Alumnus UPH, Andini Effendi menceritakan karirnya yang menarik sebagai seorang jurnalis.
![]() |
Lakukan apa yang kamu suka dan cintailah apa yang kamu lakukan. Inilah apa yang Andini Effendi lakukan untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan, menjadi seorang jurnalis. Mengagumi pembawa acara CNN, Paula Zahn sejak ia masih duduk di bangku SMA, Andini sangat bertekad untuk menjadi seperti Paula Zahn. Mendaftar di Jurusan Komunikasi UPH pada tahun 2000 merupakan langah pertamanya di karir jurnalisme. Pembawa acara yang sekarang bekerja untuk Metro TV ini mempelajari ide-ide dasar jurnalisme dari para ahli yang profesional untuk memahami bidang yang menarik ini. Dengan melakukan langsung apa yang akan seorang jurnalis lakukan pada saat ia masih mahasiswa, ia mempersiapkan diri untuk bekerja di industri media langsung ketika ia sudah lulus. Salah satu kenangan yang paling berkesan selama ia bekerja di Metro TV adalah ketika ia pergi ke Libya untuk meliput berita. Di sana, ia tidak hanya diminta untuk melaporkan dan membacakan berita, namun juga menganalisa situasi genting di daerah yang berbahaya. Meliput berita sambil mendengar suara tembakan jelas bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. ?Ini bukan pekerjaan yang mudah. Kita tidak dibayar banyak. Pada dasarnya, pekerjaan ini membutuhkan idealisme yang kuat serta keinginan untuk mengetahui segala sesuatu,? kata Andini menjelaskan karirnya. Karena itu, mencintai pekerjaanmu serta rela untuk mengorbankan banyak hal adalah kunci utama untuk menjadi sukses. ?Ini tidak hanya sekedar tampil di TV. Tampil di TV mungkin adalah tugas paling mudah untuk pekerjaan saya. Menyampaikan berita itu mudah, namun mencintai pekerjaan secara keseluruhannya adalah bagian tersulitnya. Pekerjaan ini menuntut 24 jam per hari, 7 hari per minggu dan kamu harus tahu banyak hal,? jelasnya. |
Andini Effendi sekarang bekerja sebagai pembawa acara Metro Pagi (program berita pagi Metro TV) dan Indonesia Now (program berita berbahasa Inggris mingguan Metro TV). (dee)
UPH Media Relations |