25/08/2011 Uncategorized
Donna Angelina, Kepala Jurusan Desain Produk, bersama dengan Prof. Yongki Safanayong, Kepala Jurusan Desain Komunikasi Visual dari Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan (UPH) mempersembahkan ?Natural Environment of Indonesia? (
Donna Angelina, Kepala Jurusan Desain Produk, bersama dengan Prof. Yongki Safanayong, Kepala Jurusan Desain Komunikasi Visual dari Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan (UPH) mempersembahkan ?Natural Environment of Indonesia? (
![]() |
![]() |
(kiri-kanan) Prof. Yongki Safanayong, Wakil Presiden UPH Ferliana Suminto, MBA, Donna Angelina S., S.Sn, M.Art, dan Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. | Rektor UPH membuka resmi pameran dengan meggunting pita di salah satu perhiasan Donna. |
Donna Angelina, Kepala Jurusan Desain Produk, bersama dengan Prof. Yongki Safanayong, Kepala Jurusan Desain Komunikasi Visual dari Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan (UPH) mempersembahkan ?Natural Environment of Indonesia? (Lingkungan Alami Indonesia) yang merupakan pameran perhiasan pertama yang diselenggarakan di UPH. Pameran yang menampilkan lebih dari 33 desain perhiasan yang unik ini diadakan di UPH Gallery, Gedung B, lantai satu pada hari Selasa 23 Agustus sampai hari Jumat, 26 Agustus 2011. Perhiasan yang ditampilkan terinspirasi dari alam dan budaya Indonesia. Donna Angelina mulai merancang desainnya ketika ia sedang menyelesaikan gelar masternya di Kyungsung University, Korea Selatan. Kenangan dan rasa rindunya akan Indonesia menginspirasi bentuk-bentuk pola yang akhirnya menjadi cincin, kalung, bros dan liontin. Salah satu hasil desainnya, ?Blossom Solitude? memakan waktu enam minggu untuk penyelesainnya. ?Saya ingin sekali menghargai karya Tuhan dalam perhiasan-perhiasan saya,? jelas Donna Angelina. Donna berharap pameran ini dapat menjadi acara tahunan yang akan menampilkan karya-karya baru dan merayakan identitas Indonesia. ?Saat ini, saya sedang mendorong para mahasiswa untuk berani dalam menciptakan karya seni yang dapat ditampilkan di pameran mendatang. Melalui acara ini, saya juga ingin menunjukkan bahawa desain produk itu tidak rumit,? katanya. Professor Yongki, professor Desain Komunikasi Visual pertama di Indonesia, juga memiliki ketertarikan dalam pembuatan perhiasan. Seperti Donna, Prof. Yongki menemukan inspirasi dari alam di Indonesia, terutama dari taman kupu-kupu Wanasari, Bali. ?Saya benar-benar jatuh cinta dengan kupu-kupu. Mereka terlihat sangat indah dan dinamis, sayangnya mereka hidup tidak terlalu lama. Tapi dalam perhiasan perak, kupu-kupu dapat tetap hidup. Kupu-kupu merupakan inspirasi tiada akhir bagi saya,? kata Prof. Yongki. Liburan memberikan waktu luang yang Prof. Yongki butuhkan untuk menciptakan desain perhiasannya. Ketertarikannya akan perhiasan dimulai dari akhir tahun 2008 sebagai hobi. Sejak saat itu, karyanya telah menarik perhatian banyak orang, termasuk seorang ahli seni dari Perancis. Prof. Yongki menambahkan, ?Bila kita melakukan segalanya dengan bersemangat dan cinta, kita dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dan bernilai. (bs) |
|
![]() |
![]() |
Mahasiswa, dosen dan staff UPH dipersilakan untuk datang di acara ini. |