NEWS & PUBLICATION

Kunjungan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Samford University

28/01/2015 Uncategorized

Kunjungan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Samford University

Universitas Pelita Harapan menerima kunjungan dari mahasiswa jurusan pendidikan Samford University pada tanggal 15-23 Januari 2015. Kunjungan ini merupakan program Clinical Placement atau Cross Cultural Practicum.

Universitas Pelita Harapan menerima kunjungan dari mahasiswa jurusan pendidikan Samford University pada tanggal 15-23 Januari 2015. Kunjungan ini merupakan program Clinical Placement atau Cross Cultural Practicum.

Gio A. Prayitno, Section Head of Global Partnerships & Expatriate Relations, bersama dengan Hannah Illges, Lindsey Hancock, Harper Parkey dan Lynn Putnam

Universitas Pelita Harapan menerima kunjungan dari mahasiswa jurusan pendidikan Samford University pada tanggal 15-23 Januari 2015. Kunjungan ini merupakan program Clinical Placement atau Cross Cultural Practicum. Pada bulan Januari, mahasiswa jurusan pendidikan di Samford University diberikan kesempatan untuk mengisi waktu liburnya dengan kegiatan study abroad melalui program Clinical Placement ini.

 

Empat mahasiswa jurusan pendidikan yang terdiri dari Hannah Illges, Harper Parkey, Lindsey Hancock, dan Lynn Putnam, berkesempatan untuk melakukan Clinical Placement di Indonesia. Mereka didampingi oleh Mrs. Jeanna Westmoreland, Samford University’s first lady.

 

Delegasi dari Samford University berkesempatan untuk berkunjung dan mengajar ke sekolah yang ada di Indonesia melalui sekolah-sekolah dari Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH). Disisi lain, para mahasiswa juga mempelajari budaya dari sekolah di Indonesia dan melihat perbedaannya dengan sekolah di Amerika.

 

Sesi interview dengan delegasi dari Samford University
di lounge ITC UPH

Delegasi ini berkesempatan untuk mengajar di Sekolah Lentera Harapan, Sekolah Dian Harapan dan Sekolah Pelita Harapan. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Lynn dan Lindsey mengajar langsung di dalam kelas dan berinteraksi dengan murid.

 

?Bagi saya pengalaman mengajar di Sekolah Lentera Harapan adalah pengalaman yang paling berkesan selama disini. Saya belum pernah mendapatkan kesempatan untuk mengajar langsung di sekolah-sekolah yang ada di Amerika. Tetapi disini saya bisa mengajar langsung, melihat rekasi para murid dan berinteraksi dengan mereka. Jadi, pelajaran pertama yang saya ajarkan adalah di Indonesia?, ujar Lynn.

Hal serupa juga disampaikan oleh Lindsey, dimana Indonesia dimana Lindsey pertama kali mengajar secara langsung di sekolah dan dilihat sebagai seorang guru. Ia sangat senang melihat antusiasme dari para murid terutama saat mengajar di Sekolah Lentera Harapan.

 

Selain berkesempatan mengajar di sekolah-sekolah, mereka juga diajak berlibur ke kota Bandung dan mengunjungi beberapa tempat wisata menarik. Keempat mahasiswa ini merasa sangat senang selama di Indonesia. Sebagian besar dari mereka baru pertama kali mengunjungi negara di Asia dan sangat terkesan dengan keramahan orang-orangnya. (ca)

 

Testimoni:

 
?Saya sangat suka ke Bandung. Selama disana, kami diajak ke permandian air panas, petik dan makan strawberry, serta bermain angklung. Untuk pengalaman mengajar, saya paling suka mengajar di Sekolah Lentera Harapan. Mereka sangat antusias dan senang saat melihat kami. Mereka terlihat bahagia meskipun mereka dari keluarga berkekurangan. Saya bisa melihat kasih cinta Tuhan dari mereka. Ini benar-benar pengalaman yang berharga bagi saya? 
 
Harper Parkey 
 
?Chapel merupakan hal yang paling berkesan bagi saya. Lagu-lagu yang dinyanyikan familiar. Dan yang menarik saya melihat banyak sekali anak-anak seumuran kami hadir memuji Allah di Chapel ini. Khotbah yang disampaikan juga menggunakan dua Bahasa, dimana ada seorang translator yang menerjemahkan isi khotbah yang disampaikan. Ini merupakan pengalaman berharga yang membuat saya menyadari bahwa seberapa besarpun saya berjuang dengan language barrier, kita harus ingat bahwa Tuhan jauh lebih besar dari language barrier. Di Chapel ini, kita bisa mendengarkan Firman Tuhan bersama, dan kita mendengarkan hal yang sama meskipun berbeda Bahasa.?
 
Hannah Illges