08/10/2015 Uncategorized
title
Dalam rangka sosialisasi penerapan standard ISO 14001: 2015, Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan (PSLK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bekerjasama dengan Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH
![]() (Tengah ki-ka) Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc., Rektor UPH dan Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc., Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK berfoto bersama para pembicara seminar EMS dan LCA
|
||||||
Dalam rangka sosialisasi penerapan standard ISO 14001: 2015, Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan (PSLK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bekerjasama dengan Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) UPH mengadakan Workshop Fasilitasi Penerapan ?Environmental Management System (EMS) ISO 14001: 2015 dan Life Cycle Assessment (LCA) Menuju Sustainable Supply Chain, pada Senin, 5 Oktober 2015. Acara ini dihadiri oleh Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc., Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK, dan empat narasumber yaitu Tri Hendro A. Utomo, MSc., Asdep Standardisasi dan Teknologi KLH, Dr. Jessica Hanafi, Dosen Teknik Industri FaST UPH, Edi Siswanto Wiloso, M.Sc Ketua Indonesia Life Cycle Assessment Network (ILCAN) dan Jemmy Chayadi, VP Sustainability APRIL Group. Acara seminar ini dimoderatori oleh Dr. Ir. Melanie Cornelia, MT.
Seminar dilanjutkan dengan presentasi dari para narasumber yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dibawakan oleh Tri Hendro A. Utomo, Asdep Standardisasi dan Teknologi, KLHK. dan Dr. Jessica Hanafi, Dosen Teknik Industri FaST UPH. Tri Hendro menyampaikan topik mengenai environmental management dengan Life Cycle Assessment Analysis dan bagaimana penerapannya. Menurutnya life cycle assessment approach dapat dipakai untuk pembuatan kebijakan maupun mengevaluasi suatu proses untuk meningkatkan efisiensi. Sementara Jessica menyampaikan keterkaitan antara penerapan ISO 14001:2015 dengan sustainable supply chain management melalui studi kasus. Ia mengaitkan tema tersebut dengan Master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI), yang bertujuan untuk value adding dan expanding value chain, dan mencapai global sustainability sehingga dapat berkompetisi dengan negara-negara tetangga kita. ?Sustainable supply chain memperhitungkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi. Penerapan ISO 14001:2015 yang mengutamakan Life Cycle perspective sesuai dengan Sustainable Supply Chain. Agar hal ini dapat tercapai, komitmen dari top manajemen sangat dibutuhkan,? kata Jessica.
Sesi kedua seminar disampaikan oleh Edi Siswanto Wiloso, Ketua ILCAN dan Jemmy Chayadi, VP Sustainability dari APRIL Group. Edi Wiloso mengundang partisipasi peneliti dan industri dalam pelaksanaan life cycle assessment di bidangnya masing-masing. ILCAN merupakan jaringan peneliti dan praktisi di bidang Life Cyle Assessment di Indonesia. Sementara Jemmy memaparkan pengalamannya dalam mengimplementasi kebijakan sustainability di industri.
Usai pemaparan para peserta diberi kesempatan bertanya. Beberapa pertanyaan yang diajukan diantaranya mengenai Kaitan LCA dengan ecolabeling. Penanya juga mengajukan pertanyaan mengenai kesiapan institusi pemberi sertifikasi ISO di Indonesia dan bagaimana peran pemerintah terkait dengan kebijakan standardisasi ini. Hadirin yang berasal dari industri, asosiasi lingkungan dan perusahaan serta pengamat, merasakan manfaat dari acara ini. Diharapkan sosialisasi ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan kepada berbagai pihak terkait, dan KLHK terbuka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait EMS dan LCA ini. (rh)
|
||||||
UPH Media Relations |
||||||
|