NEWS & PUBLICATION

Berikan Saya Sepuluh Orang, Saya Akan Menggemparkan Dunia

28/10/2011 Uncategorized

Berikan Saya Sepuluh Orang, Saya Akan Menggemparkan Dunia

Dalam semangat Sumpah Pemuda, Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum mengadakan talk show bertema ?kutipan Soekarno? di UPH pada Jumat 28 Oktober 2011.

   

Para pembicara (kiri-kanan): Dr Drs. Thomas Tokan Pureklolon, MPH., MM., M.Si., Riri Pandjaitan, Amelia Ahmad Yani, Catherine Pandjaitan, dan moderator Imam Priyono.

   
   

Itulah yang Ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia, katakan sewaktu ia masih hidup dan berjuang untuk kebebasan dan kesejahteraan Indonesia. Dalam semangat Sumpah Pemuda, Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum mengadakan talk show bertema ?kutipan Soekarno? di UPH pada Jumat 28 Oktober 2011.

Talk show tersebut mengundang pembicara Dr Drs. Thomas Tokan Pureklolon, MPH., MM., M.Si. (Dosen Fakultas Liberal Arts UPH), Amelia Ahmad Yani (putri Letnan Jendral TNI AD Ahmad Yani), Riri Pandjaitan, dan Catherin Pandjaitan (putri Mayjen Anumerta DI Pandjaitan) dengan moderator Imam Priyono, presenter TVRI.

“Memperingati hari Sumpah Pemuda, acara tersebut digelar untuk mendorong semangat nasionalisme pemuda, terutama di UPH,” sebut Steven Yosef, ketua panitia acara, menjelaskan latar belakang acara. Selain mahasiswa UPH, acara yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta juga mengundang mahasiswa dari 11 perguruan tinggi di wilayah Jabodetabek.

Thomas menjelaskan bahwa ketidakstabilan di kalangan pemuda Indonesia mengguncang nasionalisme mereka. “Nasionalisme sebenarnya berasal dari sebuah konsep modern yang diambiil Soekarno. Namun, diterapkan di Indonesia dengan budaya lokal, “jelasnya tentang nasionalisme. “Ketidakstabilan identitas nasional pertama kali berasal dari peraturan setempat. Setiap provinsi memiliki matriks mereka sendiri tetapi peraturan tetap sama, “tambahnya. Ketidakstabilan dapat diatasi jika pemuda berkumpul dan mendiskusikan. Oleh karena itu, penting bahwa pemuda memiliki semangat Sumpah Pemuda dan identitas nasional yang jelas.

Riri Pandjaitan dan Catherine Pandjaitan, selain menceritakan kisah kehidupan ayah mereka, mengatakan kepada para pemuda untuk selalu mengingat Allah. “Seseorang akan mampu bergerak maju jika mereka memiliki karakter yang tepat dan mengetahui penciptanya,” kata Riri. Catherine juga menambahkan dengan kata-kata ayahnya ketika ia masih hidup, “Ora et Labora: berdoa dan bekerja. Jika Anda memiliki pengetahuan tetapi tidak memiliki moralitas yang baik maka akan sia-sia. “

Amelia Ahmad Yani kemudian mengilhami peserta dengan cerita berani ayahnya, Ahmad Yani. Dia juga mengatakan kepada para pemuda yang hidup di zaman yang berbeda sekarang, “jangan memandang rendah pemimpin Anda. Hormati yang lebih tua, siapapun itu, “katanya.

Acara ini diakhiri dengan pengambilan kembali Sumpah Pemuda dan penandatanganan sumpah yang dilakukan oleh pembicara dan tamu.

 UPH Media Relations

   

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 200 orang.

Amelia Ahmad Yani dan Steven Yosef (kanan) menandatangani sumpah pemuda.