Kuasai Ilmu Kardiologi-Respirasi, Dua Mahasiswi Kedokteran UPH Juara Pertama Kompetisi RMO 2023.

Prestasi luar biasa dibuktikan oleh dua mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) dalam ajang Regional Medical Olympiad (RMO) 2023 Wilayah 2, yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta Barat, pada 7-9 Agustus 2023. Dalam kompetisi tersebut, Tiara Julianti dan Josephine Lavina Gracia berhasil meraih Juara Pertama dan mendapatkan Medali Emas pada salah satu bidang yang diperlombakan, yakni Kardiologi-Respirasi.

RMO adalah kompetisi kedokteran tahunan yang merupakan salah satu program dari Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Ajang ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa kedokteran melalui kompetisi ilmiah yang mempertemukan seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia. Adapun RMO Wilayah 2 diikuti oleh berbagai mahasiswa FK yang berasal dari provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Olimpiade ini memperlombakan enam cabang, di antaranya Infeksi Tropis, Neurologi-Psikiatri, Kardiologi-Respirasi, Urologi-Reproduksi, Muskuloskeletal, dan Digestif.

Sebanyak 19 universitas mengikuti perlombaan pada cabang Kardiologi-Respirasi, di mana para peserta harus melalui tiga tahapan yang terdiri dari babak penyisihan, semifinal, dan final. Pada babak penyisihan, Tiara dan Josephine harus mengerjakan ujian Multiple Choice Questions (MCQ) dan Objective Structured Practical Examination (OSPE) yang merupakan ujian di laboratorium dengan materi anatomi, histologi, patologi anatomi, mikrobiologi, dan parasitologi.

Usai melewati babak penyisihan, sebanyak enam tim terpilih untuk melangkah ke babak semifinal. Pada babak semifinal, mereka harus melalui ujian MCQ tahap 2 dan Objective Structural Clinical Examination (OSCE) yang merupakan ujian praktik seolah-olah sedang di poliklinik dan memeriksa pasien. Setelah lolos babak semifinal, sebanyak tiga tim melangkah ke babak final.

Pada babak final, Tiara dan Josephine mengikuti ujian lisan atau Student Oral Case Analysis (SOCA), di mana keduanya menganalisis sebuah kasus dan mempresentasikannya ke dewan juri. Selain SOCA, pada babak final mereka juga harus melalui Lomba Cepat Tepat (LCT). Usai menuntaskan babak final, tim dengan perolehan nilai tertinggi dinyatakan sebagai pemenang. Dua mahasiswa FK UPH angkatan 2020 tersebut kemudian dinobatkan sebagai Juara Pertama dengan raihan nilai 90,22.

Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari upaya yang telah dipersiapkan Tiara dan Josephine. Sebelum kompetisi dimulai, mereka belajar intensif selama 5 bulan. Bahkan, keduanya menggunakan waktu libur semester untuk belajar bersama dokter pembimbing dengan cara ikut ke poliklinik dan bertemu pasien, serta melihat prosedur kateterisasi jantung secara langsung.

Tiara mengaku, motivasinya mengikuti kompetisi ini adalah untuk mencari pengalaman dan ingin belajar lebih lanjut mengenai Kardiologi-Respirasi. Ia mengungkapkan, “Dengan mengikuti kompetisi ini, kami menjadi lebih mengerti dan menguasai bidang yang diikuti. Masa preklinik (pendidikan program sarjana kedokteran) kami juga dihabiskan dengan hal yang berguna untuk masa depan.”

Para pemenang masing-masing wilayah dan cabang perlombaan kemudian mendapatkan kesempatan untuk berlaga pada ajang Indonesian International Medical Olympiad (IMO) yang berlangsung pada 28 Oktober-5 November 2023 di Universitas YARSI, Jakarta Pusat. Berbeda dengan RMO, IMO dapat diikuti partisipan yang berasal dari universitas luar negeri. Dalam ajang IMO ini, Tiara dan Josephine juga berhasil melangkah sampai babak final dan menempati posisi lima besar atau Top 5.

Prestasi ini juga tidak terlepas dari dukungan berharga para dosen FK UPH yang telah memberikan bimbingan berharga kepada Tiara dan Josephine, di antaranya dr. Sunanto Ng, Sp.JP, Ph.D., dr. Stefanus Satria Sumali, M.Biomed., dr. Erna Kristiani, Sp.PA., dr. Sylvia Sagita Siahaan, Sp.P., dan dr. Victor Nugroho Wijaya, Sp.P.

“Dosen pembimbing kami suportif, memberikan semangat, dan bersedia meluangkan waktu untuk menjelaskan materi yang kami tidak mengerti. Selain itu, kami juga diizinkan untuk meminjam peralatan dan preparat di laboratorium, yaitu alat untuk latihan ujian praktik,” ucap Josephine.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UPH, dr. Darien Alfa Cipta, Sp.KJ., M.Sc., juga menyatakan rasa bangganya terhadap kedua mahasiswi ini. Ia mengatakan, ”Pencapaian Tiara dan Josephine berupa gold medal sangat membanggakan civitas akademika FK, baik dosen dan mahasiswa. Mereka membuktikan optimisme bahwa melalui kurikulum yang terus disempurnakan, pengajar bertaraf global dan berdedikasi, serta suasana ilmiah dalam kampus, maka peserta didik mampu untuk sit equally (sejajar) dengan alumnus kampus kedokteran ternama dalam berbagai forum ilmiah nasional dan internasional.”

Kualitas pendidikan Kedokteran di UPH dibuktikan dengan banyaknya torehan prestasi dari para mahasiswa. Pencapaian yang luar biasa ini tidak hanya menunjukkan keunggulan mahasiswa, tetapi juga menjadi bukti bahwa kualitas pendidikan kedokteran di UPH tidak diragukan lagi. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus mengukir prestasi dan menjadi pemimpin transformatif di bidang kedokteran.

Tentang Fakultas Kedokteran UPH

UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Fakultas Kedokteran yang kompeten, unggul, dan mampu berkontribusi secara nyata bagi masyarakat. Di FK UPH, mahasiswa akan belajar ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan melalui kurikulum pembelajaran inovatif yang berbasis pemecahan masalah. Selain itu, UPH juga bekerja sama dengan berbagai institusi perawatan kesehatan swasta dan pemerintah.  Kualitas FK UPH juga telah diakui, hal ini terbukti melalui pencapaian peringkat pertama sebagai Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia dari perguruan tinggi swasta (PTS), berdasarkan data pemeringkatan EduRank 2023. Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa menghubungi Student Consultant di nomor 0811-1709-901 atau klik di sini.