Seiring meningkatnya persaingan global, saat ini masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya HAKI untuk menjaga keunggulan industri dan perdagangannya.
Seiring meningkatnya persaingan global, saat ini masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya HAKI untuk menjaga keunggulan industri dan perdagangannya.
Seminar yang sebagian besar dihadiri oleh mahasiswa UPH ini dibawakan oleh Ir. Razilu, M.Si., Direktur Paten, Direktorat Jenderal HKI, Kementerian Hukum dan HAM; Henry Soelistyo Budi, SH., LL.M. sebagai Dosen matakuliah HAKI; dan Dr. Cita Citrawinda Noerhadi, SH., MIP. sebagai Konsultan HAKI.
Dalam seminar tiga sesi tersebut, dibahas mengenai pentingnya pengakuan terhadap suatu karya yang memiliki kekuatan hukum, seperti Hak Paten, Hak Cipta, Hak Desain Industri, maupun Rahasia Dagang. Dengan demikian, kasus seperti kesenian wayang kulit dari Indonesia yang dipatenkan Malaysia tidak terulang lagi.
Seiring meningkatnya persaingan global, saat ini masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya HAKI untuk menjaga keunggulan industri dan perdagangannya. Berdasarkan data dari BPPT dan HKI, permintaan paten setiap tahun rata-rata meningkat 3-5%. ?Setiap tahun presentase masyarakat yang mematenkan produknya semakin meningkat. Ini menunjukkan animo bangsa Indonesia terhadap permohonan paten cukup tinggi? kata Ir. Razilu, M.Si. di UPH.
Bagi mahasiswa Fakultas Hukum (FH), seminar ini sangat bermanfaat untuk melengkapi mata kuliah tentang HAKI yang didapat di kelas, bagaimana HAKI dapat diterapkan, dan peran Indonesia sebagai bagian dari konvensi internasional untuk melindungi hasil karya intelektual. ?Seminarnya bagus, trus karena aku baru ambil mata kuliahnya jadi bisa lebih ngerti tentang HAKI,? ujar seorang mahasiswi FH angkatan 2007, usai mengikuti seminar. (yun)
UPH Media Relations
