Delegasi pendidikan dari Hong Kong yang dipimpin Eddie Ng Hak-Kim mengunjungi sejumlah SMA dan universitas pada 14-18 Desember 2013. Di UPH, rombongan diterima oleh Rektor UPH Jonathan L Parapak dan pejabat rektorat serta beberapa dekan fakultas.
Delegasi pendidikan dari Hong Kong yang dipimpin Eddie Ng Hak-Kim mengunjungi sejumlah SMA dan universitas pada 14-18 Desember 2013. Di UPH, rombongan diterima oleh Rektor UPH Jonathan L Parapak dan pejabat rektorat serta beberapa dekan fakultas.
![]() Delegasi dari Hong Kong berkunjung ke Universitas Pelita Harapan
|
||||||
Sejak reformasi pendidikan sekolah menegah (secondary school) bergulir di Hong Kong tahun 2009, sekolah di negara bekas koloni Inggris tersebut mulai menerapkan proses pembelajaran yang mendorong inisiatif siswa. Siswa juga dilatih berpikir analisis dan menyeluruh.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Pendidikan Hongkong, Eddie Ng Hak-Kim, dalam kunjungan ke Universitas Pelita Harapan (UPH), Senin (16/12), Ia mengatakan pembelajaran di Hong Kong mengedepankan potensi individu. Selain itu, para siswa diberikan dukungan penuh dari para guru termasuk dengan melakukan konseling.
“Sejak reformasi di pendidikan menengah, perluasan kurikulum, siswa mengambil alih pembelajaran. Inisiatif pembelajaran berangkat dari para siswa,” kata Eddie Ng kepada SP di Jakarta, hari ini.
Delegasi pendidikan dari Hong Kong yang dipimpin Eddie Ng Hak-Kim mengunjungi sejumlah SMA dan universitas pada 14-18 Desember 2013. Di UPH, rombongan diterima oleh Rektor UPH Jonathan L Parapak dan pejabat rektorat serta beberapa dekan fakultas. Mereka mengikuti tur kampus untuk diperkenalkan kepada metode belajar mengajar di UPH termasuk program beasiswa, dual degree, dan student exchange.
Eddie Ng mengatakan Hong Kong berhasil meningkatkan prestasinya dalam survei Programme for International Student Assessment (PISA). Dalam hasil terakhir yaitu PISA 2012, dari 65 negara/wilayah, Hong Kong berada di ranking kedua dalam bidang membaca dan Sains. Sedangkan, untuk bidang Matematika, Hong Kong berada di ranking ketiga.
Survei PISA diikuti oleh negara-negara maju dan berkembang yang tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Hong Kong mengalami perkembangan cukup baik dalam PISA. Kami mendorong motivasi siswa untuk belajar dan membaca lewat sistem pendidikan. Penilaian PISA adalah salah perhatian kami,” kata Eddie Ng.
Menurutnya, siswa harus diajarkan memiliki pola pikir yang luas. Dia mengatakan Hong Kong juga mewajibkan guru terdaftar di lembaga profesional. Kualitas guru menjadi nomor satu.
Terkait kunjungan ke UPH, Eddie Ng mengatakan kunjungan itu bertujuan memperkuat kerja sama dan pertukaran kebudayaan. Dalam kunjungan ini, dia mengajak 28 siswa dari salah satu organisasi kemanusiaan yang tertua di Hong Kong, Po Leung Kuk (PLK).
“Kami ingin siswa tidak hanya membaca lewat buku atau internet tapi mereka punya pengalaman belajar tatap muka, dialog langsung,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden UPH Budi Legowo mengatakan Hong Kong memilih UPH sebagai salah satu universitas yang akan dikunjungi. Alasannya adalah UPH sebagai salah satu kampus internasional yang cukup dikenal.
Budi mengatakan Hong Kong mulai mendorong paradigma pendidikan Liberal Arts, yaitu siswa dilatih menguasi beragam soft skills yang berguna dalam masa depan dan pekerjaan.
“Mempersiapkan soft skills sangat penting dalam dunia pekerjaan. Dalam bahasa sederhana, Liberal Arts adalah mata kuliah dasar umum, pendidikan umum. Tapi selama ini pendidikan umum kita hanya sekadar hafalan, bukan alat untuk melatih menganalisis,” kata Budi.
Selain UPH, delegasi pendidikan Hong Kong juga mengunjungi Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, SMAN 8 Jakarta, dan Sekolah Bina Bangsa. Pada Selasa (17/12), delegasi ini akan bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.
Sumber: Suara Pembaruan (http://www.beritasatu.com/pendidikan/155967-sekolah-di-hong-kong-dorong-inisiatif-siswa.html) |
||||||
Campus Tour di Auditorium Grand Chapel (kiri) dan Perpustakaan Johannes Oentoro (kanan)
|
||||||
UPH Media Relations
|