukil kayu, jadi pada saat mencukil kayu dengan pelan-pelan, saya dapat sekaligus merenungkan kisah pengorbanan Yesus dan direlasiskan dengan kehidupan sosial masa ini.? Tambah Ferry.
Ferry juga akan memberikan workshop tentang seni cetak grafis kepada para mahasiswa pada Kamis, 28 Mei 2015 di Galeri Pelita, Lobby gedung B UPH.(fc)
Beberapa foto-foto pada saat Workshop Cungkil Kayu:
UPH Media Relations |