NEWS & PUBLICATION

Kompetisi Gedung Tahan Gempa 2012

24/10/2012 Uncategorized

Kompetisi Gedung Tahan Gempa 2012

Ini yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Dua kompetisi terdahulu dengan objek jembatan, dan baru kali ini mengambil objek gedung.

Ini yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Dua kompetisi terdahulu dengan objek jembatan, dan baru kali ini mengambil objek gedung.

Pengujian ketahanan gempa dari konstruksi gedung dengan menggunakan shaking table 

 

Earthquake Resistant Bridge Competition (ERBC) atau Kompetisi Gedung Tahan Gempa, merupakan salah satu program dalam rangkaian acara Civil Engineering Week 2012. untuk pertama kalinya kompetisi ini mengangkat tema Building ERBC. ?ini yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia? menurut Wiryanto Dewobroto, salah satu juri dalam kompetisi ini. Kompetisi ini sendiri yang ketiga kalinya diadakan UPH, dua kompetisi terdahulu objeknya jembatan, dan baru kali ini mengambil objek gedung. Hal ini terkait dengan kondisi bangunan di Indonesia yang sangat rawan gempa.

 

Menurut Wiryanto, tujuan dari lomba ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagaimana bangunan tahan gempa itu bekerja. ?Kalau di kelas mereka hanya belajar teorinya. Lebih lanjut perlu pemahaman antara teori dengan prakteknya. Dan di kompetisi ini mahasiswa belajar membuat asumsi, lalu mereka merencanakan, dan memilih suatu model bangunan, lalu membuat konstruksinya. Di sinilah proses pembelajaran itu berlangsung,? papar wiryanto.

 

Pembelajaran di teknik sipil UPH secara umum mengarahkan siswa tidak hanya menguasai teori tetapi juga prakteknya. Karena itu kami juga memfokuskan riset dan inovasi. Melalaui kompetisi yang diikuti maupun yang diselenggarakan mahasiswa seperti ini, merupakan ajang untuk membuat inovasi-inovasi. Sementara untuk riset dapat dilakukan melalui praktikum maupun data eksperimental. ?Di teknik sipil UPH mahasiswa dimotivasi untuk berinovasi,? kata Wiryanto.

 

?Saya sangat mengapresiasi mahasiswa yang berpartisipasi dalam kompetisi ini. karena melalui keingintahuan itu menunjukkan adanya kemajuan. Melalui kompetisi mahasiswa bisa bench marking dan berinteraksi, sehingga terjadi sharing informasi, dan saling mendukung,? jelasnya.

 

Untuk kompetisi ERBC ini sendiri, panitia teknik sipil UPH menggunakan alat penguji berupa ?shaking table? yang khusus dirancang oleh mahasiswa UPH. Standard yang digunakan untuk alat penguji ini mengacu dari alat yang pernah digunakan dalam kompetisi serupa di Taiwan. ?Meskipun alat penguji ini masih sangat sederhana, tetapi cukup memadai dan ini perlu di apresiasi,? papar Wiryanto.

 

Kompetisi ERBC 2012 diikuti 10 universitas, diantaranya Trisakti, Untar, Atmajaya Jogyakarta, Untag, Universitas Negri Semarang, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Maranatha, Binus, Universitas Pembangunan Jaya, STT PLN dan Universitas Mercu Buana.

 

Juara I diraih oleh tim dari Universitas Negri Semarang, Juara II diraih UBINUS, Juara III diraih UMB, juara IV diraih Universitas Muhammadiyah Jakarta, Juara V dan VI diraih UBINUS.(rh)

 

Universitas Negri Semarang UBINUS, Universitas Mercu Buana
Universitas Muhammadiyah Jakarta
 
UPH Media Relations
UBINUS UBINUS