NEWS & PUBLICATION

Universitas Pelita Harapan Menjadi Tuan Rumah IHL 2014

19/05/2014 Uncategorized

Universitas Pelita Harapan Menjadi Tuan Rumah IHL 2014

Suatu kebanggan untuk tahun 2014 ini karena Universitas Pelita Harapan menjadi tuan rumah dari acara National Debaate Competition on International Humaniarian Law, yang berlangsung pada tanggal 16 ? 18 Mei 2014

 img 0261
Mr.Fork Yew Leong membawakan seminar bertemakan ?An Introduction of International Humanitarian Law?
Suatu kebanggaan untuk tahun 2014 ini karena Universitas Pelita Harapan menjadi tuan rumah dari acara National Debaate Competition on International Humaniarian Law, yang berlangsung pada tanggal  16 ? 18 Mei 2014. Pemenang dalam kompetisi tingkat nasional ini selanjutnya akan  mewakili Indonesia pada kompetisi tingkat regional yang tahun ini diadakan di Malaysia.
 
Acara  yang digagas oleh International Committee of the Red Cross (ICRC) ini merupakan yang ke-6 kalinya diselenggarakan. ICRC merupakan lembaga kemanusiaan swasta dan merupakan cikal bakal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. ICRC sendiri hadir untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada korban konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya.
 
Pada hari pertama, National Debate Competition on International Humaniarian Law, Mr.Fork Yew Leong membawakan seminar bertemakan ?An Introduction of International Humanitarian Law?. Dimana tujuan  seminar itu sendiri adalah untuk memberi pengetahuan kepada para peserta lomba terkait dengan isu yang menjadi fokus debat. Mr. Fork menjelaskan mulai dari apa itu ICRC, struktur, kegiatan, hingga penjelasan mengenai lambang ICRC dan sejarah dibalik lambang tersebut. Fork Yew Leong juga menjelaskan mengenai 7 prinsp dasar yang harus dimiliki oleh red cross dan red crescent yaitu kemanusiaan, ketidakmemihakan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.
img 0279
 Peserta IHL 2014
?Seminar diadakan untuk membuat para peserta lebih mengerti mengenai apa itu international humanitarian law. Jadi jangan sampai debatnya itu melenceng dari konteksnya, contohnya di seminar diberitahu mengenai sejarah IHL dan apa saja yang dimaksud civilian, korban perang, dan lainnya,? jelas Christina Eris mahasiswi Hubungan Internasional 2011 selaku ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional.

 
Terkait dengan isu yang diangkat dalam kompetisi IHL tahun ini yaitu humanitarian atau isu kemanusiaan, Prof. Aleksius Jemadu Ph. D selaku Dekan FISIP UPH mengatakan bahwa seminar ini sangat penting untuk diangkat di dunia kampus. Karena para mahasiswa perlu memahami bahwa sebagai manusia ciptaan Tuhan kita harus memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap harkat dan martabat manusia. Sehingga kita bisa berperan aktif dalam berbagai persoalan kemanusia yang terjadi. Prinsip ini yang perlu di sosialisasikan kepada mahasiswa. Ia juga berharap agar melalui isu yang diangkat ini mahasiswa khususnya para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang kelak akan membentuk karakter mereka saat mereka berada di tengah masyarakat.
Kemudian, pada hari ke 2 dan ke 3 akan berlangsung kompetisi debat yang dibagi ke dalam 5 babak. Acara ini diikuti oleh 64 orang dari 16 universitas di Indonesia, dimana satu tim terdiri dari 4 orang. Eris menyebutkan bahwa para peserta yang tergabung dalam tiap kelompok tidak diperbolehkan mencantumkan nama kampusnya, agar tidak menimbulkan subyektifitas pada saat penilaian berlangsung.IHL 2014 ini dimenangkan oleh Colley Winova, Garlan A. Duarsa, dan Egalita Irfan dari Universitas Indonesia (juara 1), Made Yaya Sawitri, Gilang Agam Tirta Ardana, dan Putu Ayu mas A. Pratiwi dari President University (juara 2), dan Radit, Laura, dan Audrey yang merupakan mahasiswa hubungan internasional 2013 Universitas Pelita Harapan (juara 3).
 
John Riady selaku Dekan Eksekutif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berharap melalui kompetisi dan diskusi yang berlangsung, dapat secara kolektif membuat kontribusi terhadap visi ICRC dalam membantu dan melindungi kehidupan manusia dan martabat para korban perang dan kekerasan di dalam negeri. (kyc)
 
UPH Media Relations