Hendra Ong Pengacara Andal Jebolan UPH, Siap Mengabdi Dalam Aspek Hukum Bidang Transportasi.

“Ketika duduk di bangku kuliah, mahasiswa harus belajar memanfaatkan waktu dengan optimal. Perbanyak aktivitas yang bermanfaat untuk mencapai profesi yang dicita-citakan. Mulai dari mengikuti training, aktif berpartisipasi di ajang nasional maupun internasional, dan tentunya menjalani magang di kantor-kantor hukum terbaik di Indonesia,” ungkap Hendra Ong, S.H., LL.M., mahasiswa program Doktor Hukum (S3) Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2021.

Semangat meningkatkan wawasan dan keterampilan dengan ilmu pengetahuan tetap dijunjung tinggi Hendra, meskipun sudah memiliki segudang pengalaman di bidang hukum korporasi (bisnis). Baginya, melanjutkan studi merupakan langkah penting untuk mendukung wawasan dan kompetensi seseorang.

“Bagi saya, proses belajar tidak pernah berakhir. Saya telah memperoleh banyak pengetahuan dari pengalaman lapangan. Namun, pentingnya teori-teori dalam mendukung praktik saya sebagai seorang pengacara tidak bisa diabaikan. Inilah alasan saya memutuskan untuk melanjutkan studi tingkat lanjut (S3),” ungkap Hendra.

Hendra berprofesi sebagai pengacara di Hanafiah Ponggawa & Partners (Dentons HPRP), sebuah firma hukum terkemuka di Indonesia. Lulusan program studi Strata Satu (S1) Ilmu Hukum UPH angkatan 2000 ini bergabung dengan Dentons HPRP sejak tahun 2007. Pada tahun 2020, ia diangkat sebagai Partner sekaligus menjadi salah satu pemegang saham (Owner) Dentons HPRP.

Dengan rekam jejak prestasi yang cemerlang, Hendra, yang juga meraih gelar Pascasarjana (S2) di bidang hukum bisnis internasional dari Vrije Universiteit Amsterdam (VU), Belanda, dikenal sebagai seorang pengacara handal di bidang transportasi, khususnya di bidang penerbangan (aviasi) dan perkeretaapian.

Dalam industri transportasi, Hendra berperan dalam membantu proses merger, akuisisi, hingga restrukturisasi para kliennya. Portofolio klien Hendra di bidang ini mencakup perusahaan transportasi udara seperti AERCAP, Garuda Indonesia Group (termasuk Citilink dan GMF AeroAsia); serta transportasi darat seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT MRT Jakarta (Perseroda), dan PT LRT Jakarta; hingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Saya tertarik pada sektor transportasi, khususnya aviasi dan perkeretaapian, karena masih jarang yang memiliki pemahaman mendalam dan mampu menangani aspek hukum di bidang ini. Saya berharap bisa memberikan kontribusi bagi perkembangan industri penerbangan di Indonesia, terutama terkait pembiayaan pesawat terbang. Saat ini, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri dalam menjalankan aktivitas mereka. Melalui peran sebagai pengacara, saya ingin memberikan solusi yang tepat guna untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh klien-klien saya,” ucapnya.

Sejumlah prestasi juga diraih Hendra melalui profesinya. Di antaranya, ia dinobatkan sebagai Leading Individual Lawyer oleh Legal 500 pada 2022 dan 2023, masuk dalam The A List – Indonesia’s Top 100 Lawyers oleh Asian Business Law Journal (ABLJ) – Vantage Asia pada 2019, dan 40 under 40 Asia oleh Asian Legal Business (ALB) Thomson Reuters pada 2017.

Hendra mengungkapkan bahwa impian menjadi seorang pengacara telah ada sejak dia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Baginya, pemahaman tentang hukum memungkinkan dapat membantu untuk mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perjalanan mencapai cita-citanya, untuk menempuh pendidikan Ilmu Hukum di UPH.

Tentang Doktor Hukum UPH

Program Doktor Hukum dirancang untuk membekali mahasiswa berprestasi dengan keterampilan penelitian lanjutan. Mahasiswa dapat memulai penelitian disertasi di semester 3 dan bekerja sama dengan penasihat di seluruh program. Prodi Doktor Hukum UPH siap membentuk mahasiswa menjadi pakar dan profesional di bidang hukum untuk berdampak nyata dalam dunia kerja maupun masyarakat. Informasi lebih lanjut hubungi 0812-8535-2278 atau daftar di sini.