NEWS & PUBLICATION

Caroline Agatha, Mahasiswi FK UPH Raih Juara Pertama JEM 2025 lewat Gagasan Terapi Inovatif untuk Kanker Tiroid 

08/07/2025 Medical Sciences, Pencapaian

Caroline Agatha, Mahasiswi FK UPH Raih Juara Pertama JEM 2025 lewat Gagasan Terapi Inovatif untuk Kanker Tiroid 

“Penghargaan ini bukan sekadar tentang kemenangan, tetapi menjadi validasi atas kerja keras, ketekunan, dan rasa ingin tahu yang terus saya pelihara,” ujar Caroline Agatha, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) angkatan 2020, usai meraih Juara Pertama dalam Kompetisi Ilmiah Jakarta Endocrine Meeting (JEM) 2025. 

Caroline menilai pencapaian ini sebagai dorongan untuk terus bertumbuh, tidak hanya secara akademik, tetapi juga sebagai pribadi yang berpikir kritis dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia medis. Di tengah kesibukannya sebagai dokter muda, Caroline memutuskan melangkah lebih jauh dengan mengikuti JEM 2025 dan menandai keterlibatannya dalam pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. 

“Saya melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk belajar dan berdampak lewat sebuah systematic review. Setiap langkah kecil, bisa membuka jalan ke kesempatan yang lebih besar,” ujarnya. 

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran dosen pembimbingnya, Dr. dr. Theo Audi Yanto, Sp.PD, FINASIM, AIFO-K, yang secara konsisten memberikan bimbingan intensif sejak awal pemilihan topik hingga persiapan presentasi. “Prestasi ini merupakan bukti dedikasi dan komitmen akademik yang dijunjung tinggi di FK UPH. Selamat kepada Caroline atas pencapaian luar biasa ini,” tutur Dr. Theo. 

Gagas Terapi CAR T-Cell untuk Kanker Tiroid Tingkat Lanjut 

Penelitian Caroline berjudul ‘Evaluasi Efektivitas Terapi CAR T-Cell pada Karsinoma Tiroid: Systematic Review’ menyoroti potensi terapi imun CAR T-Cell untuk menangani kanker tiroid stadium lanjut, terutama jenis kanker agresif dan sulit ditangani dengan pengobatan standar seperti Poorly Differentiated Thyroid Cancer (PDTC) dan Anaplastic Thyroid Cancer (ATC). Tantangan utama juga terdapat pada jenis kanker tiroid yang tidak merespons terapi konvensional, seperti radioiodine untuk membunuh sel tiroid atau operasi pengangkatan tiroid (tiroidektomi). 

Caroline menjelaskan, terapi ini melibatkan modifikasi genetik sel T (bagian dari sel darah putih pasien) dengan protein khusus bernama Chimeric Antigen Receptor (CAR), agar mampu mengenali dan menyerang sel kanker secara spesifik. Menurut Caroline, urgensi penanganan kanker tiroid yang makin meningkat menjadi alasan utama ia memilih topik ini. Mengutip data Globocan 2022, ia mengatakan bahwa kanker tiroid masuk 10 besar jenis kanker paling umum di dunia, dengan lebih dari 13.000 kasus di Indonesia.  

“Sebagai tenaga kesehatan, saya merasa punya tanggung jawab untuk terus mencari solusi inovatif yang bisa meningkatkan harapan hidup pasien,” ucap Caroline. 

Temuan dan Dampak Ilmiah 

Melalui kajian terhadap sejumlah uji klinis, Caroline menemukan bahwa terapi CAR T-Cell memiliki kemampuan menargetkan lokasi tumor, menurunkan aktivitas kanker, dan menghasilkan remisi parsial (penyusutan gejala penyakit). Namun, terapi ini belum sempurna.  

Efek samping seperti Cytokine Release Syndrome (CRS) yang bisa memicu peradangan hebat, gangguan saraf (neurotoksisitas), dan infeksi sekunder masih perlu diwaspadai. Terapi ini juga masih memerlukan pengembangan serta uji klinis tahap lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. 

“Dengan mengevaluasi potensi, tantangan, dan solusi secara menyeluruh, saya berharap penelitian ini dapat menjadi kontribusi awal bagi pengembangan terapi CAR T-Cell yang lebih aman dan efektif,” jelas Caroline. 

Prestasi Caroline menunjukkan bahwa mahasiswa FK UPH dapat mengambil peran aktif dalam inovasi medis sejak dini. Lebih dari sekadar prestasi, pencapaian ini juga menjadi langkah awal untuk terus berdampak melalui ilmu yang berguna bagi sesama. 

“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkembang, sekaligus bentuk nyata penyertaan Tuhan dalam proses yang saya jalani. Saya ingin menjadi perpanjangan tangan kasih dan berkat Tuhan lewat pelayanan di dunia kesehatan,” tuturnya. 

Tentang  JEM 2025 

Sebagai informasi, JEM 2025 adalah forum ilmiah tahunan di bidang endokrinologi yang diselenggarakan pada 11–15 Juni 2025 di Novotel Jakarta Mangga Dua Square. Acara ini merupakan kolaborasi antara Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes FKUI-RSCM dengan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia Cabang Jakarta (PERKENI JAYA), yang membahas perkembangan terkini penyakit endokrin dan metabolik melalui rangkaian lokakarya, simposium, dan diskusi kasus. 

Ajang ini diikuti lebih dari 100 peserta terdiri dari dokter umum, spesialis, dan subspesialis, yang mengirimkan karya ilmiah dalam bentuk: 1) Penelitian (original article); 2) Systematic review; dan 3) Laporan kasus (case report). Dari ratusan karya yang masuk, tujuh dipilih untuk dipresentasikan, termasuk karya Caroline yang dinobatkan sebagai juara pertama dalam kategori systematic review

UPH senantiasa mendorong mahasiswa untuk aktif mencari ilmu dan pengalaman, baik di dalam maupun di luar kelas, termasuk melalui kompetisi. Dukungan ini menjadi bagian dari komitmen UPH dalam membentuk lulusan yang takut akan Tuhan, kompeten di bidangnya, dan mampu berdampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.