UPH Jadi Tuan Rumah Pembukaan Seminar Nasional Bendungan Besar KNI-BB 2023 yang Diselenggarakan oleh Kementerian PUPR.

Air merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang krusial bagi kehidupan masyarakat. Selain untuk konsumsi, air juga memiliki manfaat penting sebagai sumber pembangkit listrik. Oleh karena itu, keberadaan bendungan menjadi suatu kebutuhan mendesak untuk menampung air di tengah perubahan iklim global. Hal ini menjadi latar belakang diselenggarakannya Seminar Nasional Bendungan Besar & RAT-RAB Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB) 2023 pada 8-9 Desember 2023 lalu di Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Lippo Village, Tangerang. Seminar yang menghadirkan 75 pembicara, lebih dari 50 makalah, dan sekitar 2.000 peserta ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi praktisi, ahli, peneliti, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan dan melanjutkan pembangunan bendungan yang sangat penting bagi peradaban manusia.

Rangkaian seminar dimulai dengan acara pembukaan yang dihadiri oleh Dr. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc., selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); Ir. Bob Arthur Lombogia, M.Si., selaku Direktur Jenderal Sumber Daya Air Ketua Umum KNI-BB Airlangga Mardjono, S.T., M.T., Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), para pemangku kepentingan, serta jajaran dosen dan mahasiswa UPH.

Airlangga, dalam laporan pembukaannya, menyampaikan beberapa isu Seminar Nasional Bendungan Besar 2023, antara lain:

  1. Bendungan yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.

2. Tantangan pembangunan bendungan dan tanggul di masa depan.

3. Keamanan bendungan dan tanggul dalam menghadapi cuaca ekstrem.

4. Keamanan bendungan terhadap gempa.

5. Meningkatkan peran bendungan serta waduknya.

6. Mendukung energi baru dan terbarukan.

Airlangga menjelaskan, “Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan manajemen antisipasi dan sistem manajemen risiko yang komprehensif. Bendungan dan waduk harus berkontribusi pada pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai komitmen global terhadap pengurangan emisi dan transmisi energi bersih. Oleh karena itu, KNI-BB menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Perguruan Tinggi (salah satunya UPH), badan usaha milik negara maupun swasta, dan lembaga lainnya untuk mendukung komitmen tersebut.”

Menyambut Seminar Nasional ini, Dr. Stephanie Riady menyampaikan bahwa tema seminar nasional tahun ini sangat relevan dengan program pemerintah yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan air, kedaulatan pangan, dan perubahan iklim.

“Bendungan memiliki manfaat besar seperti irigasi, pengendalian risiko banjir, pasokan air baku, dan pembangkit listrik. Dengan irigasi yang baik, diharapkan produktivitas padi dan komoditas pertanian meningkat. Penting untuk menjaga keamanan bendungan agar tidak menyebabkan bencana banjir besar,” ungkap Dr. Stephanie.

Dr. Stephanie juga menegaskan bahwa UPH sebagai perguruan tinggi yang selalu mendorong para dosen, pakar, ilmuwan, dan mahasiswa untuk menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan yang dihadapi Indonesia. Oleh karena itu, UPH melihat seminar nasional ini sebagai kegiatan yang sangat penting dan sejalan dengan visi misi UPH.

Usai paparan pembuka, Seminar Nasional Bendungan Besar 2023 resmi dibuka oleh Menteri PUPR Basuki melalui tabuhan drum yang meriah. Dalam sambutannya, Basuki menyampaikan terima kasih kepada UPH yang telah menyediakan fasilitas untuk seminar ini. Menurutnya penting bagi Kementerian PUPR dan seluruh organisasi profesi keairan untuk menyelenggarakan seminar di lingkungan kampus. Harapannya seminar seperti ini semakin mendekatkan himpunan dan organisasi dengan dunia kampus, khususnya kepada mahasiswa. Dalam sambutannya, Basuki juga memaparkan mengenai kebutuhan bendungan di Indonesia.

“Dalam sepuluh tahun terakhir ada 61 bendungan yang berhasil dibangun, dan lima tahun ke depan minimal harus ada 50 bendungan lagi yang perlu dibangun. Terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem, tambahan penampungan air seperti bendungan menjadi cara yang efektif. KNI-BB punya tugas untuk memikirkan inovasi tipe bendungan lainnya. Seperti yang dijelaskan Presiden RI, bahwa di negara lain seperti Tiongkok dan Korea Selatan sudah punya puluhan ribu bendungan, tapi Indonesia saat ini baru ada 300. Jadi masih banyak yang harus kita kerjakan,” jelas Basuki.

UPH senantiasa berkomitmen untuk mendukung program pemerintahan di berbagai bidang, termasuk mendukung inisiatif seperti Seminar Nasional Bendungan Besar KNI-BB 2023. Melalui beragam inisiatif ini, UPH berharap para dosen, mahasiswa, dan publik yang hadir mendapatkan wawasan baru terkait bendungan dan bersama-sama memiliki semangat untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan inovasi bendungan ke depannya.