Magister Kenotariatan FH UPH Undang Menkumham Buka Seminar Nasional.

Karawaci, 4 Juli 2019 – Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (MKn FH UPH) bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Banten Ikatan Notaris Indonesia (Pengwil Banten INI) menggelar Seminar Nasional ‘Strategi Peningkatan Kualitas Calon Notaris di Era 4.0’ di kampus utama UPH Karawaci, Tangerang. Seminar Nasional akan dibuka oleh Yasonna H. Laoly, S.H., MSC., Ph.D., Menteri Hukum dan HAM RI sekaligus sebagai Keynote Speaker.

Acara ini sekaligus dalam rangka Dies Natalis ke-6 Program Studi Magister Kenotariatan FH UPH. Turut hadir mendampingi menteri, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc., Rektor UPH, Prof. Dr. Bintan R. Saragih, S.H., Dekan FH UPH, Dr. Susi Susantijo, S.H. LL.M., Ketua Program Studi Magister Kenotariatan UPH, serta Yualita Widyadhari, S.H., M.Kn., Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP-INI).

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) MKn FH UPH dengan Pengwil Banten INI.

MKn FH UPH tergabung dalam Forum Kerja sama Program Studi Kenotariatan Perguruan Tinggi Swasta (FK PS MKn PTS) Indonesia yang beranggotakan 19 PTS dari seluruh Indonesia. Dalam rangka Dies Natalis, selain diadakan seminar nasional, MKn FH UPH juga dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara pertemuan rutin (setiap enam bulan) FK PS MKn PTSI yang diikuti seluruh anggota.

Seminar Nasional pada 4 Juli 2019 menghadirkan nara sumber diantaranya Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng.Sc. (Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti), Dr. Habib Adjie, S.H., M.Hum. (Wakil Ketua FK PS MKn PTS Indonesia), serta perwakilan Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dan Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (INI).

Usai Seminar Nasional, para Perwakilan Prodi MKn melanjutkan pertemuan rutin FK PS MKn PTS yang berlangsung pada tanggal 5 Juli 2019 di kampus Pasca Sarjana UPH Plaza Semanggi, Jakarta.

Program Studi MKn FH UPH yang dibuka sejak tahun 2013, saat ini memiliki mahasiswa aktif sebanyak 422 orang dan telah menghasilkan 596 alumni diantaranya sudah diangkat sebagai Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

Menurut Dr. Susi Susantijo, S.H. LL.M., Ketua Program Studi MKn UPH, untuk menjadi Notaris tidaklah mudah, harus melalui perjalanan panjang.

“Setelah menyandang gelar Magister Kenotariatan, masih ada beberapa tahap yang harus dilalui. Diantaranya lulus ujian Anggota Luar Biasa Ikatan Notaris Indonesia (ALB INI), magang di kantor notaris selama dua tahun, mengikuti magang bersama, lulus Ujian Kode Etik Notaris (UKEN), serta persyaratan-persyaratan lainnya. Dan untuk menjadi Notaris, seseorang harus diangkat oleh Menteri Hukum dan HAM RI,” Jelas Dr. Susi.

Program Studi MKn FH UPH didukung tim pengajar dari para akademisi hukum dan praktisi hukum yang berdedikasi, serta bersinergi dengan asosiasi FK PS MKn PTS Indonesia dan Ikatan Notaris Indonesia, optimis dapat menghasilkan para pejabat umum yang berkualitas dan mampu bersaing di era 4.0.

____________________________________

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rosse Hutapea
Section Head of Media Relations UPH
mobile: 0818731710/ email: rosse.hutapea@uph.edu