NEWS & PUBLICATION

Kuliner Indonesia Memiliki Potensi Menjadi Legenda di Luar Negeri

02/11/2011 Uncategorized

Kuliner Indonesia Memiliki Potensi Menjadi Legenda di Luar Negeri

Kuliner Indonesia itu spesial karena memiliki beraneka macam rasa. Itulah yang dikatakan Sisca Soewitomo di seminar ?Trend dan Kebangkitan Wisata Kuliner Indonesia? pada hari Selasa, 1 November, 2011 di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Kuliner Indonesia itu spesial karena memiliki beraneka macam rasa. Itulah yang dikatakan Sisca Soewitomo di seminar ?Trend dan Kebangkitan Wisata Kuliner Indonesia? pada hari Selasa, 1 November, 2011 di Universitas Pelita Harapan (UPH).

 
Edwin Lau (kiri) dengan Sisca Soewitomo dan moderator Kepala Jurusan Manajemen Industri Pariwisata Amelda Pramezwary, A.Par., M.M. (kanan)
   

Kuliner Indonesia itu spesial karena memiliki beraneka macam rasa. Itulah yang dikatakan Sisca Soewitomo, ahli kuliner yang telah menerbitkan 77 buku masak, di seminar ?Trend dan Kebangkitan Wisata Kuliner Indonesia? pada hari Selasa, 1 November, 2011 di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Meskipun kulier Indonesia sangat beragam dan memiliki rasa yang luar biasa, kuliner Indonesia masih belum dikenal luas di luar negeri. Sisca menyebutkan karena kuliner Indonesia tidak diwariskan dan tidak dijaga. Edwin lau, seorang koki profesional, juga menambahkan karena penduduk Indonesia tidak diperkenalkan kuliner Indonesia oleh orangtua mereka. ?Di Bali, semua orang tahu cara memasak babi guling. Memasak babi guling adalah tradisi yang turun-temurun,? jelas Edwin.

Sangat disayangkan dengan fakta bahwa Indonesia memiliki beraneka ragam kuliner. Setiap daerah mempunyai kuliner yang unik. ?Mempromosikan Indonesia melalui kuliner,? kata Edwin. Mempromosikan dengan menjaga kuliner Indonesia. Edwin menjelaskan ada dua macam kuliner Indonesia: makanan budaya dan makanan jalanan. Dengan budaya, sebuah masakan bisa menjadi terkenal. ?Contohnya, makanan Korea bisa terkenal karena budaya K-pop,? kata Edwin.

Sisca menyarankan untuk menjaga kuliner, para penduduk Indonesia, terutama murid-murid kepariwisataan, harus menguasai bumbu-bumbu asli Indonesia. Bumbu-bumbu Indonesia sangatlah terkenal karena menciptakan rasa yang unik. Ditambah lagi, kuliner Indonesia mempunyai filosofi unik tersendiri yang dapat menarik perhatian turis.

Potensi besar untuk mengembangkan wisata kuliner menjadi topik utama di seminar yang juga mengundang Frans Teguh, M.A. (Deputi Direktur Perencanaan dan Hukum, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata), Dewanta Manik, M.A. (Konsultan Keamanan Makan), dan Cristian Rahadiansyah (Pemimpin redaksi Majalah Jalan-Jalan dan Garuda Inflight Indonesia). Seminar ini merupakan bagian dari acara ? Taste and Travel Indonesia? yang diadakan selama dua hari mulai dari 31 Oktober 2011. Selain seminar, acara ini juga menampilkan pameran kuliner, tur dan travel. (dee)

UPH Media Relations

   
(kiri-kanan) Dewanta Manik, Frans Teguh, Cristian Rahadiansyah, and moderator Kepala Jurusan Manajemen Perhotelan Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M.
Acara dihadiri murid dan dosen dari Perhotelan.