Jadi Narasumber CIMSA di UPH, Menkes Tekankan Upaya Promotif dan Preventif untuk Kesehatan Masyarakat.

“Sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs), tugasnya seseorang di bidang kesehatan adalah ensuring healthy lives and promoting well-being for all people at all ages. Para profesional di bidang kesehatan bukan mengobati orang sakit, tetapi menjaga mereka agar tetap sehat. Pendekatan yang diterapkan adalah dengan membangun kesadaran masyarakat untuk tetap sehat melalui upaya promotif dan preventif,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC., CLU ketika menjadi narasumber dalam acara Town Hall CIMSA Bersama Kementerian Kesehatan di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), Karawaci, Tangerang, pada Jumat, 23 Februari 2024. 

Acara Town Hall CIMSA bersama Kementerian Kesehatan merupakan salah satu agenda dari rangkaian kegiatan National Leadership Summit (NLS) 2024. Tahun ini, FK UPH telah dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan NLS yang diadakan dari tanggal 19-25 Februari 2024. NLS sendiri merupakan satu dari tiga pertemuan nasional yang diadakan organisasi Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA). Tahun ini, NLS diikuti oleh 300 anggota CIMSA yang berasal dari 33 universitas baik negeri maupun swasta, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran, Universitas YARSI, dan masih banyak lagi. 

Dengan tema “Empowering Youth for a Healthy World: Health Starts Now”, NLS menjadi forum nasional yang menekankan pada pengembangan kapasitas dan keterampilan anggota CIMSA. Berbagai kegiatan diselenggarakan dengan tujuan membentuk kader-kader masa depan CIMSA melalui serangkaian pelatihan. Selain itu, para mahasiswa juga diajak berdiskusi tentang isu-isu terkini dalam dunia kesehatan. 

CIMSA sendiri adalah organisasi non-profit dan non-pemerintah yang bertujuan mendukung mahasiswa kedokteran di Indonesia yang ingin berkontribusi positif dalam bidang kesehatan. Beragam program di organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa kedokteran Indonesia di sektor kesehatan. 

Dalam Town Hall CIMSA, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sebelum dirinya menjabat sebagai Menkes, 80 persen anggaran di Kemenkes digunakan untuk mengobati orang sakit. Ia menilai, konsep kesehatan tersebut salah, sehingga paradigma terkait menjaga kesehatan sulit dipahami masyarakat Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes telah mereformasi sektor kesehatan melalui perubahan Undang-Undang (UU) Kesehatan dan transformasi sistem kesehatan Indonesia melalui Enam Pilar Transformasi Kesehatan.  

Salah satu pilar utama dari transformasi ini adalah Transformasi Layanan Primer yang mencakup beragam aspek; termasuk peningkatan layanan promosi dan preventif, pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta peningkatan manajemen di seluruh layanan primer di Indonesia. Pada transformasi layanan primer, Menkes Budi menekankan pentingnya membangun pemahaman agar orang tetap sehat melalui pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif), serta pencegahan penyakit (preventif). 

Kemenkes, kata Budi, juga membagi anggaran dengan seimbang, yaitu 50:50 antara upaya promotif dan preventif, serta kuratif (penyembuhan/pengobatan penyakit). Penyeimbangan anggaran ini juga menjadi wujud upaya promotif dan preventif yang tidak hanya berfokus pada rumah sakit, melainkan juga dalam melakukan revitalisasi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu puskesmas dan posyandu. 

“Indonesia memiliki 38 provinsi, 512 kabupaten/kota, 10.000 kecamatan/kelurahan, 85.000 desa, dan 300.000 dusun. Dulu, pelayanan kesehatan hanya sampai kecamatan/kelurahan dan sekarang saya dorong sampai bawah. Upaya yang kita lakukan adalah mendidik ulang semua kader posyandu, kita berikan kompetensi seperti halnya dokter. Posyandu yang tadinya hanya fokus pada pengobatan ibu dan anak saja, sekarang kita perluas untuk menangani ke seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak, remaja, dewasa, dan lansia,” ungkap Budi.  

Budi melanjutkan, pada tahun ini sebanyak 1,2 juta kader posyandu akan mendapatkan pendidikan ulang. Para kader akan diedukasi untuk memiliki keterampilan menimbang bayi dan balita dengan benar, melakukan edukasi ASI eksklusif dan MPASI, pemberian vaksinasi, hingga pengecekan tekanan darah dan kadar gula darah untuk mendeteksi penyakit secara dini. Selain itu, Kemenkes juga gencar melakukan edukasi lewat media sosial.  

Turut hadir dan memberikan sambutan, Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.Bs., Ph.D., selaku Dekan FK UPH mengatakan, “Untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia ialah dengan melahirkan para dokter yang memiliki pengalaman luas dan siap bersaing secara global. Sebagai seorang anak muda, kalian (mahasiswa) harus bekerja keras untuk bisa bersaing secara global dengan cara memperdalam kemampuan, kompetensi, dan juga pengalaman.” 

FK UPH meyakini bahwa sebagai institusi pendidikan, universitas memiliki peran kunci dalam menciptakan generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan, termasuk di bidang kesehatan. Oleh karena itu, FK UPH mendorong mahasiswanya untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang bermutu, termasuk di organisasi CIMSA. Keterlibatan mahasiswa FK UPH dalam CIMSA mencerminkan komitmen universitas dalam mendidik generasi muda yang memiliki integritas tinggi, transformatif, dan berkarakter baik. 

Selain itu, selama masa kuliah mahasiswa FK UPH juga akan mendapatkan pendidikan terbaik melalui kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman, dosen yang kompeten, jejaring mitra rumah sakit dan industri, serta fasilitas yang lengkap. Melalui pendidikan unggul ini, FK UPH mempersiapkan mahasiswa untuk mencapai prestasi tertinggi dan menjadi dokter yang berdampak nyata dan membawa perubahan bagi bangsa Indonesia.  

 

Tentang Fakultas Kedokteran UPH 

UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Fakultas Kedokteran yang kompeten, unggul, dan mampu berkontribusi secara nyata bagi masyarakat. Di FK UPH, mahasiswa akan belajar ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan melalui kurikulum pembelajaran inovatif yang berbasis pemecahan masalah. Selain itu, UPH juga bekerja sama dengan berbagai institusi perawatan kesehatan swasta dan pemerintah.  Kualitas FK UPH juga telah diakui, hal ini terbukti melalui pencapaian peringkat pertama sebagai Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia dari perguruan tinggi swasta (PTS), berdasarkan data pemeringkatan EduRank 2023. Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa menghubungi Student Consultant di nomor 0811-1709-901 atau klik di sini.