04/05/2015 Uncategorized
Program Studi Teknik Sipil UPH memanfaatkan teknologi ini untuk kedua kalinya pada 29 April 2015 dengan topik ?The Self-Anchored Suspension Bridge San Fransisco-Oakland Bay Bridge? yang dibawakan oleh Martin Chandrawinata PE, LEED AP, Professional Enginee
Program Studi Teknik Sipil UPH memanfaatkan teknologi ini untuk kedua kalinya pada 29 April 2015 dengan topik ?The Self-Anchored Suspension Bridge San Fransisco-Oakland Bay Bridge? yang dibawakan oleh Martin Chandrawinata PE, LEED AP, Professional Enginee
![]() Sekitar 60 mahasiswa Teknik Sipil UPH berinteraksi dengan pembicara WEBINAR
Selain mengutamakan pendidikan holistik, Universitas Pelita Harapan (UPH) juga menjunjung tinggi teknologi yang inovatif sebagai kualitas eksklusifnya. Salah satunya dalam pemanfaatan Web-base Seminar (WEBINAR) dalam kelas. WEBINAR adalah teknologi yang memungkinkan manusia untuk mengadakan sebuah seminar tanpa harus bertatap muka langsung satu dengan yang lain. Semua proses dijalankan via internet sehingga batasan jarakpun tidak menjadi hambatan.
Program Studi Teknik Sipil UPH memanfaatkan teknologi ini untuk kedua kalinya pada 29 April 2015 dengan topik ?The Self-Anchored Suspension Bridge San Fransisco-Oakland Bay Bridge? yang dibawakan oleh Martin Chandrawinata PE, LEED AP, yang saat ini bekerja di San Francisco, California, USA, terlebih khusus sebagai Construction Support pada pembangunan Bay Bridge. Menurut Sunie Rahardja, Dosen Teknik Sipil UPH, topik yang dibawakan berkaitan erat dengan beberapa mata kuliah yang diajarkan di Program Studi Teknik Sipil sehingga sangat baik bagi mahasiswa untuk dapat mendengar dan mendapat penjelasan mengenai proyek yang ada di lapangan, terlebih khusus tentang proyek yang berskala internasional dan penjelasan dari praktisi yang langsung terlibat dalam proyek tersebut.
WEBINAR ini diselenggarakan sebagai bagian dari salah satu kelas Teknik Sipil yang diajar oleh dosen Ir. Ika Bali M.Eng, Ph.D . Seminar ini berlangsung selama kurang lebih 1.5 jam, dari jam 10.30-12.00 WIB, untuk sesi presentasi dan tanya jawab. Webminar dipandu oleh Wira Tjong, kolega Ir. Ika Bali yang juga merupakan ahli Civil dan Structural Engineering yang telah memiliki pengalaman selama 30 tahun di dunia structural di USA, Eropa, Karibia dan Asia. Martin dan Wira berbicara melalui webex dari San Francisco, California, USA kepada lebih dari 60 mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UPH.
Martin menjelaskan secara detil dan teknis mengenai konstruksi jembatan Bay Bridge yang menghubungkan San Francisco dan Oakland yang menjadi jalan utama bagi sekitar 250,000 kendaraan per harinya. Ide untuk Bay Bridge yang baru ini lahir setelah terjadinya gempa Loma Prieta yang berlangsung selama 15 detik dengan kekuatan 6.9 skala richter pada bulan Oktober 1989. Gempa ini menyebabkan putusnya deck kedua dari jembatan Bay Bridge yang ada, yang adalah jembatan berangka truss. Maka mulailah ide desain untuk dibangunnya jembatan baru yang dapat bertahan dalam menghadapi gempa. Jembatan baru ini adalah jembatan pertama yang menggunakan konsep Self-Anchored Suspension Bridge di dunia. Jembatan ini juga salah satu jembatan terlebar untuk jenisnya dan dirancang dengan model load transfer asimetris yang menambah keunikan dan ciri khas keindahannya. Selain didesain untuk mengakomodasi kendaraan bermotor, jembatan ini juga menyediakan jalur khusus untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda yang menghubungkan San Francisco dan Oakland. Dengan perawatan dan rehabilitasi yang terjaga, Bay Bridge diperkirakan akan dapat bertahan untuk setidaknya 150 tahun. ?Jembatan ini sangat unik karena bukan hanya mencakup elemen struktural, namun juga mekanikal dan elektrikal. Faktanya, jembatan ini dilengkapi dengan dehumidifier untuk menjaga agar udara tetap kering di dalam rangka jembatan yang berguna dalam meminimalisasi terjadinya korosi? jelas Wira Tjong.
Ir. Ika Bali berpendapat bahwa materi yang disampaikan benar-benar baru, ?Ini teknologi baru jadi bisa menambah wawasan mahasiswa dan semua yang hadir dan webinar ini juga dapat menginspirasi kami untuk lebih kreatif dan nantinya dapat diterapkan di Indonesia.? Selain itu, Adhiarta Emil (Teknik Sipil UPH 2012) menyatakan ketertarikannya dengan bangunan terlebih konstruksi jembatan semakin tinggi setelah mengikuti seminar ini. ?Ada beberapa istilah yang sudah saya pelajari dan disebutkan di seminar ini sehingga saya lebih mengerti praktiknya. Melalui WEBINAR ini saya harap setelah lulus nanti dan bekerja bisa mengerti dengan jelas mengenai hal-hal teknis dalam konstruksi bukan sekedar teori saja.? (el) ![]() UPH Media Relations
|