Rancang Proyek Revitalisasi Kota Lisbon, Arsitektur UPH Jadi Juara Pertama Saint Gobain 2023 Tingkat Nasional.

Kolaborasi tiga mahasiswa dan dosen dari program studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) sukses meraih Juara Pertama Babak Nasional dalam kompetisi desain bergengsi Saint Gobain Competition (Architecture Student Contest 2023) pada 14 April 2023. Tim UPH terdiri dari Jessica Sanusi (2019), Vincent Alexis Sutjianto Tjia (2019), William Ferdinand (2020); dan Jacky Thiodore, S.Ars., M.Arch., selaku dosen pembimbing. Mereka berhasil menggagas proyek revitalisasi kawasan di Kota Lisbon, Portugal. Keberhasilan tim UPH pada babak nasional ini mengantarkan mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia untuk bersaing dengan perwakilan dari 30 negara lainnya pada babak internasional yang berlangsung di Lisbon pada 26-28 Juni 2023.

Proyek desain yang ditampilkan tim UPH berjudul “DIALO(G)ENERATOR-Playing The Cultural Dialog of Lisbon”, mencerminkan dialog antara masa lalu, saat ini, dan masa mendatang. Selain itu, proyek ini juga mengandung beberapa elemen, seperti revitalisasi kawasan sejarah; perancangan bangunan tempat tinggal untuk kalangan seniman dengan prinsip berkelanjutan, seperti hemat energi, rendah karbon, dan menyediakan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya; serta menciptakan ruang hidup, kerja, dan rekreasi yang lebih baik dalam segala aspek.

Tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam mengerjakan proyek desain tersebut, mulai dari riset lokasi, pembagian tugas, hingga menyatukan pemikiran dan sinergi antara anggota tim. Namun, tim UPH berhasil mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan memiliki keyakinan untuk meraih kemenangan. Dalam proses mengikuti kompetisi, tim UPH tidak hanya memahami segi arsitektur, tetapi juga harus memahami sejarah, filosofi, karakteristik, sisi humanis, tata ruang, letak kota, teknis, serta standar dari suatu bangunan.

Vincent menyampaikan, “Setelah mengikuti kompetisi ini, kami mendapatkan manfaat berupa pemahaman yang lebih mendalam mengenai karakteristik permasalahan yang dihadapi oleh negara lain. Selain itu, kami juga membuktikan bahwa kurikulum, teori, dan praktik yang diberikan oleh dosen-dosen di UPH dapat diterapkan dalam kompetisi ini, serta ada banyak manfaat teknis yang dapat kami terapkan di masa depan.”

William menambahkan bahwa proses pengerjaan proyek tersebut memakan waktu selama enam bulan, mulai dari menganalisis lahan Kota Lisbon, merumuskan konsep desain, mengeksplorasi bentuk desain, hingga proses memproduksi gambar.

“Saya bersyukur mendapat kesempatan untuk belajar dan bersaing dengan mahasiswa dari Indonesia hingga internasional. Tidak hanya itu, saya juga dapat mengenal ide-ide mahasiswa lain dengan pendekatan yang berbeda-beda. Kompetisi ini juga menjadi motivasi baru bagi saya untuk terus berkreasi,” kata William.

Kemenangan mahasiswa UPH tidak terlepas dari peran Jacky Thiodore sebagai dosen pembimbing. Ia selalu menjaga kekompakan tim agar tetap fokus dalam menggarap proyek desain tersebut. Jacky mengungkapkan bahwa indikator penilaian yang membuat tim UPH berhasil meraih juara pertama ialah memiliki perancangan yang kuat dan ide yang dapat dikembangkan serta direalisasikan.

Meskipun tidak berhasil menjadi juara pada babak internasional, Jacky berharap Arsitektur UPH dapat kembali menjadi juara pada babak nasional dan mewakili Indonesia di babak internasional pada 2024 mendatang. Arsitektur UPH sendiri sudah tiga kali menjadi juara pada babak nasional Saint Gobain Competition, yakni juara ketiga pada 2021 dan juara pertama pada 2022 dan 2023.

“Kami harus meningkatkan lagi kepekaan dalam merancang di lokasi yang mungkin tidak kita kenal, terutama di negara empat musim. Jadi harapannya sangat besar untuk bisa kembali memenangkan di Architecture Student Contest Saint Gobain Competition 2024 nanti,” tutur Jacky.

Melalui kompetisi tersebut, UPH berharap mahasiswa dapat secara aktif menggali dan menunjukkan kreativitas, kompetensi, serta memberikan inspirasi bagi masyarakat. Prodi Arsitektur UPH juga memastikan seluruh mahasiswa dapat bertransformasi melalui beragam kegiatan baik di dalam maupun di luar kelas, sehingga siap menjadi profesional yang membawa transformasi dan dampak di tengah masyarakat, memiliki daya saing, dan daya juang.

Tentang Arsitektur UPH

Arsitektur UPH memperlengkapi mahasiswa dengan disiplin ilmu fundamental dari segi artistik, ilmiah, dan humanistis yang terkait perancangan bangunan. Mahasiswa dibekali dengan kurikulum yang relevan dengan perkembangan wacana dan teknologi arsitektur yang bergerak dinamis, dengan tetap berakar pada pengetahuan arsitektur mendasar. Bersama UPH, mahasiswa dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan yang profesional dan mampu membawa transformasi bagi masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia. Mari bergabung dan daftarkan dirimu sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultant di 0811-1709-901 atau daftar di sini.


baca juga:

Arsitektur: Keunggulan Jurusan dan Prospek Karier