UPH INFINITICS 2: Memasyarakatkan Matematika.

Masyarakat Indonesia pada umumnya masih memandang bidang studi Matematika sebagai ilmu berhitung yang sulit. Hal ini menyebabkan kurangnya minat terhadap Matematika. Untuk itu Program Studi (Prodi) Matematika Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan sebuah event INFINITICS (Interminably Finding True Knowledge in Mathematics) yang bertujuan memasyarakatkan Matematika. Dengan kata lain acara ini memperkenalkan Prodi Matematika kepada masyarakat, secara khusus tentang bidang ilmu Aktuaria. Event ini dimulai sejak tahun 2017 dan tahun ini yang kedua kali diadakan, berlangsung pada Kamis-Sabtu, 25-27 Oktober 2018 bertempat di Gedung D 501 UPH Lippo Village.

Rangkaian acara INFINITICS 2 terdiri dari seminar, lomba, dan workshop. Peserta terdiri dari 144 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di sekitar Jabodetabek beserta guru pendamping masing-masing sekolah.

Pada hari pertama, INFINITICS 2 menyajikan seminar yang menghadirkan tiga orang alumni sebagai pembicara. Mereka adalah Daniel Winoto, Rheza Dwiputra Tamin, dan Yoel Martinus Purwanto yang kini bekerja di perusahaan terkemuka di bidangnya, sebut saja PricewaterhouseCoopers dan CIAYO Corp. Selain membagikan tentang pengalaman selama menjadi mahasiswa Prodi Matematika, para alumni tersebut juga sharing tentang peluang kerja lulusan Prodi Matematika yang masih terbuka lebar.

Menurut Kie Van Ivanky Saputra, Ph.D., Ketua Program Studi Matematika UPH, acara ini selain untuk memperkenalkan Prodi Matematika, secara khusus bertujuan memperkenalkan bidang ilmu Aktuaria dan profesi Aktuaris, mengingat masih sedikitnya profesi Aktuaris di Indonesia.

“Trend lulusan Matematika mengalami perubahan dari yang dulunya cenderung bekerja di bank sebagai analis, sekarang lebih banyak menjadi Aktuaris. Ke depannya mungkin akan berubah ke arah pekerjaan seputar big data yang mengarah kepada industri 4.0,” papar Ivanky.

Selain membuka wawasan mahasiswa dan siswa tentang bidang ilmu Matematika dan profesi Aktuaria, acara ini juga memberikan workshop khusus untuk para guru bidang studi Matematika yang ikut mendampingi siswa, seputar Statistika yang dikemas dalam topik Statistika Inferensi Berbasis Simulasi dan Pengacakan.

“Hal ini penting bagi guru agar selain mendampingi peserta untuk lomba, para guru juga mendapatkan informasi tambahan mengenai proses pengajaran dengan menggunakan aplikasi Statistika,” ujar Laurencia Isabel, ketua panitia INFINITICS 2.

Pada hari terakhir, para pemenang lomba dari tiga kategori diumumkan. Lomba Pemodelan, SMA Bogor Raya ke luar sebagai juara 1, diikuti SMA Springfield dan SMA Santa Laurensia di posisi kedua dan ketiga.
Sementara Lomba Olimpiade Matematika, juara pertama dan kedua diraih oleh SMAK Penabur Gading Serpong, lalu juara ketiga diraih SMAK 6 Penabur. Terakhir, Lomba Cerdas Cermat dimenangkan oleh SMA Santa Ursula BSD di posisi pertama, SMA Laurensia di posisi kedua, dan SMA Pahoa di tempat ketiga. (it)