NEWS & PUBLICATION

FaST adakan Science-Tech Colloquium Mengulas Topik ?Remote Laboratories to Support Teaching and Learnings?

01/02/2016 Uncategorized

FaST adakan Science-Tech Colloquium Mengulas Topik ?Remote Laboratories to Support Teaching and Learnings?

Jumat, 29 Januari 2016 Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) mengadakan The Science Tech-Colloquium dengan topik ?Remote Laboratories to Support Teaching and Learnings? yang dibawakan oleh Dr. Ian Grout

pilih_Dr._ian.JPG
Dr. Ian Grout Memberikan Penjelasan Dalam Colloquium

 

Jumat, 29 Januari 2016  Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) mengadakan The Science Tech-Colloquium dengan topik ?Remote Laboratories to Support Teaching and Learnings? yang dibawakan oleh Dr. Ian Grout, dosen dari University of Limerick, Ireland di UPH ruang B 519. Sebelumnya Dr. Grout sudah menyampaikan topik FPGA pada dua workshop  terdahulu yaitu pada 19 dan 21 Januari 2016. Kedepannya masih ada dua pertemuan  workshop lagi untuk membahas FPGA, pada tanggal 2 dan 4 Februari.

 

Mengawali penjelasannya dalam Colloquium ini, Dr. Grout menjelaskan apa itu Remote Laboratories. Bermula dari kemajuan koneksi internet yang saat ini sudah semakin cepat, dan teknologi IoT (Internet of Things) yang memungkinkan seluruh perangkat, bahkan perangkat rumah tangga dapat terhubung juga dengan internet untuk menginformasikan kepada pemiliknya terkait kondisi dari perangkat tersebut. Kemajuan inilah yang akhirnya menginspirasi sistem yang disebut Remote Laboratories. Remote Laboratories ini merupakan sebuah set-up percobaan yang terdiri dari hardware dan software yang dapat berada di suatu tempat dan dapat diakses oleh para pemakai yang berada di tempat yang berbeda. Remote Laboratories ini terdiri dari atas set-up experiment, webserver, internet, dan komputer untuk remote user. Beberapa remote lab yang sudah dikembangkan antara lain iLabs dari MIT, Openlabs dari BTH Sweden, GoLab dari inisiatif Uni Eropa, Labshare dari Australia, dan Weblab Deusto dari Spanyol. Di University of Limerick sendiri juga sudah dibangun Remote Laboratory dengan nama RAL.

 

Selain mengenalkan apa itu Remote Laboratories, Dr. Grout juga menjelaskan beberapa sub penjelasan terkait Remote Laboratories, antara lain seputar skenario dalam proses pengajaran dan pembelajaran menggunakan Remote Laboratories, aspek-aspek dalam proses pengembangan, penyebaran, dan pengelolaan Remote Laboratories untuk keperluan pendidikan, pembahasan beberapa studi kasus, kemudian peran Remote Laboratories sebagai sebuah alat teknologi pembantu, juga sisi keselamatan dan keamanan serta kebutuhan akan keahlian khusus untuk bekerja secara virtual presence.

 

Terkait dengan dunia pendidikan seperti pada universitas, teknologi ini berguna untuk memperdalam pemahaman mahasiswa di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Ketika mahasiswa ingin kembali mempraktekkan apa yang sudah dipelajarinya di laboratorium fisik secara langsung, mahasiswa tersebut dapat kembali melakukan eksperimen serupa ke perangkat fisik yang berada di lab fisik melalui web interface dari rumah. Kemajuan ini juga dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik, waktu, dan tempat untuk bisa tetap mendapatkan materi dan melakukan eksperimen di tempatnya.

 

 

Colloquium ini dihadiri lebih dari 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa serta dosen. Antusiasme peserta juga tampak dari para dosen dan beberapa mahasiswa yang menyampaikan pertanyaan dan ketertarikan pada topik yang dibahas. (Mt)

 

 pilih_kasih_sertifikat.JPG
Pemberian Sertifikat dari Dr. Helena Margaretha, M.Sc. Dekan Pendamping Fakultas Sains dan Teknologi
 
 
 Pilih_suasana.JPG
Peserta Mendengarkan Penjelasan dari Dr. Ian Grout 
Dalam Colloquium
 
 
 
 
 
 
UPH Media Relations