06/05/2009 Uncategorized
Kerjasama dengan Departemen Kesehatan RI dalam pelatihan guru-guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Tangerang dan Jakarta merupakan bagian dari agenda Stay Away Campaign yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Karawaci (05/05) ? Kerjasama dengan Departemen Kesehatan RI dalam pelatihan guru-guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Tangerang dan Jakarta merupakan bagian dari agenda Stay Away Campaign yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan (UPH). Stay Away Campaign, merupakan ajakan bagi kaum muda Indonesia untuk menghindari narkoba, seks bebas, dan rokok.
Pelatihan yang berlangsung sejak 29 April hingga 1 Mei 2009 ini melibatkan guru-guru BK dari ?? SMA diantaranya SMA Kristen I Penabur Jakarta, SMA Vianney, SMA Kristen 5 Penabur Jakarta, SMA 70 Jakarta, Fons Vitae 1 Marsudirni, SMAK 7 Penabur, Tarsisius 1, SMAK Kalam Kudus II dan III, SMA Notre Dame, SMA Mahatma Gading, SMA Ketapang II, dan masih banyak lagi.
Selama tiga hari, para guru BK disuguhi informasi-informasi bermanfaat oleh beberapa pengajar ahli dari Depkes seperti pengenalan konsep gender, tumbuh kembang remaja, komunikasi dan konseling, kesehatan reproduksi remaja, bahaya narkoba dan rokok, serta masih banyak lagi.
Salah seorang pengajar dari Depkes, Fadhlina, menyatakan pelatihan ini perlu diikuti oleh guru-guru BK di Indonesia, mengingat semakin meningkatnya kecenderungan remaja dan pemuda Indonesia mencicipi narkoba, seks bebas dan rokok.
?Untuk bisa menunjukkan manfaatnya, pelatihan ini seharusnya dilaksanakan secara merata di Indonesia. Fakta menunjukkan, remaja kini mendominasi penduduk Indonesia sebanyak 20 persen,? ungkapnya.
Sementara seorang pengajar lain, Heri, menambahkan perlunya mekanisme komunikasi bottom-up antara guru BK dan muridnya . ?Selama ini hubungan guru BK dan muridnya selalu top-bottom. Perlu ada refreshment, murid butuh merasa didengarkan,? ungkapnya.
Heri dan Fadilah sepakat, masih banyak hal yang harus diperbaharui sekolah-sekolah dalam penyediaan fasilitas konseling siswa seperti penyediaan ruangan konseling privat, pembentukan komunitas konseling siswa, pembinaan kepada para orangtua mengenai bahaya-bahaya narkoba, seks bebas, dan rokok, dan masih banyak lagi.
Para peserta mengakui pelatihan ini sangat bermanfaat. Beberapa informasi baru disajikan secara detail dan penting untuk dipraktekkan. Seorang guru BK dari Ketapang II menyatakan pelatihan ini membantu memperbaharui pengetahuannya dalam banyak hal.
?Pelatihan ini terutama membahas isu-isu yang menjadi tren di lingkungan anak muda sekarang seperti seksualitas dan rokok. Penting sekali untuk diketahui kalangan guru-guru BK,? ungkapnya.