Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2017-2019, berhasil mencetak prestasi membanggakan sebagai juara ketiga di National Moot Court Piala Frans Seda 2020.

Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) angkatan 2017-2019, berhasil mencetak prestasi membanggakan sebagai juara ketiga di National Moot Court Piala Frans Seda 2020 dengan tema ‘Cybercrime’, yang dilangsungkan oleh Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta. Prestasi ini menjadi bukti kualitas mahasiswa FH UPH sekaligus menjadi bukti dukungan UPH mendorong mahasiswa untuk aktif di dalam dan luar kelas.

Dr. V. Esti Purnama Sari, S.H., M.Hum., Ketua Program Studi FH UPH menjelaskan “Kami senantiasa mendukung mahasiswa FH UPH agar semakin aktif mengikuti beragam kegiatan. Para dosen mendampingi setiap kegiatan kemahasiswaan FH UPH, guna memberikan pembekalan tambahan terkait keterampilan dan wawasan ilmu hukum. Mahasiswa juga didukung dengan akses fasilitas yang lengkap, seperti ruang moot court UPH. Harapannya, mahasiswa siap berpartisipasi dan berprestasi di kompetisi skala nasional hingga internasional”.

Peran dan dukungan dari para dosen pembimbing, mendapatkan apresiasi penuh dari seluruh Tim Delegasi FH UPH pada kompetisi ini, seperti yang disampaikan oleh Gregorius Guntur Prakoso, selaku ketua tim.

“Bapak Rizky Karo sebagai dosen pembimbing kami, sangat mendukung dan berperan melalui pembekalan yang diberikannya seputar ilmu hukum cybercrime, secara khusus mengenai hacking, sesuai kasus yang kami tangani di kompetisi ini. Selain itu beragam mata kuliah di FH UPH juga sangat berguna di kompetisi ini, di antaranya: Hukum Kejahatan Dunia Maya (KDM), Hukum Acara Pidana (HAPID) dan tentunya Hukum Pidana,” ujar Guntur.

Lebih lanjut Guntur mengatakan bahwa kompetisi ini terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap penyisihan pada tanggal 21-23 Februari 2020 dan final pada tanggal 17-19 April 2020. Setelah mendapat kasus posisi ‘hacking’, Guntur dan tim mempersiapkan berkas-berkas, mulai dari tahap penyidikan hingga tahap persidangan. Presentasi berkas di tahap penyisihan dilakukan oleh Irma Kurniasar dan Mikhael Sutiono, dimana FH UPH terpilih sebagai satu dari 4 delegasi terbaik dan berhak melaju ke babak final. Tahap final berlangsung secara online, mengingat kondisi pandemi di Indonesia, sehingga setiap delegasi melakukan simulasi sidang dalam versi video.

“Selain bangga, beragam manfaat kami rasakan. Saat kami praktik mengerjakan kasus di kompetisi ini, kami sekaligus dapat lebih memahami materi kuliah yang diajarkan di dalam kelas. Pengalaman berkompetisi ini juga bermanfaat pada studi kami di FH UPH karena kami mendapatkan wawasan baru dan juga memperluas networking,” tambah Guntur.

Selamat kepada seluruh Tim Delegasi FH UPH:

Angkatan 2017: Gregorius Guntur P., Chelsya Gabriela P., Jovida Adinda F., Mikhael Sutiono, Gabriel G. Mocodompis, Bella Amanda M. Siboro, Tobias Kristianto, Amangka P. Bagaskoro Satiman, Muhammad Rifanda Irham, Irma Kurniasari, Haqki Dharmawan.

Angkatan 2018: Alexander Shenjaya, Gabriel P. Maruli Panggabean.

Angkatan 2019: Muhammad D. Achsanul, Angeline Iroth, Kevin Hidayat.

Tim teknis: Daniel Saputra (2017), Muhammad Mukhimudin (2019).

Fakultas Hukum UPH menghadirkan pendidikan yang komprehensif baik melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas juga dalam kegiatan kemahasiswaan. Beragam kegiatan kemahasiswaan yang dapat diikuti mahasiswa FH UPH, antara lain: Komunitas Debate and Research (DARE), International Law Moot Court Community (ILMCC), National Law Moot Court Community (NLMCC), dan Panah Kirana. Dengan demikian, mahasiswa FH UPH dibekali wawasan dan keterampilan terkait ilmu hukum serta pengembangan soft skills. Mari bergabung bersama FH UPH, manfaatkan Beasiswa 100 Miliar. Daftarkan diri kamu di sini atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Student Consultant UPH: 0811-1709-901.