Sebanyak 12 mahasiswa dan beberapa dosen dari Calvin College mengunjungi UPH pada 22 Januari 2013. Kunjungan ini merupakan bagian dari program studi banding yang dilakukan Calvin College untuk mempelajari keterkaitan (intersections) dunia bisnis, pendidik
Sebanyak 12 mahasiswa dan beberapa dosen dari Calvin College mengunjungi UPH pada 22 Januari 2013. Kunjungan ini merupakan bagian dari program studi banding yang dilakukan Calvin College untuk mempelajari keterkaitan (intersections) dunia bisnis, pendidik
![]() |
||
Mahasiswa International Business School menghadiri kuliah umum yang dibawakan oleh David Sim, CEO Attwood Co. | ||
Sebanyak 12 mahasiswa dan beberapa dosen dari Calvin College mengunjungi UPH pada 22 Januari 2013. Kunjungan ini merupakan bagian dari program studi banding yang dilakukan Calvin College untuk mempelajari keterkaitan (intersections) dunia bisnis, pendidikan dan budaya di negara-negara berkembang. Indonesia menjadi salah satu tujuan dari program ini selain Kamboja, Vietnam, dan negara berkembang lainnya.
Mahasiswa yang datang tujuh diantaranya dari jurusan pendidikan dan lima dari jurusan bisnis. Dalam kunjungan di UPH, para mahasiswa dari jurusan pendidikan mengikuti kuliah umum di Teacher College UPH. Sementara mahasiswa yang berasal dari jurusan bisnis berkesempatan mengikuti kuliah umum bersama mahasiswa internasional Business School UPH. Kuliah disampaikan oleh David Sim, CEO Attwood Co, Singapore dan John Riady, Executive Dean of Business School, Law School and School of Government & Global Affairs.
Selain berkunjung ke UPH, rombongan juga mengunjungi beberapa institusi pendidikan kristen dan beberapa perusahaan-perusahaan di Jakarta, beserta objek-objek budaya di beberapa daerah seperti Jogyakarta, Manado, dan Bali. ?Kami belajar bagaimana intersection kekristenan dengan dunia pendidikan dan bisnis,? kata Rachel Brink, salah satu mahasiswa jurusan Bisnis.
Menurut Ruwan Chapple, mahasiswa jurusan bisnis, kunjungan ini sangat mengesankan. ?Kami bisa melihat bagaimana pelajar-pelajar di sini sangat semangat untuk belajar dan ingin maju. Sementara guru-guru yang berkualitas sepertinya masih kurang. Berbeda dengan di negara kami, dimana sumber daya guru-guru berkualitas sangat banyak dan terkesan kurang peduli dengan SDM kami sendiri,? kata Ruwan. ?Saya yakin pelajar di sini juga berpotensi dan dapat bersaing. Kami berkomunikasi dan berdiskusi dengan beberapa siswa di sini. Mereka sangat ingin belajar banyak,? tambah Rachel.
Sementara dari dunia bisnis saya melihat perbedaan antara Indonesia dengan Amerika. Di sini banyak bisnis besar namun masih pada level lokal dan sangat berorientasi pada pasar. Bisnis di Amerika, a lot more people working under people, sementara di sini lebih berorientasi pada usaha-usaha kecil.
Usai mengikuti kuliah umum, para tamu dari Calvin College berkesempatan mengikuti campus tour ke perpustakaan The Johannes Oentoro, Kresna Stock Trading Corner, MYC Student Lounge dan ditutup dengan makan siang. (rh) |
||
|