NEWS & PUBLICATION

Advocates Asia Conference 2014: Ajak para pelaku hukum untuk memiliki integritas

18/11/2014 Uncategorized

Advocates Asia Conference 2014: Ajak para pelaku hukum untuk memiliki integritas

title

Indonesia menjadi tuan rumah Advocates Asia Conference ke 13 yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober – 2 November 2014.

 
Para pembicara dari Advocates Asia Conference 2014 berkunjung ke UPH

Indonesia menjadi tuan rumah Advocates Asia Conference ke 13 yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober – 2 November 2014. Sekitar 200 peserta mengikuti konferensi ini, mereka berasal berbagai negara, diantaranya Amerika, German, Australia, Mongol, Rusia, Korea, India, Pakistan, Malaysia, Singapore dan Indonesia. Peserta seminar terdiri dari para akademisi hukum, advocate, aktivis HAM, rohaniawan yang peduli hukum, serta pegiatan anti korupsi. Konferensi ini bertumbuh dnegan perspektif menjalankan keadilan dan belajar bagaimana menjadi seorang Kristen yang menjalankan hukum. “Yang terpenting adalah kita mendasari segala kegiatan hukum dengan doa. Misi kita adalah untuk mendukung, melengkapi dan membuat para advokat mampu untuk melakukan keadilan di area yang berbeda” ujar Brent McBurney, President & CEO of Advocates International.

 

Konferensi yang diprakarsai oleh Indonesia Christian Legal Society (ICLS) ini mengangkat isu mengenai integritas dan aturan hukum dalam masyarakat, secara khusus mengupas kasus-kasus korupsi dan dampak negatifnya terhadap perekonomian serta pelanggaran hak asasi manusia. Konferensi ini juga membahas mengenai persoalan hak asasi manusia, khususnya masalah sex trafficking dan kebebasan beragama.

Lokasi utama konferensi ini berlangsung di Hotel Aryaduta Lippo Karawaci dan untuk beberapa sesi diskusi dilakukan di kampus UPH yang berlokasi tidak jauh dari Hotel. Beberapa dosen UPH juga ambil bagian dalam penyelenggaraan konferensi diantaranya Patrick M. Talbot sebagai pembicara dan juga panitia pengarah dalam konferensi. Beberapa topik yang disampaikan Talbot diantaranya, Christian Foundations of Law, dan Starting a CLS (Christian Law Society) Chapter on Your Campus. Akademisi UPH lainnya yang juga ambil bagian sebagai panelis sesi diskusi panel, diantaranya Prof. Aleksius Jemadu Ph.D, Dekan FISIP UPH, dan Dr. Jamin Ginting, dosen FH UPH.

Menurut Dwiputra   salah satu peserta seminar dan dosen FH UPH, ?konferensi ini sangat baik untuk rekan-rekan yang berkecimpung di bidang hukum untuk kembali diingatkan dan dikuatkan sehingga dapat mengintegrasikan iman dan kasih dalam panggilannya, sehingga lebih memiliki integritas.? Konferensi ini menyuarakan pentingnya integritas bagi para penegak hukum dan setiap orang yang terlibat di bidang hukum.

 

?Negara jika mau berubah harus ada penegakkan hukum. Dan ini harus dimulai dari orang-orang yang punya integritas. Misalnya dalam menangani kasus-kasus, advocate harus memiliki hati. Melihat kasus dari kacamata iman. Dalam konferensi ini diingatkan agar para advocate lebih memaksimalkan peran sosial mereka,? tambah Dwiputra.

 

FH UPH sebagai satu universitas Kristen unggulan dalam pendidikan tinggi hukum di Indonesia dan internasional, terpanggil untuk dapat memberikan kontribusi nyata dalam bidang hukum baik dalam lingkungan pendidikan, pemerintah dan masyarakat. Sebagai bentuk komitmen FH UPH dalam membangun profesional hukum yang memiliki integritas ke depannya FH UPH akan memulai dengan membentuk persekutuan mahasiswa Fakultas Hukum. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat menemukan panggilannya dalam bidang hukum. “Saya menghabiskan 5 bulan di rumah sakit jiwa selama menjalani sekolah hukum. Saya pernah dipenjara sekali. Saya menjadi seorang pengacara selama 24 tahun dan memiliki kesempatan untuk mewakili Australia dua kali di pertemuan besar dari Profesional Legal Krsiten, di Washington D.C. Jadi, Tuhan menemukan saya di ‘rumah yang menyedihkan’ (rumah sakit jiwa), menyelamatkan saya dari ‘rumah besar’ (penjara), melatih saya di ‘rumah pengadilan’, dan menaruh saya di White House. Jadi jika Tuhan bisa melakukan itu semua terhadap saya, pasti akan lebih besar lagi yang bisa dilakukan Nya kepada seluruh mahasiswa” jelas Mark Mudri, Principal, Mark Mudri & Associates (rh)

Brent McBurney, President & CEO of  Advocates International memberikan baju Advocates International
kepada Jonathan L Parapak, Rector UPH, sebagai kenang-kenangan
 
Sesi interview dengan para pembicara dari 13th Advocates Asia Conference 2014
 
 
 
 
Brent McBurney (President & CEO, Advocates International)
 
John Eidsmoe, Colonel (AL) ASDF (Lt. Colonel, USAF (Ret.), Pastor, Attorney)
 
Mark Mudri (Principal, Mark Mudri & Associates)
 
 
Patrick M. Talbot (Steering Committee for Advocates Asia Conference 2014, Lecturer of School of Law, UPH)
 
 
UPH Media Relations