Tim Moot Court UPH untuk ketiga kalinya mewakili Indonesia di Washington DC, untuk bersaing di putaran Internasional kompetisi Philip C. Jessup International Moot Court.
 |
| Tim Moot Court UPH (ki-ka): Athalia Karima Yedida Soemarko, Selvana Stella Oviona, Jonathan Jehuda Abuthan, Jessica Vincentia Marpaung, Roselyn Prima Winata |
|
Tim Moot Court UPH untuk ketiga kalinya mewakili Indonesia di Washington DC, untuk bersaing di putaran Internasional kompetisi Philip C. Jessup International Moot Court . Kompetisi ini akan diselenggarakan pada 24-31 Maret 2012 dan merupakan kompetisi paling bergengsi bagi mahasiswa hukum.
Setelah membawa pulang Piala runner up di putaran nasional yang diadakan di Bandung, 3-5 Februari 2012, tim UPH yang terdiri dari Athalia Karima Yedida Soemarko, Selvana Stella Oviona, Jessica Vincentia Marpaung, Jonathan Jehuda Abuthan, Roselyn Prima Winata dengan pelatih Jamie Jolene Williams, bersama tim peradilan semu dari Universitas Gajah Mada akan mewakili Indonesia dan bersaing dengan sekitar 120 tim yang berasal dari 80 negara.
Kali ini, dengan kasus tentang Mai Tocao Temple, tim moot court UPH telah mempersiapkan diri sejak September 2011 dengan pengetahuan hukum tentang perlindungan kekayaan budaya. Tim UPH yang dua anggotanya merupakan anggota baru, menghadapi tantangan yang lebih untuk dapat menang. “Ini adalah pengalaman pertama kami ikut mooting di tingkat universitas,“ kata Jonathan, salah satu anggota baru tim moot court UPH .
“Dalam tim ini, awalnya kami sebagai ‘underdog’,“ kata Roselyn, seorang anggota baru. Namun, tim telah berhasil membuktikan kemampuan kedua anggota baru ini. Terbukti, selain meraih piala runner up , tim juga membawa pulang tiga piala lainnya, yaitu penghargaan oralist terbaik pertama, yang diraih Jessica V. Marpaung, piala oralist terbaik kedua yang diraih Roselyn dan piala oralist terbaik ketiga diraih Athalia.
Sebagai kapten tim, Athalia menyebutkan target mereka di babak internasional. “Kami ingin memecahkan rekor tahun 2009 yaitu posisi UPH di peringkat ke 13. Kami juga ingin menempatkan empat nama di antara 100 oralists terbaik ,” jelasnya.
(dee)
UPH Media Relations |
