Euginia Monique Budiman dan Patricia Sugianto tidak pernah membayangkan mendapat pengalaman kuliah di Universidade Technica de Lisboa (UTL) Portugal.
Tidak pernah terbayang sebelumnya mendapat pengalaman kuliah di Universidade Technica de Lisboa (UTL) Portugal. Saya tidak kenal Portugal dan saya kira negaranya tidak menarik, ternyata bagus banget. Begitulah kesan pertama yang diungkapkan Monique, panggilan mahasiswi Jurusan Magement 2010 UPH, yang memiliki nama lengkap Euginia Monique Budiman.
?Saat saya membaca informasi untuk mengikuti program Student Exchange ke Portugal yang ditawarkan oleh Internal Office UPH, saya langsung cepat-cepat mendaftarkan diri. Semua persyaratan saya penuhi, mulai dari jumlah mata kuliah yang sudah diambil, minimal 60 SKS, IP >3, motivation letter hingga recomendation letter dari dosen dan guru piano, serta persyaratan lainnya saya lengkapi,? papar Monique.
?Dalam waktu satu bulan setelah persyaratan dipenuhi, saya langsung dipanggil untuk interview dan persiapan untuk keberangkatan. Kurang lebih prosesnya sampai dengan dengan keberangkatan 4 bulanan. Prosesnya ga macem-macem. Untuk mengikuti program ini, saya juga tidak perlu keluar uang extra. Karena biaya untuk kuliah di Portugal, diperhitungkan dengan biaya kuliah di UPH,? jelas Moniq.
Monique (kiri) dan Patricia (kanan)
Di sana bobot matakuliah nya lebih besar, 6 SKS per mata kuliah. Sedangkan di sini diperhitungkan 4 SKS per mata kuliah. Hanya 4 mata kuliah yang bisa Moniq, dengan total 16 SKS. Semua nilai yang diperoleh ditransfer ke Business School UPH. Diantaranya mata kuliah Strategic Management, Strategic Marketing, Corporate Finance II dan Human Resource Management.
Program ini diikuti banyak negara diantaranya German, netherland, Bulgaria, Luthania, Thailand, Belgia, France, Indonesia dan beberapa negara lainnya. Sistem belajar disana tidak seketat di sini (Indonesia) yang harus diabsen. Tapi tanggungjawab mahasiswanya tinggi. Justru setiap mahasiswa rajin mengikuti kuliah. Tugas-tugas matakuliahnya juga lebih banyak. Mahasiswa banyak membahas kasus dan hal-hal yang praktis dalam kelompok. Bekerjasama dengan teman-teman dari negara lain, menjadi pengalaman baru yang menarik bagi Moniq. ?Kita bisa tukar pengalaman dari negara masing-masing. Misalnya ketika kami diberikan tugas untuk menganalisa strategi marketing Beer Heineken. Beer ini ada di beberapa negara seperti di Belanda, Indonesia dan Portugal. Jadi kami membahas dari perspektif negara yang bebeda dan diskusi kasus ini menarik sekali,? kata Moniq.
Untuk mendapatkan nilai di sana cukup sulit. Tetapi dosen-dosen di sana welcome dan sangat membantu. Bahkan di luar jam kelas juga kita bisa minta bimbingan. Jadi tidak ada masalah. Nilai yang saya dapatkan juga memuaskan.
Monique (kedua dari kanan) dan teman asramannya Monique dan teman-teman saat perayaan paskah
Selain pengalaman akademik, saya juga mendapatkan banyak pengalaman berharga dan menarik dari program student exchange ini, diantaranya building network, belajar bahasa, culture, history, traditional dan moderen dance, dan saya belajar untuk mandiri.
Program ini sangat bermanfaat, karena bisa belajar di luar negri dengan biaya lokal plus mendapatkan pengalaman internasional. Program ini benar-benar membuka mata saya tentang dunia luar. Saya lebih termotivasi untuk lebih berani mencoba serta mau belajar sesuatu yang baru dan belajar mandiri.
Pengalaman serupa juga dialami Patricia. Menurutnya pengalaman belajar di luar negri sangat mengubah hidupnya.
?Waktu pertama membaca pengumuman program Kerjasama Bilateral UPH-UTL, Portugal, saya langsung berminat. Saya langsung cari info lengkapnya ke International Office UPH. Untuk studi di sana saya hanya keluar uang untuk tiket pesawat. Biaya akomodasi selama di sana dicover oleh pemberi beasiswa. Sementara untuk biaya kuliah saya hanya membayar tuition fee di UPH untuk 16 SKS. Mata kuliah yang saya ambil di sana 4 mata kuliah dengan total kredit 24 SKS atau sama dengan 16 SKS di UPH,? jelas Patricia Sugianto, mahasiswa Jurusan Menejemen 2010 UPH.
![]() |
Patricia (kiri) di depan Instituto Superior de Economia e Gestao di kampus UTL, Lisboa, Portugal |
Pengalaman yang didapat di sana bener-bener luar biasa. ?Aku berasa hidupku mengalami perubahan. Aku belajar sistem pendidikan yang berbeda. Cara belajar di sana lebih keras dan berkualitas. Di sana 6 kredit tapi belajar hanya 2 atau 3 jam tapi bener-bener berkualitas. Kita lebih banyak belajar praktik. Setiap mata kuliah ada project yg dibahas. Aku banyak belajar kasus-kasus yang sedang terjadi. Dan tidak melulu teori. Ini yang membuat pelajaran di sana lebih berbobot, real dan aplikatif,? kata Patricia.
Dosen di sana juga open dan sangat membantu. Para mahasiswa mendapat tambahan bimbingan dari dosen di luar jam kelas. Dalam diskusi dengan teman-teman juga mahasiswa banyak tukar pikiran. ?Banyak pengetahuan yang bisa didapat dari diskusi-diskusi kelas, karena mahasiswa di luar kritis dan kalau debat lebih hidup. Jadi kita terpacu untuk berpikir kritis. Rasanya kaget juga pas balik ke sini,? tambahnya.
![]() |
|
Patricia dan beberapa teman kuliah di UTL |
Aku tinggal dengan teman-teman dari bermacam2 negara, dan belajar bagaimana mereka dealing with business dan kita bisa ambil benefit dari hal itu. untuk pergaulan memang ada perbedaan culture dan di sinilah kita mesti bisa menjadi diri sendiri.
Selain manfaat akademik, program ini banyak memberi manfaat. Saya belajar culture dan bahasa. Bahasa yang saya pelajari Portugal dan Spanish. Sepulang dari studi di Portugal saya sekarang lebih giat belajar, karena ingin menerapkan apa yang dapat di sana. Selain itu saya juga menerapkan pola hidup sehat seperti makan sehat dan olah raga.
Harapan saya UPH dapat lebih banyak lagi mengadakan kerjasama dengan partner internasional yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional dan sosialisasi yang lebih gencar kepada mahasiswa.(rh)
UPH Media Relations