Pakar arsitektur Dr. Ir. Bianpoen meluncurkan kumpulan tulisannya selama 33 tahun yang diberi judul ?Untuk Apa? Untuk Siapa? Rangkaian Pemikiran Lingkungan Berkelanjutan? pada tanggal 8 April 2011 di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci.
Pakar arsitektur Dr. Ir. Bianpoen meluncurkan kumpulan tulisannya selama 33 tahun yang diberi judul ?Untuk Apa? Untuk Siapa? Rangkaian Pemikiran Lingkungan Berkelanjutan? pada tanggal 8 April 2011 di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci.
![]() |
(ki-ka) Prof. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D., Dr. Ir. Darrundono, M.Sc., Dr. Ir. Bianpoen, Han Awal, Dipl. -Ing, IAI, dan Prof. Dr. Manlian Ronald A. Simanjuntak, ST, MT, IAI dalam acara bedah buku ‘Untuk apa? Untuk Siapa?’ |
Pakar arsitektur Dr. Ir. Bianpoen meluncurkan kumpulan tulisannya selama 33 tahun yang diberi judul ?Untuk Apa? Untuk Siapa? Rangkaian Pemikiran Lingkungan Berkelanjutan? pada tanggal 8 April 2011 di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci. Buku ini diluncurkan sebagai hadiah ulang tahun Bianpoen yang ke-81.
Bersamaan dengan peluncuran buku, diadakan diskusi mengenai pemikiran kritis Bianpoen yang ia tuangkan dalam buku ini. Tiga rekan Bianpoen yang juga merupakan pakar di bidang arsitektur hadir menjadi pengilas dalam diskusi ini. Mereka adalah Prof. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D., Dr. Ir. Darrundono, M.Sc., Han Awal, Dipl. -Ing, IAI. Acara ini juga dihadiri istri dan anak Bianpoen serta murid-murid dan rekan kerjanya di UPH.
Han Awal dan Darrundono disebut Bianpoen sebagai dua orang yang paling berperan dalam pembuatan bukunya. ?Buku itu penuh kritik dan kritik itu saya belajar dari kedua Bapak tadi,? ungkap Bianpoen. Bekerja selama 23 tahun di bagian Perkembangan Kota. Pemerintah DKI Jakarta membuahkan banyak pengalaman dan pemikiran kritis. Semasa kerjanya, ia banyak menemukan penderitaan masyarakat yang ditutup-tutupi oleh pemerintah dan instansi-instansi terkait. Hal inilah yang kemudian memacu dirinya untuk terus mengkritik agar ada perubahan yang lebih baik.
Sependapat dengan Bianpoen, Darrundono mengatakan, ?tidak ada tata ruang yang baik selama tidak ada pemerintahan yang baik.? Kepedulian kedua pakar ini terhadap the urban poor menimbulkan banyak kritik keras. Lingkungan yang sustainable menjadi salah satu perhatian utama yang penting diarahkan bagi the urban poor.
Dalam arsitektur, ide dan desain akan menghasilkan sebuah kebijakan publik. Kebijakan inilah yang sekiranya tidak memiliki dampak merugikan. Pembangunan harus melestarikan fungsi lingkungan. Hal ini juga ditekankan Darrundono dalam diskusinya.
Han Awal melihat Bianpoen sebagai ?guru bangsa.? Han Awal yang juga pernah beberapa kali dikritik keras oleh Bianpoen mengaku belajar dari kritik yang disampaikan. Dalam membangun, kelangsungan lingkungan hidup menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Gunawan yang merupakan murid Bianpoen juga menyebutkan Bianpoen adalah sosok yang sangat disegani.
Di akhir acara, Bianpoen menegaskan perlunya memperhatikan etika dasar lingkungan dalam arsitektur. Baginya definisi etika adalah bagaimana kita memposisikan diri terhadap orang lain yang berbeda dengan kita. Ini yang harus juga diterapkan dalam arsitektur. (dee) UPH Media Relations |
![]() |
![]() |
Dean of Faculty of Design and Planning Dr. Ir. Felia Srinaga, MAUD gave Dr. Ir. Bianpoen a souvenir. |
Bianpoen’s family, colleagues, and students attended the event. |