NEWS & PUBLICATION

Tiga Insiden Kebakaran Dalam Satu Hari di Jakarta

05/08/2009 Uncategorized

Tiga Insiden Kebakaran Dalam Satu Hari di Jakarta

Setiap hari terdapat setidaknya tiga insiden kebakaran di DKI Jakarta. Penyebab umumnya adalah karena konsletnya listrik, tabung gas 3kg, petasan, rokok dan lilin.

Setiap hari terdapat setidaknya tiga insiden kebakaran di DKI Jakarta. Penyebab umumnya adalah karena konsletnya listrik, tabung gas 3kg, petasan, rokok dan lilin.

Setiap hari terdapat setidaknya tiga insiden kebakaran di DKI Jakarta. Penyebab umumnya adalah karena konsletnya listrik, tabung gas 3kg, petasan, rokok dan lilin. Bangunan yang sudah terlalu padat di Jakarta memiliki resiko tinggi untuk kebakaran terutama bangunan yang dianggap kumuh. Ada 35 desa yang berpusast di Jakarta Barat dan Utara yang memiliki resiko tinggi akan kebakaran.

Itulah yang dikatakan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta, Dr. Paimin Napitupulu, MSi di seminar yang berjudul ?Building Requirements and Permission in Indonesia? (Syarat dan Ijin Bangunan di Indonesia). Seminar bebas biaya ini diadakan oleh Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan pada hari Kamis, 30 Juli 2009 di kampus Pascasarjana UPH, Wisma Slipi, Jakarta.

Paimin menambahkan insiden kebakaran sangat berkaitan dengan keselamatan dan keamanan bangunan seperti kualitasnya, fasilitas umum dan ijin bangunan.

Kecelakaan ledakan di JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton yang terjadi baru ini merupakan salah satu contoh kelalaian keamanan gedung. ?Kedua hotel yang terletak di Wilayah Mega Kuningan ini tidak memiliki pagar maupun pembatas, jadi orang-orang dan barang bisa masuk dengan mudah ke hotel. Pengamanannya juga tidak begitu ketat,? katanya.

Untuk menahan resiko kebakaran di DKI Jakarta, Paimin mengatakan mereka perlu membentuk forum untuk meningkatkan kesadaran warga akan kebakaran. Berkaitan dengan usaha ini, ia dan dua rekannya yaitu Kepala Jurusan Pascasarjan Teknik Sipil Dr. Manlian Ronald A. Simanjutak dan Ahli Peneliti Fisika dan Keamanan Bangunan, Prof. Dr. Ir. Suprapto mengoptimalkan dan membahas program tersebut.

Selain bekerjasama dengan Universitas Pelita Harapan, DPKPB Provinsi DKI Jakarta akan bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk bencana. ?Kami akan meminta ijin pemerintah sehingga forum ini akan dianggap sah,? tambahnya.

Seminar ini dihadiri oleh 72 peserta yang datang dari umum dan mahasiswa. Selain Paimin, ada empat pembicara yang menampilkan topik berbeda sesuai dengan kompetensi mereka masing-masing, namun masih berkaitan dengan dunia konstruksi. (cyn)

 
UPH Media Relations