10/02/2012 Uncategorized
Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) IBIZ menandatangani MoU pada Rabu 8 Februari 2012, di MRCCC Siloam Semanggi.
Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) IBIZ menandatangani MoU pada Rabu 8 Februari 2012, di MRCCC Siloam Semanggi.
![]() |
![]() |
Penandatanganan MoU (ki-ka): John Lee, Rektor UPH, Jonathan L. Parapak, Direktur APEC IBIZ Juanna Judith, dan I Wayan Dipta. | Mantan Menteri Kependudukan dan Kepala BKKBN, Prof. DR. Haryono Suyono, MPH, Ph.D. |
Universitas Pelita Harapan (UPH) bekerja sama dengan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) IBIZ menandatangani MoU pada Rabu 8 Februari 2012, di MRCCC Siloam Semanggi. Kesepakatan kerjasama ini untuk program sertifikasi dan workshop Certified Business Counselor (CBC). Program ini terbuka bagi pengusaha untuk menjadi seorang konselor bisnis yang kompeten dan dapat diandalkan.
MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor UPH Dr (Hon) Jonathan L. Parapak M.Eng.Sc. dan Direktur APEC IBIZ Indonesia Juanna Judith H., SE., MA., Ph.D.
Melalui program ini, para peserta dilatih dan akan diakui sebagai penasihat bisnis yang kompeten oleh eksekutif asing yang ingin membuka perusahaan mereka di Indonesia tetapi belum tahu apa-apa tentang negara Indonesia. “Program CBC dibuka untuk setiap pebisnis yang berpengalaman maupun orang-orang yang baru terjun dalam dunia bisnis. Mereka harus menyerahkan portofolio bisnis yang kemudian akan diakreditasi untuk mendapatkan sertifikat APEC, “ujar Judith . He said that students as the future entrepreneur needed to be prepared with the ability of caring with people in order to create a better, more prosperous and independent society. Through live in, the students will meet people and form a forum. ?Together with not less than 86 universities, I organize live in program to form empowerment forum for the family in the village. Form Empowerment center there,? he added. This forum will develop entrepreneurship, innovation, the spirit, and work hard and smart culture that is easy to do to reduce poverty and build a prosperous family. Pada saat yang sama, diselenggarakan juga seminar yang membahas tentang pentingnya CSR di suatu perusahaan, dengan tema “Peran CSR terhadap Pertumbuhan Kewirausahaan dan Tempat Kerja“. Mantan menteri Kependudukan dan Kepala BKKBN, Prof DR. Haryono Suyono, MPH, Ph.D. menjelaskan bahwa CSR adalah tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat.
Dia mengatakan bahwa mahasiswa sebagai pengusaha masa depan perlu dipersiapkan dengan kemampuan peduli terhadap orang-orang dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih sejahtera dan mandiri. Melalui program ‘live in’ mahasiswa akan bertemu dengan orang-orang lokal dan membentuk forum. “Bersama dengan tidak kurang dari 86 perguruan tinggi, saya mengadakan program ‘live in’ untuk membentuk forum pemberdayaan keluarga di desa. Membentuk pusat Pemberdayaan disana, “tambahnya. Forum ini akan mengembangkan kewirausahaan, inovasi, semangat, dan budaya kerja keras dan cerdas yang mudah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan dan membangun keluarga yang sejahtera. Selain Prof Haryono, seminar ini mengundang banyak pembicara dari berbagai perusahaan seperti Ir. I Wayan Dipta, M.Sc. (Deputi Menteri Riset dan Pengembangan Sumber Daya Koperasi dan UKM), Djarot Handoko (Kepala Divisi PR PT. Indosat, Tbk.), Prof Dr Didik J. Rachbini (LP3E KADIN Pusat), Indrastomo Nugraha (VP Consumer dan Pinjaman ritel BNI, Tbk.), Natal Argawan Pardede (Sekretaris Perusahaan PT Wika, Tbk.). Masing-masing pembicara menjelaskan tentang setiap program CSR yang diselenggarakan oleh perusahaannya. (dee)
UPH Media Relations |