NEWS & PUBLICATION

Karya Mahasiswa Arsitek UPH Terpilih di Pameran Galeri Nasional 2015

05/05/2015 Uncategorized

Karya Mahasiswa Arsitek UPH Terpilih di Pameran Galeri Nasional 2015

Lorem ipsum dolositatibus itaque sapiente repellat aliquam, velit. Animi voluptas ipquas illum! Molestiae, aut quis quidem eveniet!

Sekali lagi UPH School of Design (SOD) menorehkan prestasi gemilang. Kali ini jurusan Arsitek UPH melalui karya tiga mahasiswa angkatan 2014, Melody Christy, Yohana Widjaja, dan Natasha terpilih mengikuti ?Pameran Seni Rupa Karya Mahasiswa Indonesia 2015:

Melody, Natasha, Yohana dengan salah satu karya mereka di Galeri Nasional

 

 

 

Sekali lagi UPH School of Design (SOD) menorehkan prestasi gemilang. Kali ini jurusan Arsitek UPH melalui karya tiga mahasiswa angkatan 2014, Melody Christy, Yohana Widjaja, dan Natasha terpilih mengikuti ?Pameran Seni Rupa Karya Mahasiswa Indonesia 2015: Nala­r | Sensasi | Seni? pada 9-23 April 2015 yang digelar oleh Galeri Nasional Indonesia.

 

 

 

 

         Buku Acara NALAR SENSASI SENI
 
 
 
 
 
 
      Salah satu karya mahasiswa Arsitek UPH
                   di Galeri Nasional
 
 
 
 
 

Dirilis oleh laman Galeri Nasional Indonesia, perhelatan ini merupakan wujud realisasi salah satu fungsi Galeri Nasional Indonesia dalam hal melaksanakan pameran dan layanan edukasi di bidang seni rupa. Tema Nala­r | Sensasi | Seni dipilih oleh tim kurator yaitu Suwarno Wisetrotomo, Citra Smara Dewi, dan Rizki A. Zaelani, serta Bayu Genia Krishbie sebagai asisten kurator, untuk memberi ruang ekspresi pada para mahasiswa yang memiliki minat dan potensi di bidang seni rupa dengan memberikan kesempatan untuk menunjukkan kualitas (gagasan, nalar, visual) yang meliputi proses kreatif, perumusan nalar, membangun seni, mengelola sensasi, dan mengartikulasikan (mengkomunikasikan) karya seninya. Tema inilah yang diterjemahkan para peserta (mahasiswa) ke dalam karya seni rupa untuk didaftarkan pada Open Application sebagai tahap awal pameran ini. Open Application yang dimulai sejak Februari 2015 hingga 13 Maret 2015 ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari mahasiswa. Terbukti dengan peserta yang mendaftar mencapai 500 orang lebih dengan jumlah karya mendekati kisaran 1.000 karya, dari 67 perguruan tinggi di 13 provinsi di Indonesia dan 2 (dua) perguruan tinggi di luar negeri (Singapura dan Tiongkok). Setelah melalui proses seleksi oleh tim Kurator Galeri Nasional Indonesia, tersaring sebanyak 105 peserta dengan 105 karya, yang berasal dari 27 perguruan tinggi di 10 provinsi di Indonesia.­ Sedangkan jenis karya yang terpilih yang juga disuguhkan dalam pameran ini meliputi lukisan, drawing, fotografi, seni grafis, mural, seni batik, patung, seni keramik, instalasi, dan video art.

 

 

Melody, Yohana, dan Natasha mengatakan bahwa konsep yang mantap serta presentasi yang memukau merupakan kunci bagi karya mereka yang terpilih. ?Saya tidak menyangka karya saya dipilih karena awalnya ini hanyalah maket yang dirancang untuk tugas kelas Studio Dasar Desain di UPH dan dosen mendorong kami untuk bisa mengumpulkan karya untuk ikut seleksi ini. Kami juga satu-satunya mahasiswa dari jurusan Arsitek, dimana yang lain mayoritas mahasiswa seni,? ungkap Natasha. Melody juga mangatakan bahwa manfaat mengikuti pameran seperti ini dapat menambah portfolionya. ?Terpilih untuk menampilkan karya saya sendiri di Galeri Nasional Indonesia dapat membanggakan orang tua saya,? kata Yohana. 

 

 

 

 Melody, Yohana, dan Natasha (Arsitek UPH 2014) sedang berpose dengan salah satu karya mereka di Galeri Nasional

 

 

 

Menurut Andreas Yanuar, Dosen Arsitek UPH yang membimbing ketiga mahasiswa tersebut menyatakan bahwa bisa dipilih untuk memamerkan karya di Galeri Nasional merupakan penghargaan tertinggi bagi mahasiswa karena merupakan tempat pamer yang sangat bergengsi di skala nasional. ?Selain sesuai dengan materi ajar di kelas Studio Dasar Desain di UPH, melalui pameran ini mahasiswa dapat menjadi inspirasi bagi teman-temannya untuk semangat berkompetisi, menigkatkan kesadaran bahwa karya harus dipertanggungjawabkan kepada publik, terlebih mendapat wawasan dan eksposur mengenai praktik seni di Indonesia,? jelas Andreas. Selain publikasi, Andreas berharap pameran ini dapat menjadi preseden bagi mahasiswa lain bahwa karya yang mereka buat bisa mendapat apresiasi publik dalam skala besar. (el)

 

 

 

 

 

 

Dibawah ini deskripsi karya mahasiswa Arsitek UPH yang ditampilkan di Galeri Nasional:

 

KEPAKAN SAYAP
Melody Christy ? Arsitek UPH 2014

Karya saya merupakan aplikasi dari nalar dan sensasi yang direalisasikan dengan tidak bertele-tele dan menunjukkan intensi saya. Yaitu Kepakan Sayap yang mengayun lembut. Karya ini berjudul “Kepakan Sayap”. Kepakan sendiri berawal dari kata kepak yang berarti mengibas-ngibaskan, pergerakan naik turun (KBBI). Dan sayap yang berarti bagian tubuh beberapa binatang (burung dsb) yg digunakan untuk terbang (KBBI). Melalui arti kata tersebut saya mengobservasi pergerakan dari sayap burung yang bergerak naik turun secara teratur. Pergerakan tersebut saya ubah menjadi bentuk mekanisme dan komposisinya.

 

 

 

 

MEMENCAR SENANG
Natasha ? Arsitek UPH 2014

Kata kunci kerja/emosi saya adalah memencar senang. Memencar berarti menyebar, bubar, menghamburkan. Sesuaitu yang memiliki pusat, yang awal mulanya kecilm lalu melalui beberapa proses dan mengembang, menjauhi titik pusatnya, setelah itu kembali lagi menjadi kecil. Senang berarti sukaria, sukacita, gembira, ramai. Melihat arti 2 kata tersebut, saya memikirkan momen bahagia. Tahun baru dengan kembang api. Saya pun mengambil esensi kembang api. Pergerakan instalasi dari bawah ke atas secara bertahap melambangkan proses terjadinya kembang api yang menimbulkan sensasi senang pada orang yang melihatnya. Sementara pergerakan instalasi membuka dan menutup pada 1 pusat melambangkan adanya 1 titik kecil yang menyebar dan memencar ke segala arah.Elemen dibuat ramai menyerupai kembang api yang membuat 8 sisi bertemu pada 1 titik.

 

 

 

 

 

HENTAKAN AMARAH
Yohana ? Arsitek UPH 2014

Suatu karya seni dapat di cerna oleh manusia dengan dua cara, melalui pemikirannya (logis/nalar) serta melalui perasaannya (sensasi). Karya yang berjudul ?Hentakan Amarah? ini merupakan sebuah karya yang mengaplikasikan dua cara tersebut dalam pembuatannya agar penikmat karya ini dapat menghayati maupun mencerna karya ini melalui pemikiran serta perasaannya. Dalam karya ini, elemen yang menggantung di atas yang menyerupai rantai merupakan representasi dari jerat amarah, sedangkan batang yang di tengah merupakan akumulasi amarah yang tak tertahankan dan akhirnya akan jatuh menghentak.Batang yang di tengah merupakan perpanjangan dari rantai itu yang merupakan puncak amarah seseorang sampai-sampai ia akan menghentak. Pada pertemuan antara batang dengan benda yang ditikam (dalam hal ini juga merupakan sistemnya), saya membuat batang itu meruncing agar mendukung fakta bahwa kemarahan itu identik dengan runcing.

 

 

 

 

 

UPH Media Relations