13/10/2025 Education
Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, guru masa kini dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dan kepekaan terhadap keberagaman budaya. Seorang pendidik harus mampu menjadi komunikator yang efektif, motivator inspiratif, sekaligus agen perubahan di tengah masyarakat. Menyadari pentingnya kompetensi tersebut, Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) atau Teachers College (TC) mengadakan school visit ke @america pada 3 Oktober 2025.
Kegiatan school visit ini diikuti sebanyak 91 mahasiswa dan dosen dari berbagai Program Studi (Prodi) TC UPH angkatan 2024. Dengan mengusung tema “Empowering Future Educators from UPH Teachers College Through Public Speaking and Cultural Exchange,” kegiatan ini bertujuan mengasah kemampuan komunikasi efektif sekaligus memperluas wawasan lintas budaya bagi calon pendidik.
Dalam sambutannya, Michael Recard Sihombing, S.S., M.Hum., Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UPH,menekankan pentingnya pengalaman belajar di lingkungan internasional. Ia juga berharap kolaborasi UPH dengan @america dapat terus terjalin.
“Mahasiswa kami adalah calon guru yang nantinya akan mengajar di berbagai daerah di Indonesia. Banyak di antara mereka yang akan mengajar dalam bahasa Inggris, jadi pengalaman berinteraksi di lingkungan internasional seperti ini sangat berharga. Saya berharap melalui kegiatan ini, para mahasiswa dapat lebih siap, berani, dan terbekali untuk menjadi guru yang mampu bersaing di dunia global,” ujarnya.
Lebih lanjut pada sesi inspiratif bersama Meidinar Latupono, Advisor EducationUSA di @america, mahasiswa TC UPH diperkenalkan pada berbagai peluang studi lanjutan di Amerika Serikat. Meidinar memaparkan program beasiswa, proses pendaftaran, hingga tips menghadapi ujian internasional seperti TOEFL dan IELTS.
“Kami siap membantu mulai dari konsultasi pemilihan universitas, meninjau esai, hingga memberikan panduan menulis resume. Mahasiswa juga dapat berdiskusi tentang berbagai opsi pendanaan dan beasiswa yang tersedia,” jelas Meidinar.
Ia juga menjelaskan bahwa EducationUSA dan @america juga rutin mengadakan lokakarya terbuka, mulai dari strategi menulis esai, simulasi wawancara beasiswa, hingga pelatihan ujian bahasa Inggris, untuk membantu calon mahasiswa mempersiapkan diri secara maksimal.
@america sendiri merupakan pusat kebudayaan dan pembelajaran interaktif milik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, yang menjadi ruang dialog dan kolaborasi lintas budaya antara masyarakat Indonesia dan Amerika.
Melalui sesi inspiratif ini, para mahasiswa TC UPH didorong untuk terus mengembangkan diri dan mengejar kesempatan pendidikan sampai ke kancah internasional.
Mengasah Kemampuan Public Speaking
Bagian menarik dari kegiatan ini adalah sesi public speaking yang menampilkan delapan mahasiswa terpilih. Setiap peserta diberi waktu lima menit untuk menyampaikan gagasan seputar dunia pendidikan masa kini, mulai dari inovasi metode pengajaran hingga etika bermedia sosial. Kedelapan peserta tersebut adalah Manuell Precious (Prodi Pendidikan Agama Kristen), Abraham Nielskai Hanriddato Martin (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris), Prettycha Heysel Kirana (Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Cindy Angelina (Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia), Olivia Rachel Martha Hasugian (Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Shinta Misyela Jean Uwen (Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), Benael Henokh Sabastian (Prodi Pendidikan Matematika), dan James Wesley Chandradinata (Prodi Pendidikan Biologi).
Salah satu peserta, Benael Henokh Sabastian, membawakan presentasi seputar bagaimana musik dapat menjadi sarana kreatif untuk menciptakan suasana belajar yang lebih hidup, interaktif, dan berkesan. Berdasarkan penelitian neurosains, ia menjelaskan bahwa informasi yang dipadukan dengan melodi atau ritme tertentu lebih mudah diserap dan diingat karena melibatkan aspek kognitif dan emosional sekaligus. Benael menegaskan, musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat efektif untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi pelajaran dengan lebih baik.
“Saya belajar banyak hal, mulai dari memahami apa itu musik dan pembelajaran yang efektif, cara menarik perhatian audiens, hingga berbicara dengan jelas dan menarik di atas panggung. Namun yang paling penting adalah keberanian untuk berbicara di depan umum, terutama bagi kami calon guru yang akan berdiri di depan kelas. Pengalaman ini benar-benar melatih saya untuk lebih percaya diri dan siap berkecimpung di dunia pendidikan secara profesional,” ujar Benael.
Kolaborasi antara TC UPH dan @america bukan sekadar ajang belajar berbicara di depan umum, tetapi juga langkah nyata dalam menyiapkan calon pendidik yang berani tampil di panggung global. Melalui pengalaman ini, UPH menegaskan panggilannya untuk melahirkan guru-guru yang takut akan Tuhan, berwawasan internasional, unggul, dan berdampak positif bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas.