Persiapkan Tenaga Medis yang Tangguh Sedari Dini, UPH Gelar Medical Science Cluster Talk.

Sebagai universitas yang berkomitmen untuk mencetak pemimpin masa depan di berbagai bidang, termasuk kesehatan, Universitas Pelita Harapan (UPH) senantiasa memberikan berbagai pembekalan bagi para mahasiswa, baik hard skills maupun soft skills. Salah satu inisiatif ini adalah program Faculty Talk – Kluster Medical Sciences yang diadakan dalam rangkaian kegiatan UPH Festival 2023. Acara ini diadakan pada 24 Agustus 2023, di Gedung Fakultas Kedokteran (FK) UPH, Lippo Village, Tangerang, dan diikuti ratusan mahasiswa baru yang tergabung dalam kluster ini, termasuk Fakultas Ilmu Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Keperawatan, dan D4 Teknologi Lab Medis. 

‘Resilience Defined: How to Survive, Thrive, and Transform’ merupakan tema dalam cluster talk tersebut. “Ketangguhan atau ketahanan didefinisikan sebagai kemampuan kita untuk bertahan, berkembang, dan akhirnya berubah,” jelas Dekan Fakultas Keperawatan Grace Solely Haughty S.Kep., Ners, MBA, M.Kep. ketika membuka acara.  

Faculty Talk – Kluster Medical Sciences menghadirkan dua narasumber profesional yaitu Dr. Tuan Juniar (TJ) Situmorang selaku Konsultan Pratama (Konsultasi Manajemen Rumah Sakit) dan Anna Surti Ariani selaku Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Indonesia Cabang Jakarta. Diskusi ini dimoderatori oleh dr. Darien Alfa Cipta, SpKJ, yang berprofesi sebagai Dosen FK UPH dan Psikiatri di Siloam Hospital Lippo Village, sekaligus merupakan alumni FK UPH Angkatan 2007. 

Resilience atau ketangguhan adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan pulih dengan cepat dari tantangan, bukan hanya sekedar pulih namun juga pulih tepat pada waktunya. Lebih dari itu, ketangguhan juga berarti kita mampu untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik,” jelas dokter TJ ketika menguraikan definisi resilience. 

Sebagai tenaga kesehatan, kemampuan beradaptasi dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan adalah salah satu kunci keberhasilan, selain tentunya kompetensi dan pendidikan yang memadai. Penting bagi tenaga kesehatan untuk menjadi tangguh karena berperan sebagai garda terdepan dalam kesehatan masyarakat. Perlu dimengerti, menjadi tangguh bukan berarti harus menutupi kelelahan atau stres, namun hal itu berarti seseorang mampu untuk bangkit dan kembali menghadapi kesulitan. 

Dokter TJ juga menjelaskan bahwa manusia akan selalu mengalami stimulus yang akan dianalisis dan direspons oleh diri sendiri, hingga menghasilkan suatu reaksi. Proses ini ditentukan oleh tiga hal yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap (attitude) yang dimiliki seseorang. “Artinya ketangguhan kita tidak bergantung pada faktor eksternal, melainkan internal. Kita memilih bagaimana kita bereaksi. Apakah kita mau pulih dengan tepat dan melangkah ke jenjang yang lebih baik, atau kita malah merasa lelah dan putus asa? Semua tergantung pada diri kita,” tambah dokter TJ.  

Selanjutnya, Anna menjelaskan bahwa ketangguhan merupakan kemampuan seseorang untuk memulihkan kondisi psikologisnya dan bangkit dari keterpurukan. Mengutip dari buku karangan Gail Hornor (2017), ia menjelaskan bahwa ada enam hal yang mempengaruhi ketangguhan. Keenam hal tersebut adalah kendali diri, keterampilan dalam memecahkan masalah, pertemanan, bermental pejuang, kemampuan mengatur emosi, dan welas asih.  

Anna juga menekankan bahwa ketangguhan juga mencakup kemampuan untuk menerima ketidakpastian, kesalahan, dan kegagalan. Ia mengatakan, “Dengan membawa kegagalan, manusia bisa berkembang menuju kesuksesan. Masalah memberikan kesempatan agar seseorang terasah keterampilannya dan maju lebih pesat. Jangan terpuruk pada kesalahan, tapi perbaikilah.” 

Di akhir paparannya, ia menambahkan bahwa memiliki lingkungan pertemanan yang baik adalah salah satu faktor penting yang bisa membantu kita untuk tetap tangguh. Namun, apabila teman kita sudah tidak bisa membantu untuk menampung kegelisahan, maka jangan ragu untuk datang dan meminta pertolongan kepada profesional seperti psikiater dan psikolog. “Ingat, selalu jaga kesehatan fisik dan mental dalam menghadapi semua situasi,” tutup ibu dua anak ini. 

Seluruh mahasiswa baru menyambut antusias wawasan dan pesan yang membuka pandangan dari narasumber pada Faculty Talk. UPH berkomitmen memastikan mahasiswa kluster Medical Sciences memiliki resilience dan kompetensi yang dibutuhkan untuk membantu orang lain melalui profesi mereka. 

Selain Klaster Medical Sciences, Faculty Talks juga menghadirkan tiga Klaster lainnya yaitu, Arts and Entertainment, Engineering, dan Social Sciences. Program ini menjadi bukti bahwa UPH telah mempersiapkan mahasiswa untuk siap menjadi pemimpin masa depan, sejak hari pertama mereka memasuki dunia kuliah.  

Bagi siswa-siswi kelas 12 yang ingin mengejar karier impian di bidang ilmu kesehatan, mari bergabung bersama UPH. Mahasiswa UPH akan diperlengkapi baik dari sisi akademis, hard skill, dan soft skills, serta ditransformasi menjadi calon pemimpin masa depan yang berdampak positif bagi bangsa dan negara. Untuk informasi selengkapnya, dapat menghubungi Student Consultant di nomor 0811-1709-901 atau klik di sini.