Magister Ilmu Komunikasi UPH Kupas Pentingnya Government Communication dan Transparansi di Masa Pandemi Covid-19.

Upaya penanganan dan penyebaran pandemi Covid-19 masih terus dilakukan pemerintah. Namun upaya ini belum menunjukkan hasil yang maksimal, sebaliknya memunculkan berbagai masalah baru. Di antaranya disebabkan karena penyampaian informasi yang membingungkan serta kebijakan yang tidak tegas dari pemerintah, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan kerja sama semua elemen masyarakat, termasuk bidang pendidikan khususnya peran perguruan tinggi.

Meresponi situasi ini, Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (MIKom UPH) turut berkontribusi dengan memberikan masukan kepada pemerintah dan mengajak peran serta masyarakat untuk aktif berpartisipasi dan berkolaborasi mengatasi pandemi Covid-19 secara produktif. Kontribusi ini disampaikan melalui webinar bertajuk ‘Pentingnya Government Communication dan Transparansi di Masa Pandemi Covid-19’ pada 23 Juni 2020.

Ulasan tentang government communication disampaikan dengan jelas oleh narasumber Dr. Rizaldi Parani, S. Sos., Mir., dosen senior Program Magister Ilmu Komunikasi UPH, kepada 160 peserta yang berasal dari berbagai kalangan baik profesional, praktisi, pemerintahan, dan mahasiswa.

Dr. Rizaldi, memaparkan upaya government communication di masa pandemi, yang menurutnya sudah baik, seperti kebijakan dari satu sumber (one voice), fokus pada kebutuhan publik, menjalankan kerja sesuai tugas dan tanggung jawab, memaskimalkan penggunaan digital dalam berkomunikasi dan fokus pada dialog yang mengundang partisipasi.

“Komunikasi yang baik, transparansi dan partisipasi masyarakat merupakan modal penting dalam menyelesaikan pandemi Covid-19. Karenanya peran pemimpin sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mendorong partisipasi masyarakat,” tegasnya.

Tentunya pemerintah harus jeli melihat masyarakat mana yang penting untuk dilibatkan, seperti pemuka masyarakat, pembuat kebijakan lokal, institusi terkait, dan unsur lainnya. Yang perlu diperhatikan juga oleh pemerintah, ia menambahkan, informasi yang disampaikan sebaiknya jangan represif atau memaksa, melainkan persuasif.

Di akhir sesi Dr. Rizaldi menyimpulkan bentuk government communication yang paling baik di masa pandemi di Indonesia adalah komunikasi partisipatif. “Covid-19 bukan soal medis saja. Karena itu pemerintah perlu membuka akses informasi dengan mekanisme yang tepat. Berdayakan berbagai pihak, baik akademisi, praktisi, dan lain-lain, dari multi ekspertis disiplin ilmu,” pesannya.

Seminar ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan berbagai pihak, terkait peran komunikasi dan kontribusinya dalam menangani pandemi Covid-19. Program Magister Ilmu Komunikasi UPH juga mengadakan berbagai seri webinar lainnya untuk mengangkat isu-isu di masyarakat dan memberikan rekomendasi untuk memecahkan permasalahan dan menjawab kebutuhan pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya.

Program Magister Ilmu Komunikasi UPH menyediakan program studi lanjut untuk para fresh graduate dan profesional yang ingin mendalami industri media dan jurnalisme. Tak terkecuali para pemimpin dan pemilik di industri media yang ingin mengembangkan bisnis media. Bersama akademisi dan praktisi senior, Magister Ilmu Komunikasi UPH siap menghasilkan profesional yang kompeten di bidang komunikasi dan media.