21/05/2015 Uncategorized
Sebagai kampus global berstandar internasional, Universitas Pelita Harapan (UPH) acap kali menjadi pilihan pihak luar sebagai media studi banding.
Sebagai kampus global berstandar internasional, Universitas Pelita Harapan (UPH) acap kali menjadi pilihan pihak luar sebagai media studi banding.
Sebagai kampus global berstandar internasional, Universitas Pelita Harapan (UPH) acap kali menjadi pilihan pihak luar sebagai media studi banding. Kesempatan ini tentu disambut baik oleh pihak UPH termasuk para mahasiswanya. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan mahasiswa asing, mahasiswa UPH sudah terbiasa karena adanya komunitas mahasiswa dan dosen asing di lingkungan kampus. Suasana keakraban tersebut tampak juga dalam sebuah acara yang diadakan mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional UPH untuk menyambut kunjungan sekitar 30 Corps of Cadet (The Corps) dari Texas A&M University, USA.
Corps of Cadet Texas A&M University adalah organisasi militer mahasiswa yang telah berdiri selama 138 tahun. Mereka datang untuk saling bertukar gagasan mengenai kebudayaan, politik, ekonomi, pertahanan militer dan media di Indonesia dalam rangkaian Corps International Excursion: Indonesia-Singapore 2015.
Acara ini diorganisir oleh dosen Hubungan Internasional UPH, Amelia Joan Liwe, Ph.D dan Yosef D. M. Djakababa, Ph.D yang juga anggota Center for South East Asian Studies-Indonesia (CSEASI), sebuah organisasi nirlaba independen untuk meningkatkan minat terhadap kawasan Asia Tenggara dan mengembangkan kajian Asia Tenggara di Indonesia melalui kegiatan penelitian, pendidikan, sosial dan budaya (cseasi.org). Selain itu, Ketua Jurusan Hubungan Internasional UPH, Susy Tekunan MBA, MA dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPH, Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D juga menyampaikan sambutan dan pengenalan mengenai prinsip dasar UPH dan kondisi politik Indonesia terhadap negara lain seperti Amerika dan Cina. ?Kita harus memiliki fondasi yang kuat dan point of reference dalam menjalankan segala sesuatu. Seperti UPH, kita memiliki dasar sebagai universitas yang berpusat pada Yesus Kristus sehingga semua aspek baik akademik dan lainnya memiliki point of reference tersebut. Kalau tidak, semuanya hanya sebatas ide dan gagasan.? A/Prof. Randolph Kluver, Executive Director of Global Partnership & Projects Texas A&M University juga turut menyatakan kesannya terhadap Indonesia sebagai negara yang indah, khususnya keramahtamahan UPH sebagai partner pada acara tersebut.
Akhir acara, The Corps yang mayoritas adalah jurusan engineering, technology, dan pre-medical, serta mahasiswa HI UPHsaling berbaur dan berbincang melalui metode unik dimana masing-masing harus menulis profil diri di sebuah kartu, dan nantinya kartu tersebut ditukar secara acak. Mereka harus menemukan orang dengan profil yang tertera di kartu tersebut dan selanjutnya berbincang dan bertukar ide. Bermacam topik muncul seperti budaya, agama, kebiasaan, bahasa gaul, olahraga, bahkan apa saja yang biasa dilakukan anak muda Jakarta saat Jumat malam.
Menurut Susy, ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi UPH untuk memberitahukan identitasnya sebagai universitas yang menjadikan Kristus sebagai pusatnya, terlebih di negara dengan populasi umat Muslim terbesar. ?Program ini juga merupakan cara untuk menanamkan bibit-bibit relasi antar manusia sebagai cara terbaik untuk mengembangkan hubungan negara, khususnya Indonesia dan Amerika,? kata Susy. Sedangkan A/Prof. Randolph Kluver menyatakan bahwa program ekskursi internasional ini membantu The Corps untuk lebih memahami dunia. Mereka akan menjadi pemimpin masa depan, baik dalam pemerintahan, perusahaan, atau militer. ?Jadi, tujuan program ini agar mereka dapat membangun hubungan personal dengan orang dari negara lain serta mendapat pengalaman yang real,? jelasnya. (el)
Berikut testimoni peserta acara:
UPH Media Relations |