04/06/2015 Uncategorized
name
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan atas kepedulian akan pertumbuhan generasi muda, Faculty of Nursing (FON) UPH mengadakan seminar Health Education di Sekolah Lentera Harapan (SLH) Curug.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan atas kepedulian akan pertumbuhan generasi muda, Faculty of Nursing (FON)UPH mengadakan seminar Health Education di Sekolah Lentera Harapan (SLH) Curug. Seminar ini berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 3-4 Juni 2015 dan diikuti oleh 60 siswa kelas IX SLH Curug.
Acara ini diketuai oleh Lydia Sare, Clinical Educator FON UPH dan seminar dibawakan oleh Juniarta Sinaga S.Kep., M.Sc., Dosen sekaligus Head of Students Service and Ministry FON UPH. Seminar yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Pada hari pertama diadakan seminar First Aid, yaitu untuk mengedukasi siswa bagaimana memberikan pertolongan pertama pada kecelakan, dan kasus yang menjadi contoh bahasan adalah beberapa kejadian yang pernah dialami siswa di sekolah. Kemudian di hari yang sama juga diadakan seminar Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang mengajarkan siswa untuk menjaga kebersihan tubuh antara lain memperhatikan bau badan dan cara mencuci tangan yang benar. ?Hal ini sangat penting karena kebersihan tubuh akan sangat mempengaruhi kesehatan kita.? Ungkap Lydia.
Pada hari selanjutnya diadakan seminar tentang kesehatan reproduksi, yaitu siswa diberikan pengetahuan tentang seks secara menyeluruh, baik dari segi psikologis, fisiologis dan pandangan Alkitab. Seminar dibagi menjadi dua kelas yaitu untuk laki-laki dan perempuan agar siswa dapat lebih terbuka dan jujur. Menurut Juniarta hal ini sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak bahkan sejak usia dini, karena saat ini mereka sedang berada ditahap pubertas dimana fisiologis dan psikologis mereka mulai berubah. Namun perlu diperhatikan cara penyampaiannya harus sebijaksana mungkin agar siswa tidak salah mengartikan. ?Seminar ini kami adakan karena adanya penelitian yang membuktikan bahwa 61% remaja, usia 12-17 tahun, sudah pernah berhubungan seks dan 21% remaja perempuan melakukan aborsi. Ini sungguh menyedihkan. Oleh karena itu kami adakan ini sebagai bentuk antisipasi supaya hal tersebut tidak terus-menerus terjadi.? Jelas Juniarta.
UPH Media Relations
|