NEWS & PUBLICATION

Pendidikan Sebagai Basis Untuk Pengembangan Industri Pariwisata dan Perhotelan

24/11/2009 Uncategorized

Pendidikan Sebagai Basis Untuk Pengembangan Industri Pariwisata dan Perhotelan

Pendidikan sangat penting untuk mendukung industri pariwisata dan perhotelan Indonesia karena industri ini akan terus berkembang.

Noviendi Makalam (keempat dari kanan), Carla Parengkuan (ketiga dari kanan), dan dosen STPPH.

 

Pendidikan sangat penting untuk mendukung industri pariwisata dan perhotelan Indonesia karena industri ini akan terus berkembang. ?Investor mulai menaruh perhatian terhadap Indonesia untuk menanam investasi di kepariwisataanya,? kata Carla Parengkuan, Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ? PHRI ketika ditanyakan pada waktu rehat di seminar ?Overcoming the Challenges and the Threads Towards the Hospitality Industry? (Mengatasi Tantangan dan Ancaman Industri Perhotelan) yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan pada hari Senin (23/11) di UPH gedung D502 ? Lippo Village.

Noviendi Malkam, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Budaya dan Pariwisata Indonesia, yang juga pembicara di seminar ini menambahkan, ?Sebenarnya, pendidikan pariwisata di Indonesia sudah termasuk modern dan maju, kita berada di tingkat 10 di Asia. Kenapa kita termasuk salah satu yang terbaik? Karena antara teori dan praktek terhubung dan saling melengkapi, tidak terlalu banyak perbedaannya?

Bencana, terorisme, dan ancaman lainnya yang di luar kendali kita adalah normal. Sekarang masalahnya adalah, bagaimana kita bisa mengatasinya? ?Tentu bisa kita mulai dari dunia pendidikan itu sendiri terlebih dahulu. Kualitas institusi pendidikan harus ditingkatkan. Dimulai dari kualitas kurikulum atu silabus, tambahkan sesi praktek untuk pelajar, dan yang terpenting adalah pengembangan tingkah laku profesional,? kata Novi.

Novi melihat STPPH tidak memiliki masalah untuk pengembangan industri pariwisata dan perhotelan. ?Pengetahuan mereka sangat baik, memiliki kemampuan yang berkualitas serta tingkah laku yang baik. Tingkah laku adalah dasar terpenting untuk alumni sekolah pariwisata untuk dapat bekerja. Percuma bila pengetahuannya baik tapi tingkah lakunya nol. Tidak ada artinya,? tambahnya.

Industri pariwisata dan perhotelan Indonesia memiliki masa depan yang cerah. ?Kesempatan masih ada banyak di Indonesia. Kita memiliki dataran yang luas dengan 17ribu pulau. Sekarang, hanya bagian barat Indonesia yang dikembangkan oleh para investor, timur masih kekurangan dan itu merupakan tugas para profesional di industri pariwisata di masa depan nanti,? kata Carla,

Kesempatan bagus juga terlihat dari sisi turis domestik Indonesia. ?Data menunjukkan bahwa terdapat sekitar 225 juta penduduk Indonesia yang bepergian di sekitar Indonesia. Seperti dari Bandung ke Palembang, dari Jakarta ke Bali, dan seterusnya. Mereka perlu menginap di hotel dan restoran untuk santapan. Mereka pasti memerlukannya,? kata Novi.

Carla memanggil mahasiswa STPPH untuk belajar lebih lagi dan menjelajahi potensi pariwisata di Indonesia. Bagaimana budayanya dan apa yang turis inginkan, baik turis asing maupun domestik. ?Jangan pernah takut dengan ancaman. Kita harus siap untuk berkompetisi. Tidak harus selalu menjadi terbaik dari yang terbaik, tapi setidaknya masuk di antara yang terbaik!? tutupnya. (cyn)

UPH Media Relations