26/03/2015 Uncategorized
Neha Lalchandani memiliki hasrat terhadap sains dan keinginan untuk membuat perbedaan di dunia keamanan pangan (food safety). Neha yang berasal dari India, hijrah ke Indonesia bersama keluarganya ketika masih kecil, dan mulai mempelajari ilmu pangan di Un
Neha Lalchandani memiliki hasrat terhadap sains dan keinginan untuk membuat perbedaan di dunia keamanan pangan.
Neha yang berasal dari India, hijrah ke Indonesia bersama keluarganya ketika masih kecil, dan mulai mempelajari ilmu pangan di Universitas Pelita Harapan Tangerang.
Melalui program dual degree, Neha menempuh tahun ketiganya di University of Newcastle dengan program Bachelor of Food Science and Human Nutrition di kampus yang terletak di Ourimbah, Australia. ?Pengalaman baru bagi saya, dapat menempuh studi yang sama namun di negara yang berbeda adalah sesuatu yang sangat saya inginkan,? Neha mengungkapkannya di ABC Radio Newcastle belum lama ini.
Sejak datang ke Australia, Neha telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mendapatkan beasiswa CSIRO Summer Vacation.
?CSIRO menawarkan kepada saya sebagai mahasiswa S1 yang telah memulai kuliah, kesempatan untuk berkolaborasi dengan ilmuwan terkemuka dari CSIRO,? Komentar Neha. Neha ditempatkan di Brisbane untuk beasiswa tersebut, dan menyelesaikan proyeknya di University of Queensland, Queensland Bioscience Precint. Di akhir program yang berlangsung selama 2 bulan tersebut, Neha mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan dan menyerahkan hasil penelitiannya di simposium yang dilaksanakan di Canberra.
Selama program beasiswa tersebut, Neha meneliti tentang efek probiotik terhadap hormon yang menyebabkan rasa kenyang pada usus. ?Beberapa temuan probiotik generasi ke depan diketahui memiliki keterkaitan dengan perkembangan obesitas dan gangguan metabolisme. Tingkat hormon usus glucagon-like peptide 1 (GLP-1) dan peptide tyrosine tyrosine (PYY) diketahui memengaruhi nafsu makan pada manusia. Berkurangnya tingkat hormon tersebut memberi signal untuk makan lebih banyak, dimana jika tidak seimbang dapat menyebabkan obesitas,? Jelas Neha saat menjelaskan penelitiannya.
?World Health Organization (WHO) memperkirakan 30% populasi dunia menderita obesitas dan kelebihan berat badan, dan hal tersebut mengarah ke banyak penyakit mematikan,? jelas Neha. Melalui data statistik seperti ini, Neha dapat melihat nilai penelitian dan karirnya kedepan. ?Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah probiotik generasi berikutnya dapat memberi pengaruh positif terhadap hormon yang menyebabkan rasa kenyang berupa GLP-1 dan PYY dan diharapkan dapat mengatasi obesitas,? jelasnya. Neha mengembangkan keahlian dan pengetahuannya melalui program beasiswa, dan menikmati kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang dipelajari pada saat kuliah. ?Saya memiliki ide yang lebih jelas sekarang, kemana saya akan melangkah setelah menyelesaikan program S1. Kemungkinan besar saya tetap menekuni bidang sains dan teknologi,? katanya.
Foto diambil dari Robert Virtue, 1233 ABC Newcastle
UPH Media Relation |