Mahasiswa UPH Kejar Passion di Film & Televisi Melalui Beasiswa IISMA.

Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) telah terbukti memberikan pengalaman yang mengubah hidup para penerimanya. Salah satunya adalah Annika Fathma Indra, Mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH). Tentunya sebagai penerima program IISMA, Annika telah merasakan semua manfaat IISMA. 

IISMA merupakan salah satu program Kampus Merdeka yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) dengan memberikan pendanaan penuh kepada mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman belajar satu semester (setara dengan 20 SKS) di universitas ternama yang ada di luar negeri. Pendanaan tersebut meliputi biaya pendaftaran dan biaya sekolah, tempat tinggal, tunjangan hidup, tiket pesawat, dan visa. 

Annika bercerita bahwa belajar di luar negeri merupakan mimpinya sejak lama. Untuk mengejar mimpi itu, setahun sebelum pendaftaran IISMA dibuka, Annika telah mempersiapkan dirinya dengan baik. Dia menyiapkan persyaratan wajib seperti sertifikat kemampuan bahasa Inggris, transkrip akademik, CV, dan surat lamaran. 

Selama proses pendaftaran program IISMA, Annika berhasil menunjukkan passion dan keahliannya dengan baik. Ia juga mampu menonjolkan pengalaman magangnya di majalah dan menjadikan karya artikel terbitannya sebagai portofolio. 

 

Diterima di Universitas of York, Inggris 

Setelah mendapatkan beasiswa IISMA dan berhasil diterima untuk berkuliah di University of York, Inggris; Annika menyatakan bahwa salah satu mimpinya telah terwujud.   

“Saya berhasil mencapai daftar impian saya. Saat itu saya harus memilih jurusan dan mengikuti kegiatan non akademik yang sesuai dengan passion saya,” kenang Annika. 

Dengan program IISMA, penerima beasiswa memiliki kesempatan untuk dapat mengambil tiga hingga empat mata kuliah, termasuk di dalamnya adalah salah satu mata kuliah wajib yang dapat dipilih yaitu ‘Kompetensi Antarbudaya, Ketenagakerjaan, dan Keterampilan Akademik’. 

Berbekal pengalaman sebelumnya yang terlibat dalam beberapa proyek penulisan naskah, teater, dan jurnalisme; Annika memutuskan untuk mempelajari produksi film dan televisi, serta media interaktif. 

Bagi Annika, mendapat kesempatan mempelajari mata kuliah yang sangat dia sukai adalah kebahagiaan yang luar biasa. “Setiap mata kuliah yang saya dapatkan selama di sana bukan hanya berkesan karena sesuai dengan passion saya, tetapi juga karena memberikan banyak peluang yang berharga. Beberapa di antaranya yaitu ketika saya mendapatkan kesempatan untuk belajar dari seorang award-winning screenwriter sebagai dosen seminar. Bahkan, saya juga mendapatkan peran sebagai talent di beberapa film pendek yang dibuat dengan sangat profesional,” cerita Annika. 

Di luar jam akademiknya, Annika juga terlibat menjadi Editor Fashion di surat kabar mahasiswa. Surat kabar tersebut bernama Nouse dan merupakan organisasi tertua di University of York. Sebagai editor, Annika juga telah berhasil membuktikan kualitas dirinya. Tidak hanya berhasil menerbitkan artikel saja, artikel yang ia tulis bahkan terpilih untuk muncul di sampul majalah tersebut.  Hal ini tentu membawa kebanggaan tersendiri bagi Annika. 

Mengenang kembali pengalaman berharganya, Annika mengapresiasi peran UPH yang selalu siap membantu selama proses pendaftaran program IISMA berlangsung, terutama dalam menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. 

Selain pengalamannya, Annika juga berbagi prinsip hidup yang akan selalu ia pegang, yaitu: Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. Pencapaian Anniika menjadi bukti nyata bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. 

Anda dapat membaca salah satu artikelnya yang berjudul “ROMANSA Brings Traditional Indonesian Fashion to York ” di sini untuk melihat bakat menulis dan sudut pandang kreatif dari seorang Annika.